Konsumsi obat tertentu bisa menurunkan efektivitas pil KB

Kamis, 8 Desember 2022 14:59 WIB

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis bidan dan kandungan dr. Purnomo Hyaswicaksono mengatakan wanita dengan kondisi harus mengonsumsi obat tertentu seperti obat TBC atau anti epilepsi dapat menurunkan efektivitas dari pil KB pada program keluarga berencana (KB).

“Untuk pil KB sendiri karena memang masih dikonsumsi dan sifatnya mengandung hormonal ada beberapa obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi efektivitas pil KB ini. Misalnya obat TBC, obat anti epilepsy,” kata Purnomo dalam diskusi mengenai program KB yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.

Selain itu, ada beberapa kondisi lain yang juga sebenarnya dapat menurunkan efektivitas dari pil KB seperti mengalami gangguan liver pada wanita. Sehingga tidak jarang penggunaan kontrasepsi masih bisa menyebabkan kehamilan karena penurunan efektivitas metode KB itu sendiri.

“Jadi kebobolan terjadi karena salah satu penyebabnya adalah efektivitas dari kontrasepsinya baik metode maupun alatnya atau obatnya mengalami penurunan efektivitas,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan, pada saat kehamilan dan pada saat pemilihan kontrasepsi sebaiknya dapat berkonsultasi ke bidan atau dokter spesialis untuk mengetahui lebih detil terkait penggunaan, kelebihan dan kekurangan maupun indikasi dan kontraindikasi dari setiap metode kontrasepsi.

Baca juga: Ini mitos dan persepsi yang keliru seputar alat kontrasepsi

Serta suami juga perlu dilibatkan untuk ikut memilih alat kontrasepsi yang nyaman dan sesuai dengan kondisi masing-masing pasangan agar metode kontrasepsi tersebut berjalan efektif.

“Masing-masing kondisi akan memiliki kelebihan dan kekurangan dari jenis KB dan ada beberapa teknik dan cara untuk pemasangan dan penggunaan alat kontrasepsi tersebut. Idealnya saat mempersiapkan kelahiran sudah di diskusikan dengan dokter,” ucapnya.

Purnomo menjelaskan saat ini metode kontrasepsi yang banyak dipakai adalah KB spiral atau sering disebut dengan IUD. Ia juga menyampaikan KB hormonal seperti implan, suntik KB tiga bulan dan pil menyusui juga ideal diberikan pasca persalinan.

Bagi laki-laki, bisa menggunakan kondom yang bersifat non hormonal untuk membantu mencegah kehamilan yang bisa didapatkan dengan akses yang mudah dan lebih ekonomis tanpa resep dokter. Selain itu penggunaan kondom juga dapat mencegah penularan penyakit seksual bagi masing-masing pasangan.

Namun tetap memperhatikan risiko kebocoran pada kondom akibat pemakaian yang tidak tepat agar tidak terjadi ‘kebobolan’.

Ia pun juga memberikan saran bagi pasangan yang tidak mengonsumsi kontrasepsi dengan metode obat agar menggunakan KB alami dengan menghitung lamanya haid agar mendapatkan masa subur, dan mempersiapkan kontrasepsi darurat seperti kondom untuk mencegah kehamilan.

“Masing-masing orang beda menentukan masa suburnya, idealnya masa suburnya 14 hari sebelum menstruasi selanjutnya, bukan 14 hari dari menstruasi hari pertama, itu yang menyebabkan kebobolan. Persiapkan kontrasepsi darurat untuk mencegah kehamilan,” ucap Purnomo.

Baca juga: Cara agar aktivitas seksual tetap nyaman dan bergairah saat pakai KB

Baca juga: Bolehkah pasien COVID-19 minum pil KB?

Baca juga: Khasiat pil KB selain untuk cegah kehamilan

Pewarta : Fitra Ashari
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

DP3AP2KB Kobar bentuk tim monitoring pelaksanaan KB serentak

19 September 2024 17:01 Wib

Pemkot terus perkuat upaya perlindungan perempuan dan anak di Palangka Raya

18 September 2024 18:19 Wib

Pemkab Kapuas beri pelayanan KB gratis bagi masyarakat

14 May 2024 6:42 Wib

Pemkab lanjutkan peningkatan Jalan HM Arsyad Sampit

14 January 2024 7:23 Wib

Pemkot Palangka Raya canangkan 12 Kampung KB cegah stunting

24 November 2023 20:36 Wib
Terpopuler

DPRD Kotim harap perubahan APBD menyentuh semua kepentingan masyarakat

DPRD Kotawaringin Timur - 31 October 2024 5:17 Wib

Pemprov Kalteng dukung upaya pelestarian bahasa dan sastra daerah

Kabar Daerah - 01 November 2024 6:25 Wib

1.358 lulusan UMPR siap terjun langsung dalam pembangunan daerah

Dunia Pendidikan - 02 November 2024 16:15 Wib

Pastikan pelayanan prima, Polda Kalteng hadirkan Ade Rai edukasi kebugaran tubuh

Kabar Daerah - 04 November 2024 14:35 Wib

Boyamin ajukan judicial review ke MK terkait pansel KPK

Nasional - 4 jam lalu