Cara pandang bisa pengaruhi seseorang dalam menyelesaikan masalah

Kamis, 19 Januari 2023 11:58 WIB

Jakarta (ANTARA) - Psikiater Klinik dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo dr. Gina Anindyajati Sp.KJ mengatakan bahwa persepsi atau cara pandang seseorang terhadap kehidupan cenderung memengaruhi sikapnya dalam menyelesaikan masalah di lingkungan kerja.

"Bagaimana cara pandang dia terhadap dunia, cara dia menyikapi persoalan-persoalan kehidupan itu akan sangat berpengaruh terhadap bagaimana dia nanti menyelesaikan masalah-masalah di pekerjaannya," ucapnya dalam diskusi daring dengan tema ‘Membangun Keselarasan Dunia Kerja dengan Kehidupan Pribadi’ yang diikuti di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan kepribadian seseorang banyak memengaruhi bagaimana cara mengatasi tekanan yang berkaitan dengan pekerjaan.

Baca juga: "Prahara Corona", kumpulan sudut pandang para pemimpin redaksi

Cara penyelesaian persoalan yang tidak matang, menurut Gina, akan cenderung menimbulkan masalah tekanan yang lebih besar lagi termasuk jika mendapat tuntutan dalam pekerjaan.

Selain itu, adanya masalah dalam hubungan, baik dengan orang di rumah maupun di kantor, juga memengaruhi produktivitas dalam pekerjaan.

"Bagaimanapun juga relasi kita dengan orang lain akan memengaruhi, apa yang terjadi di rumah apa yang terjadi di kantor besar pengaruhnya pada pekerjaan juga sebaliknya," ucapnya.

Gina menjelaskan jika kondisi jiwa yang tidak baik maka akan berpengaruh pada kondisi fisik dalam bentuk manifestasi seperti penyakit.

Dalam berbagai penelitian, ia mengatakan empat dari sepuluh orang yang mengalami gangguan jiwa mengalami ansietas, dan tiga dari sepuluh orang mengalami gangguan depresi. Dan selama pandemi gangguan depresi dan ansietas meningkat tiga kali lipat.

Baca juga: Pentingnya kelola stres untuk cegah insomnia

"Yang menarik keluhan-keluhan yang disampaikan ketika orang-orang yang datang berkonsultasi bukan keluhan suasana perasaan tapi berupa keluhan-keluhan fisik, seperti perutnya sakit, pundak sakit," ucap psikiater yang juga praktik di klinik Angsamerah ini.

Ia mengatakan kondisi ini disebut gangguan psikosomatis, di mana keadaan jiwa yang kurang sehat namun muncul dalam bentuk manifestasi fisik.

Istilah ini mengacu pada keluhan-keluhan fisik yang muncul akibat pikiran dan emosi yang dirasakan oleh seseorang karena stres menghadapi sesuatu yang baru atau depresi dan ansietas.

Gina mengingatkan untuk mewaspadai jika sensasi ini berlangsung berkepanjangan sampai mengganggu aktivitas karena terlalu fokus pada stresnya. Demikian juga jika jantung yang sering berdebar-debar meskipun kejadian yang dilakukan sudah terlewati, bisa jadi itu suatu gangguan psikosomatis dan segera konsultasikan ke psikiater.

Baca juga: Kiat agar tidak stres saat siapkan resepsi pernikahan

Baca juga: Kapan waktu tepat jumpai psikolog jika alami gejala gangguan mental?

Baca juga: Awas! Gejala depresi saat bekerja tak selalu terlihat

Pewarta : Fitra Ashari
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Dinkes akui kasus diare mulai meningkat di Pulang Pisau

29 August 2023 21:34 Wib

Tips pilih camilan yang pas untuk keluarga

08 January 2023 19:00 Wib, 2023

Gubernur dorong ASN wujudkan Kalteng 'BerAKHLAK penuh Berkah'

01 April 2022 14:31 Wib, 2022

Ini penyebab Gina Carano dipecat dari serial Disney+ 'The Mandalorian'

11 February 2021 13:20 Wib, 2021

Akibat kabut asap, penderita ISPA di Pulpis naik drastis

05 September 2019 20:08 Wib, 2019
Terpopuler

Alfian Mawardi ingin ikuti jejak orang tuanya membangun Kapuas

Kabar Daerah - 17 May 2024 20:18 Wib

Legislator Gumas dukung 10 program pokok PKK

Kabar Daerah - 16 May 2024 13:11 Wib

Pemkab Barito Utara dapat 3.424 formasi untuk rekrutmen CPNS dan PPPK

Kabar Daerah - 15 May 2024 16:41 Wib

Pj Bupati Katingan tekankan ASN harus terus tingkatkan kapasitas

Kabar Daerah - 17 May 2024 17:39 Wib

Masyarakat Sebangau Kuala harapkan program peningkatan ekonomi

Kabar Daerah - 16 May 2024 21:15 Wib