Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak ada resesi seks di Indonesia, yang terlihat dari persentase terkini terkait angka kelahiran sebesar 2,1 anak per perempuan.
"Saya senang angka yang disebut Pak Hasto (Kepala BKKBN), pertumbuhan kita di 2,1 kelahiran. Yang menikah 2 juta, yang hamil 4,8 juta. Artinya, di Indonesia enggak ada resesi seks," kata Presiden Jokowi dalam Rakernas Strategi Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana serta Program Percepatan Penurunan Stunting di Jakarta, Rabu.
Baca juga: BKKBN nyatakan butuh waktu lama bagi RI untuk alami resesi seks
Menurut Presiden Jokowi, jumlah penduduk menjadi kekuatan ekonomi suatu negara. Namun, Jokowi juga menekankan pentingnya menjaga kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Karena itu, kata Jokowi, asupan gizi bagi ibu hamil, bayi, dan anak-anak perlu diperhatikan.
Dia menuturkan bahwa ibu hamil, bayi, dan anak-anak harus diberikan asupan protein yang cukup, seperti ikan, telur dan daging.
“Yang paling penting memang kualitas. Bayi atau ibu hamil harus diberi protein, diberikan ikan, diberi telur,” ujar dia.
Presiden mengingatkan agar bayi dan anak-anak tidak diberi asupan yang tidak semestinya. Jokowi juga meminta agar kader BKKBN dan Posyandu meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat.
Baca juga: Jokowi: Prevalensi stunting turun berkat kerja keras semua pihak
Baca juga: Presiden: Semua negara saat ini berkompetisi, saling rebut investasi
Presiden menyinggung kasus seorang ibu yang memberikan kopi susu instan kepada bayinya.
“Hati-hati mengenai ini. Maka dari itu, sekali lagi yang namanya penyuluhan penting. Kata ibunya kopi susu sachet ini bermanfaat, karena ada susunya. Hati-hati pada anak, ginjal, jantung itu belum kuat,” kata Presiden Jokowi.
"Saya senang angka yang disebut Pak Hasto (Kepala BKKBN), pertumbuhan kita di 2,1 kelahiran. Yang menikah 2 juta, yang hamil 4,8 juta. Artinya, di Indonesia enggak ada resesi seks," kata Presiden Jokowi dalam Rakernas Strategi Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana serta Program Percepatan Penurunan Stunting di Jakarta, Rabu.
Baca juga: BKKBN nyatakan butuh waktu lama bagi RI untuk alami resesi seks
Menurut Presiden Jokowi, jumlah penduduk menjadi kekuatan ekonomi suatu negara. Namun, Jokowi juga menekankan pentingnya menjaga kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Karena itu, kata Jokowi, asupan gizi bagi ibu hamil, bayi, dan anak-anak perlu diperhatikan.
Dia menuturkan bahwa ibu hamil, bayi, dan anak-anak harus diberikan asupan protein yang cukup, seperti ikan, telur dan daging.
“Yang paling penting memang kualitas. Bayi atau ibu hamil harus diberi protein, diberikan ikan, diberi telur,” ujar dia.
Presiden mengingatkan agar bayi dan anak-anak tidak diberi asupan yang tidak semestinya. Jokowi juga meminta agar kader BKKBN dan Posyandu meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat.
Baca juga: Jokowi: Prevalensi stunting turun berkat kerja keras semua pihak
Baca juga: Presiden: Semua negara saat ini berkompetisi, saling rebut investasi
Presiden menyinggung kasus seorang ibu yang memberikan kopi susu instan kepada bayinya.
“Hati-hati mengenai ini. Maka dari itu, sekali lagi yang namanya penyuluhan penting. Kata ibunya kopi susu sachet ini bermanfaat, karena ada susunya. Hati-hati pada anak, ginjal, jantung itu belum kuat,” kata Presiden Jokowi.