Palangka Raya (ANTARA) -
"Salah satunya kami laksanakan melalui penyusunan rencana aksi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak tingkat Kota Palangka Raya," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palangka Raya Muhammad Fitriyanto Laksono di Palangka Raya, Rabu.
Kegiatan yang dipusatkan di aula Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palangka Raya itu, menghadirkan narasumber Frans Sunyoto dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Palangka
Acara ini diikuti jajaran perangkat daerah, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Palangka Raya, Forum Anak Daerah, perwakilan mahasiswa, pelajar, serta sejumlah awak media.
Dia mengatakan kegiatan ini sehubungan dengan pelaksanaan advokasi dan pendampingan perangkat daerah dalam pelaksanaan kebijakan, program atau kegiatan pencegahan kekerasan terhadap anak pada 2024.
"Kegiatan tersebut ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta mendorong partisipasi aktif dalam mencegah dan menanggulangi kekerasan tersebut," katanya.
Sejauh ini, Pemerintah Kota Palangka Raya terus gencar menyosialisasikan perlindungan perempuan dan anak, serta peningkatan kualitas penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Palangka Raya terus bekerja sama dengan Satpol PP, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan dan instansi terkait lainnya dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Termasuk melakukan pendampingan dalam menekan kasus kekerasan, serta meningkatkan kualitas layanan perlindungan kepada perempuan dan anak,” kata Fitriyanto.
Baca juga: Penyaluran gas elpiji bersubsidi di Palangka Raya harus transparan
Dengan penyusunan rencana aksi tersebut, ia berharap, dapat menghasilkan suatu strategi yang mampu menjadi aksi nyata untuk merancang penanganan dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Di sisi lain, kata dia, sinergitas dan kolaborasi menjadi penting, termasuk memerlukan peran media dalam menginformasikan tentang kesetaraan gender serta perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan.
“Masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak saat ini sangat kompleks. Karenanya diperlukan kualitas perlindungan dan penanganan sehingga berkurangnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak,” katanya.
Baca juga: Disdik Palangka Raya: Gerakan sekolah sehat melalui aksi sehat bergizi
Baca juga: Pemkot Palangka Raya laksanakan lomba catur Korpri 2024
Baca juga: Tepis isu gas elpiji langka di Palangka Raya, Pemkot dan Pertamina gelar operasi pasar