Kuala Kurun (ANTARA) - Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) se-Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, melakukan kegiatan Gerakan Nasional Aksi Bergizi, guna mempercepat penurunan stunting di wilayah setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Gunung Mas, Arnold melalui Sekretaris, Rina Sari di Kuala Kurun, Jumat, mengatakan bahwa puskesmas di wilayah setempat mulai melaksanakan Gerakan Nasional Aksi Bergizi sejak 26 Oktober 2022 lalu.
"Ada senam bersama, makan atau sarapan bersama dengan konsep menu Isi Piringku, minum tablet tambah darah (TTD) bersama bagi remaja putri di sekolah, pemutaran video edukasi pencegahan stunting pada remaja, dan lainnya," beber dia.
Dikatakan, Itu semua merupakan bagian dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat, serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Tujuannya adalah untuk mencegah berbagai masalah kesehatan yang berisiko dialami masyarakat, termasuk stunting.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita karena kurangnya asupan gizi, infeksi berulang, hingga kurangnya stimulasi gizi. Pemerintah telah menetapkan target capaian angka stunting di Indonesia pada 2024 ditekan hingga 14 persen.
Gerakan Nasional Aksi Bergizi merupakan salah satu intervensi pemerintah dalam mencegah stunting sebelum kelahiran. Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 mengatur tentang ketentuan remaja putri menerima TTD, karena kondisi gizi bayi sebelum dilahirkan perlu diperbaiki.
Baca juga: BSU Pemerintah Pusat mulai disalurkan ke ribuan pekerja di Gunung Mas
Bahkan, sejak remaja juga perlu diperbaiki asupan gizinya, karena akan terbawa sampai mereka dewasa dan memasuki fase kehamilan. Melalui gerakan ini diharap dapat meningkatkan konsumsi TTD pada remaja putri, sekaligus memperbaiki perilaku mengkonsumsi gizi seimbang.
"Gerakan Aksi Bergizi ini harus dipastikan berkelanjutan setiap minggu sekali, pada hari Jumat atau waktu yang disepakati antara pihak puskesmas dan pihak sekolah," kata Rina Sari.
Terpisah, Kepala SMPN 1 Kurun, Yono mengapresiasi dan menyambut baik Gerakan Nasional Aksi Bergizi, yang telah dilaksanakan di sekolah tersebut pada 26 Oktober 2022 lalu.
"Gerakan Nasional Aksi Bergizi sangat bermanfaat bagi peserta didik. Jika Gerakan Nasional Aksi Bergizi dilakukan rutin di SMPN 1 Kurun, kami siap memfasilitasi," demikian Yono.
Baca juga: Tak berkontribusi, Legislator Gunung Mas minta PBS buat jalan khusus sendiri
Baca juga: Puluhan truk PBS diminta putar balik saat melintas jalan Kurun-Palangka
Baca juga: Bupati Gumas tutup sementara ruas jalan Kurun-Palangka bagi truk PBS
Kepala Dinas Kesehatan Gunung Mas, Arnold melalui Sekretaris, Rina Sari di Kuala Kurun, Jumat, mengatakan bahwa puskesmas di wilayah setempat mulai melaksanakan Gerakan Nasional Aksi Bergizi sejak 26 Oktober 2022 lalu.
"Ada senam bersama, makan atau sarapan bersama dengan konsep menu Isi Piringku, minum tablet tambah darah (TTD) bersama bagi remaja putri di sekolah, pemutaran video edukasi pencegahan stunting pada remaja, dan lainnya," beber dia.
Dikatakan, Itu semua merupakan bagian dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat, serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Tujuannya adalah untuk mencegah berbagai masalah kesehatan yang berisiko dialami masyarakat, termasuk stunting.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita karena kurangnya asupan gizi, infeksi berulang, hingga kurangnya stimulasi gizi. Pemerintah telah menetapkan target capaian angka stunting di Indonesia pada 2024 ditekan hingga 14 persen.
Gerakan Nasional Aksi Bergizi merupakan salah satu intervensi pemerintah dalam mencegah stunting sebelum kelahiran. Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 mengatur tentang ketentuan remaja putri menerima TTD, karena kondisi gizi bayi sebelum dilahirkan perlu diperbaiki.
Baca juga: BSU Pemerintah Pusat mulai disalurkan ke ribuan pekerja di Gunung Mas
Bahkan, sejak remaja juga perlu diperbaiki asupan gizinya, karena akan terbawa sampai mereka dewasa dan memasuki fase kehamilan. Melalui gerakan ini diharap dapat meningkatkan konsumsi TTD pada remaja putri, sekaligus memperbaiki perilaku mengkonsumsi gizi seimbang.
"Gerakan Aksi Bergizi ini harus dipastikan berkelanjutan setiap minggu sekali, pada hari Jumat atau waktu yang disepakati antara pihak puskesmas dan pihak sekolah," kata Rina Sari.
Terpisah, Kepala SMPN 1 Kurun, Yono mengapresiasi dan menyambut baik Gerakan Nasional Aksi Bergizi, yang telah dilaksanakan di sekolah tersebut pada 26 Oktober 2022 lalu.
"Gerakan Nasional Aksi Bergizi sangat bermanfaat bagi peserta didik. Jika Gerakan Nasional Aksi Bergizi dilakukan rutin di SMPN 1 Kurun, kami siap memfasilitasi," demikian Yono.
Baca juga: Tak berkontribusi, Legislator Gunung Mas minta PBS buat jalan khusus sendiri
Baca juga: Puluhan truk PBS diminta putar balik saat melintas jalan Kurun-Palangka
Baca juga: Bupati Gumas tutup sementara ruas jalan Kurun-Palangka bagi truk PBS