Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah Ampera AY Mebas meminta petani untuk turut serta membantu menekan inflasi di daerah dengan meningkatkan budi daya tanaman pangan.
“Caranya dengan bergandengan tangan dan kalau petani bisa membantu dengan meningkatkan budi daya tanaman pangan,” kata Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Kamis.
Menurutnya, salah satu yang menunjang atau menekan inflasi daerah adalah kebutuhan pangan, berupa komoditi seperti jagung, padi dan palawija lainnya serta pengembangan ayam pedaging dan petelur. Jika dimaksimalkan secara berkelanjutan maka komoditi tersebut diyakini mampu menekan inflasi daerah.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Barito Timur diminta mengupayakan peningkatan budi daya tanaman pangan tersebut, bahkan upaya penambahan luas tanam.
“Pemerintah Kabupaten Barito Timur telah membuat Peraturan Daerah tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan atau LP2B untuk melindungi hak-hak lahan pertanian masyarakat,” jelasnya.
Baca juga: Bartim dapat bantuan 20 BTS dari Bakti Kominfo
Dalam Perda LP2B mengatur tentang penguatan kegiatan masyarakat di bidang pertanian baik lahan basah maupun lahan kering. Tak hanya itu, di dalamnya juga memuat tentang pembinaan maupun bantuan pemerintah terhadap petani untuk menunjang pertanian, sebagai sektor utama yang menunjang perekonomian di Bartim.
“Sektor pertanian secara umum terus dikembangkan sebagaimana program ekonomi kerakyatan yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani,” ucapnya.
Kabupaten Barito Timur merupakan salah satu daerah di Kalteng yang bersiap menjadi penyangga pangan IKN di Penajam, Kaltim. Barito Timur memiliki lahan pertanian yang cukup luas dan sangat prospek dalam pengembangan kedepannya.
Potensi lahan pertanian yang menghasilkan di Kabupaten Barito Timur berdasarkan data 2020, yakni di Kecamatan Dusun Tengah dengan luasan mencapai 1.400 hektare, Pematang Karau 1.000 hektare, Paku 900 hektare serta masing-masing di wilayah lain di bawah 500 hektare.
Baca juga: Hasil pemetaan ASN jadi dasar seleksi PPPK Bartim
“Caranya dengan bergandengan tangan dan kalau petani bisa membantu dengan meningkatkan budi daya tanaman pangan,” kata Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Kamis.
Menurutnya, salah satu yang menunjang atau menekan inflasi daerah adalah kebutuhan pangan, berupa komoditi seperti jagung, padi dan palawija lainnya serta pengembangan ayam pedaging dan petelur. Jika dimaksimalkan secara berkelanjutan maka komoditi tersebut diyakini mampu menekan inflasi daerah.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Barito Timur diminta mengupayakan peningkatan budi daya tanaman pangan tersebut, bahkan upaya penambahan luas tanam.
“Pemerintah Kabupaten Barito Timur telah membuat Peraturan Daerah tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan atau LP2B untuk melindungi hak-hak lahan pertanian masyarakat,” jelasnya.
Baca juga: Bartim dapat bantuan 20 BTS dari Bakti Kominfo
Dalam Perda LP2B mengatur tentang penguatan kegiatan masyarakat di bidang pertanian baik lahan basah maupun lahan kering. Tak hanya itu, di dalamnya juga memuat tentang pembinaan maupun bantuan pemerintah terhadap petani untuk menunjang pertanian, sebagai sektor utama yang menunjang perekonomian di Bartim.
“Sektor pertanian secara umum terus dikembangkan sebagaimana program ekonomi kerakyatan yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani,” ucapnya.
Kabupaten Barito Timur merupakan salah satu daerah di Kalteng yang bersiap menjadi penyangga pangan IKN di Penajam, Kaltim. Barito Timur memiliki lahan pertanian yang cukup luas dan sangat prospek dalam pengembangan kedepannya.
Potensi lahan pertanian yang menghasilkan di Kabupaten Barito Timur berdasarkan data 2020, yakni di Kecamatan Dusun Tengah dengan luasan mencapai 1.400 hektare, Pematang Karau 1.000 hektare, Paku 900 hektare serta masing-masing di wilayah lain di bawah 500 hektare.
Baca juga: Hasil pemetaan ASN jadi dasar seleksi PPPK Bartim