Pulang Pisau (ANTARA) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Hendri Arroyo mengakui bahwa sarana dan prasarana dalam pengelolaan kebersihan dan persampahan di wilayah setempat masih terbatas.
"Walau masih terbatas, kami tetap berusaha untuk bisa maksimal dalam menangani pengelolaan sampah di kabupaten setempat," kata Hendri di Pulang Pisau, Selasa.
Dalam menangani permasalahan kebersihan dan persampahan di lingkungan perkotaan, DLH Pulpis terus berupaya agar bisa terkelola dengan baik, mulai dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) hingga Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Dia mengatakan, meski volume sampah masyarakat di lingkungan perkotaan masih tergolong kecil antara 8-9 ton per hari, namun DLH berpeluang atau tetap bisa menjadi 'bulan-bulanan' di bully masyarakat apabila satu hari saja sampah dari TPS tidak terangkut.
"Masyarakat tidak pernah mau tahu apa kendala yang kita hadapi, di tengah terbatasnya anggaran pemerintah setempat," beber Hendri.
Menurut Kepala DLH Pulang Pisau ini, peningkatan infrastruktur tahun ini salah satunya dilakukan pemindahan TPS yang ada di kompleks perkantoran depan RSUD Pulang Pisau ke depan DLH setempat. Pergeseran tersebut agar lingkungan sebelumnya bisa tertata dengan rapi karena lokasi sebelumnya dekat dengan taman yang menjadi fasilitas publik. Selain itu, lebih mudah dalam pengawasan apakah ada sampah-sampah medis yang dibuang dari RSUD.
Dia mengatakan kendala atau pekerjaan rumah yang dihadapi DLH lainnya, terang Hendri Arroyo, adalah pengembangan pengelolaan TPA di Desa Gohong Kecamatan Kahayan Hilir. Pengelolaan TPA masih dilakukan manual dan belum tersentuh dengan teknologi modern. Sistem pengelolaan sampah yang dilaksanakan adalah gali dan kubur dengan ketersediaan lahan seluas enam hektare dengan infrastruktur jalan yang kurang memadai.
"Pengelolaan persampahan di TPA memang masih menjadi salah satu pekerjaan rumah kita, bagaimana dengan sentuhan teknologi limbah sampah bisa didaur ulang atau bisa dimanfaatkan dan bukan hanya dikubur saja," kata Hendri
Dikatakan, untuk peningkatan infrastruktur TPA Desa Gohong ini sebelumnya telah diusulkan pemerintah setempat melalui Dinas PUPR bersama dinas terkait lainnya agar dibantu anggaran dari pemerintah pusat. Bahkan, Bupati Pudjirustaty Narang telah turun langsung berusaha untuk meyakinkan pemerintah pusat bahwa kabupaten setempat serius dalam penanganan permasalahan persampahan.
"Hanya saja usulan ini terbentur dengan keberadaan TPA yang berada di lokasi lahan gambut," bebernya.
Baca juga: KKP tindaklanjuti usulan Teras Narang terkait pengembangan IBILAGA di Pulpis
Menurut Hendri Arroyo, harusnya letak TPA yang berada di lokasi lahan gambut bukan menjadi alasan utama karena hampir 60 persen kondisi geografis kabupaten setempat dikelilingi lahan gambut tetapi sejauh mana komitmen dari pemerintah setempat dalam pengelolaan persampahan. Pemerintah setempat pun terus berusaha mendapatkan dukungan anggaran dari pemerintah pusat agar bisa meningkatkan infrastruktur persampahan.
"Salah satunya mengusulkan kembali dengan memuat lampiran rekayasa teknologi untuk menjadi bahan pertimbangan dan meyakinkan pemerintah pusat bahwa peningkatan infrastruktur di TPA Desa Gohong bisa dilaksanakan," demikian Hendri.
Sementara itu, Kabid Persampahan DLH setempat Irwansyah juga mengakui masih minimnya fasilitas sarana dan prasarana yang ada di TPA Desa Gohong Kecamatan Kahayan Hilir. Menurutnya, kabupaten setempat adalah satu-satunya kabupaten yang sampai saat ini tidak ada alat berat di lokasi TPA.
"Mau tidak mau nantinya alat berat ini menjadi sebuah kebutuhan yang pasti digunakan dan dimanfaatkan untuk menata timbunan sampah-sampah juga merapikan lokasi sekitar TPA," demikian Irwansyah.
Baca juga: KPU Pulang Pisau mulai seleksi anggota PPS
Baca juga: Camat di Pulang Pisau diminta siap siaga hadapi karhutla
Baca juga: Sekda Pulang Pisau: ASN jangan paksakan diri di luar kemampuan
"Walau masih terbatas, kami tetap berusaha untuk bisa maksimal dalam menangani pengelolaan sampah di kabupaten setempat," kata Hendri di Pulang Pisau, Selasa.
Dalam menangani permasalahan kebersihan dan persampahan di lingkungan perkotaan, DLH Pulpis terus berupaya agar bisa terkelola dengan baik, mulai dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) hingga Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Dia mengatakan, meski volume sampah masyarakat di lingkungan perkotaan masih tergolong kecil antara 8-9 ton per hari, namun DLH berpeluang atau tetap bisa menjadi 'bulan-bulanan' di bully masyarakat apabila satu hari saja sampah dari TPS tidak terangkut.
"Masyarakat tidak pernah mau tahu apa kendala yang kita hadapi, di tengah terbatasnya anggaran pemerintah setempat," beber Hendri.
Menurut Kepala DLH Pulang Pisau ini, peningkatan infrastruktur tahun ini salah satunya dilakukan pemindahan TPS yang ada di kompleks perkantoran depan RSUD Pulang Pisau ke depan DLH setempat. Pergeseran tersebut agar lingkungan sebelumnya bisa tertata dengan rapi karena lokasi sebelumnya dekat dengan taman yang menjadi fasilitas publik. Selain itu, lebih mudah dalam pengawasan apakah ada sampah-sampah medis yang dibuang dari RSUD.
Dia mengatakan kendala atau pekerjaan rumah yang dihadapi DLH lainnya, terang Hendri Arroyo, adalah pengembangan pengelolaan TPA di Desa Gohong Kecamatan Kahayan Hilir. Pengelolaan TPA masih dilakukan manual dan belum tersentuh dengan teknologi modern. Sistem pengelolaan sampah yang dilaksanakan adalah gali dan kubur dengan ketersediaan lahan seluas enam hektare dengan infrastruktur jalan yang kurang memadai.
"Pengelolaan persampahan di TPA memang masih menjadi salah satu pekerjaan rumah kita, bagaimana dengan sentuhan teknologi limbah sampah bisa didaur ulang atau bisa dimanfaatkan dan bukan hanya dikubur saja," kata Hendri
Dikatakan, untuk peningkatan infrastruktur TPA Desa Gohong ini sebelumnya telah diusulkan pemerintah setempat melalui Dinas PUPR bersama dinas terkait lainnya agar dibantu anggaran dari pemerintah pusat. Bahkan, Bupati Pudjirustaty Narang telah turun langsung berusaha untuk meyakinkan pemerintah pusat bahwa kabupaten setempat serius dalam penanganan permasalahan persampahan.
"Hanya saja usulan ini terbentur dengan keberadaan TPA yang berada di lokasi lahan gambut," bebernya.
Baca juga: KKP tindaklanjuti usulan Teras Narang terkait pengembangan IBILAGA di Pulpis
Menurut Hendri Arroyo, harusnya letak TPA yang berada di lokasi lahan gambut bukan menjadi alasan utama karena hampir 60 persen kondisi geografis kabupaten setempat dikelilingi lahan gambut tetapi sejauh mana komitmen dari pemerintah setempat dalam pengelolaan persampahan. Pemerintah setempat pun terus berusaha mendapatkan dukungan anggaran dari pemerintah pusat agar bisa meningkatkan infrastruktur persampahan.
"Salah satunya mengusulkan kembali dengan memuat lampiran rekayasa teknologi untuk menjadi bahan pertimbangan dan meyakinkan pemerintah pusat bahwa peningkatan infrastruktur di TPA Desa Gohong bisa dilaksanakan," demikian Hendri.
Sementara itu, Kabid Persampahan DLH setempat Irwansyah juga mengakui masih minimnya fasilitas sarana dan prasarana yang ada di TPA Desa Gohong Kecamatan Kahayan Hilir. Menurutnya, kabupaten setempat adalah satu-satunya kabupaten yang sampai saat ini tidak ada alat berat di lokasi TPA.
"Mau tidak mau nantinya alat berat ini menjadi sebuah kebutuhan yang pasti digunakan dan dimanfaatkan untuk menata timbunan sampah-sampah juga merapikan lokasi sekitar TPA," demikian Irwansyah.
Baca juga: KPU Pulang Pisau mulai seleksi anggota PPS
Baca juga: Camat di Pulang Pisau diminta siap siaga hadapi karhutla
Baca juga: Sekda Pulang Pisau: ASN jangan paksakan diri di luar kemampuan