Bolehkah pasien kanker positif COVID-19 jalani kemoterapi?

Kamis, 15 Desember 2022 14:50 WIB

Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hemato-Onkologi Medik dr. Jeffry Beta Tenggara, Sp.PD-KHOM mengatakan pasien kanker yang terkena COVID-19 harus menghentikan sejenak perawatan kemoterapi.

Baca juga: Dokter sebut akupuntur bisa atasi efek samping terapi kemo pasien kanker

"Itu yang menjadi problem paling penting. Walaupun kelompok yang tidak mengalami gejala, kena COVID-19, kemoterapi harus berhenti," kata dia dalam sebuah acara kesehatan yang digelar daring dan luring di Jakarta, Kamis.

Jeffry mengatakan, kondisi ini sebenarnya dapat dilihat kasus per kasus. Pada beberapa pasien menjalani terapi target dan terapi dianggap tidak memiliki efek samping terlalu berat dibandingkan pasien dengan kemoterapi, maka terapi sistemik masih dapat diberikan di ruangan khusus.

"Tetapi untuk yang full kemoterapi, kita tidak boleh lanjutkan. Kita hold dulu sampai COVID-19 nya negatif, baru lanjutkan," tutur dia.

Menurut Jeffry, ini artinya ada jeda dan selama jeda ini ada beberapa pasien kanker yang awalnya mengalami gejala ringan lalu berubah menjadi gejala berat, walaupun tidak banyak.

Di sisi lain ada yang dinamakan long COVID-19 yang ditunjukkan dengan hasil pemeriksaan antigen tetap positif, walau virus SARS-CoV-2 sudah tidak ada. Pada pasien dengan kondisi ini, maka kemoterapi tetap ditunda.

"Kita tidak bisa 100 persen yakin bahwa virusnya tidak ada. Pengalaman pasien saya, ada yang sampai 30 hari COVID-19 tetap positif. Pada saat negatif, kankernya sudah mulai tumbuh lebih agresif sebelum terkena COVID-19," ungkap Jeffry.

Terkait pengobatan COVID-19 pada pasien kanker, tidak berbeda beda dari pasien yang lain. Jeffry mengatakan, yang harus dipantau yakni apakah gejala menjadi berat atau tidak.

"Kejadian COVID-19 pada pasien kanker tetap ada, tetapi tidak seheboh kemarin pada waktu Delta. Gejalanya hanya batuk, pilek tanpa disertai sesak," demikian kata dia yang juga mengingatkan pasien yang menjalani kemoterapi tidak boleh jalan-jalan terlalu banyak dan memakai masker.

Baca juga: Nutrisi optimal tunjang keberhasilan terapi pasien kanker

Baca juga: Bisakah risiko efek samping kemoterapi pasien kanker diminimalisir?

Baca juga: Dokter : Kanker tidak bisa sembuh tapi dapat dikendalikan

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Ini alasan pasien kanker usia lanjut tidak dianjurkan lakukan kemoterapi

6 jam lalu

Security ini akui Program JKN jadi harapan pasien jalani pengobatan

18 October 2024 7:21 Wib

Erlin Hardi bantu sejumlah pasien di RSUD Kapuas

11 October 2024 11:14 Wib

Benarkah pasien diabetes berisiko lebih tinggi terserang asma?

11 September 2024 12:22 Wib

Ditemukan tiga pasien positif cacar monyet di Jakarta Timur

02 September 2024 21:39 Wib
Terpopuler

Razak-Sri Suwanto fokus buka lapangan kerja, tingkatkan pertumbuhan UMKM

Kabar Daerah - 16 October 2024 12:43 Wib

Distribusi surat suara nasional untuk pilkada sudah 50 persen

Nasional - 17 October 2024 16:02 Wib

PLN pastikan bertransaksi di PLN Mobile lebih murah dan mudah

Kabar Daerah - 18 October 2024 18:22 Wib

Inter Miami dipastikan jadi peserta Piala Dunia Antarklub 2025

Olahraga - 20 October 2024 20:05 Wib

Henderson bantu Nottingham Forest atasi perlawanan Palace

Olahraga - 13 jam lalu