Pangkalan Bun (ANTARA) - Perusahaan Pelayaran PT Dharma Lautan Utama cabang Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, terpaksa membatalkan beberapa kapal berlayar dari dari Pelabuhan Panglima Utam Kumai menuju Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
"Adanya imbauan dari BMKG Iskandar Pangkalan Bun soal tingginya gelombang di Laut Jawa, maka seluruh pelayaran PT DLU dari Kumai ke Surabaya kami batalkan hingga akhir tahun 2022," kata Manager Kantor Cabang PT DLU Kumai Agus Suprianto di Kumai.
Selain membatalkan pelayaran dari Kumai ke Surabaya, pihaknya juga menunda beberapa keberangkatan dari Pelabuhan Kumai dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang.
"Bagi penumpang yang sudah memberi tiket pelayaran dari Kumai ke Surabaya sudah kami ganti 100 persen dikarenakan adanya pembatalan keberangkatan tersebut," ucap Agus.
Sementara itu, Kepala Kantor Cabang PT PELNI Pangkalan Bun, Roni Abdullah di Pangkalan Bun mengatakan, bahwa hingga hari ini belum ada pembatalan keberangkatan Kapal Pelni dari Kumai ke Surabaya atau Semarang.
"Untuk saat ini sesuai jadwal, dan tidak ada perubahan pak," ujarnya singkat.
Baca juga: Sembilan ABK tugboat terjebak gelombang tinggi berhasil dievakuasi
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi kelas III Iskandar Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah mengimbau agar masyarakat atau perusahaan jasa pelayaran untuk tidak melakukan aktivasi di laut dan pesisir karena ketinggian gelombang bisa mencapai 4 meter lebih.
"Untuk perusahaan pelayaran di mohon untuk memperhatikan keselamatan pelayaran, dan untuk masyarakat di himbau untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar pesisir yang berpeluang terjadinya gelombang tinggi," ujar Kepala Stasiun Meteorologi kelas III Pangkalan Bun Aqil Ihsan.
Baca juga: Jumlah penumpang di Pelabuhan Kumai melonjak jelang Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Sebuah tugboat terjebak gelombang tinggi di dekat perairan Kumai
"Adanya imbauan dari BMKG Iskandar Pangkalan Bun soal tingginya gelombang di Laut Jawa, maka seluruh pelayaran PT DLU dari Kumai ke Surabaya kami batalkan hingga akhir tahun 2022," kata Manager Kantor Cabang PT DLU Kumai Agus Suprianto di Kumai.
Selain membatalkan pelayaran dari Kumai ke Surabaya, pihaknya juga menunda beberapa keberangkatan dari Pelabuhan Kumai dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang.
"Bagi penumpang yang sudah memberi tiket pelayaran dari Kumai ke Surabaya sudah kami ganti 100 persen dikarenakan adanya pembatalan keberangkatan tersebut," ucap Agus.
Sementara itu, Kepala Kantor Cabang PT PELNI Pangkalan Bun, Roni Abdullah di Pangkalan Bun mengatakan, bahwa hingga hari ini belum ada pembatalan keberangkatan Kapal Pelni dari Kumai ke Surabaya atau Semarang.
"Untuk saat ini sesuai jadwal, dan tidak ada perubahan pak," ujarnya singkat.
Baca juga: Sembilan ABK tugboat terjebak gelombang tinggi berhasil dievakuasi
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi kelas III Iskandar Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah mengimbau agar masyarakat atau perusahaan jasa pelayaran untuk tidak melakukan aktivasi di laut dan pesisir karena ketinggian gelombang bisa mencapai 4 meter lebih.
"Untuk perusahaan pelayaran di mohon untuk memperhatikan keselamatan pelayaran, dan untuk masyarakat di himbau untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar pesisir yang berpeluang terjadinya gelombang tinggi," ujar Kepala Stasiun Meteorologi kelas III Pangkalan Bun Aqil Ihsan.
Baca juga: Jumlah penumpang di Pelabuhan Kumai melonjak jelang Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Sebuah tugboat terjebak gelombang tinggi di dekat perairan Kumai