Kasongan (ANTARA) - Bupati Katingan, Kalimantan Tengah, Sakariyas, meminta seluruh pemangku kepentingan agar meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam mengantisipasi serta menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah setempat.
"Kalau kita kompak dan bersama-sama maka bukan hanya karhutla saja, tapi setiap permasalahan yang akan kita hadapi bisa terselesaikan," kata Sakariyas di halaman Mapolres Katingan di Kereng Pangi, Rabu.
Hal tersebut disampaikannya saat memimpin apel gelar kesiapan personel dan sarana prasarana dalam rangka mengantisipasi dan menanggulangi bencana karhutla.
Orang nomor satu di Bumi Penyang Hinje Simpei ini menyebut, saat ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi pada 2023 Indonesia akan mengalami El Nino.
Fenomena ini akan menyebabkan kemarau panjang atau mundurnya musim penghujan. Indikasi ini mengacu pada tiga tahun berturut-turut terjadinya La Nina di Indonesia.
“Tentunya kondisi seperti ini menyebabkan cuaca di Indonesia menjadi lebih kering dan sangat berpotensi terjadi karhutla, maka dari itu perlu disiapkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian sehingga karhutla dapat diatasi dengan baik," sebutnya.
Baca juga: Bupati Katingan minta penanggulangan bencana dilaksanakan cepat dan terpadu
Dalam rangka menghadapi kejadian tersebut, dia menegaskan pemerintah daerah bersama TNI, Polri dan instansi terkait serta perusahaan perkebunan yang ada harus mengambil peran dengan memperdayakan kekuatan personel dan peralatannya masing-masing.
Dengan demikian dapat digerakkan dan mampu memberikan yang terbaik dalam penanggulangan karhutla di Katingan pada situasi apapun dan sewaktu-waktu bila dibutuhkan.
“Untuk itulah pada hari ini dilaksanakan apel gelar kesiapsiagaan mengantisipasi bahaya karhutla. Marilah kita tingkatkan lagi sinergi dan kerja sama dalam mengantisipasi serta penanggulangan terjadinya bencana di kabupaten tercinta ini," demikian Sakariyas.
Baca juga: Pemkab Katingan terus optimalkan layanan perlindungan perempuan dan anak
"Kalau kita kompak dan bersama-sama maka bukan hanya karhutla saja, tapi setiap permasalahan yang akan kita hadapi bisa terselesaikan," kata Sakariyas di halaman Mapolres Katingan di Kereng Pangi, Rabu.
Hal tersebut disampaikannya saat memimpin apel gelar kesiapan personel dan sarana prasarana dalam rangka mengantisipasi dan menanggulangi bencana karhutla.
Orang nomor satu di Bumi Penyang Hinje Simpei ini menyebut, saat ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi pada 2023 Indonesia akan mengalami El Nino.
Fenomena ini akan menyebabkan kemarau panjang atau mundurnya musim penghujan. Indikasi ini mengacu pada tiga tahun berturut-turut terjadinya La Nina di Indonesia.
“Tentunya kondisi seperti ini menyebabkan cuaca di Indonesia menjadi lebih kering dan sangat berpotensi terjadi karhutla, maka dari itu perlu disiapkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian sehingga karhutla dapat diatasi dengan baik," sebutnya.
Baca juga: Bupati Katingan minta penanggulangan bencana dilaksanakan cepat dan terpadu
Dalam rangka menghadapi kejadian tersebut, dia menegaskan pemerintah daerah bersama TNI, Polri dan instansi terkait serta perusahaan perkebunan yang ada harus mengambil peran dengan memperdayakan kekuatan personel dan peralatannya masing-masing.
Dengan demikian dapat digerakkan dan mampu memberikan yang terbaik dalam penanggulangan karhutla di Katingan pada situasi apapun dan sewaktu-waktu bila dibutuhkan.
“Untuk itulah pada hari ini dilaksanakan apel gelar kesiapsiagaan mengantisipasi bahaya karhutla. Marilah kita tingkatkan lagi sinergi dan kerja sama dalam mengantisipasi serta penanggulangan terjadinya bencana di kabupaten tercinta ini," demikian Sakariyas.
Baca juga: Pemkab Katingan terus optimalkan layanan perlindungan perempuan dan anak