Buntok, Kalteng (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Daud Danda meminta di Jembatan Kalahien, Kecamatan Dusun Selatan, diberlakukan kembali jasa asis atau kapal pandu bagi tongkang batu bara yang melintas di bawah bentang jembatan tersebut.
"Kejadian tertabraknya fender atau pengaman jembatan pada Rabu (1/2) tersebut karena tidak adanya jasa asis atau kapal pandu pada jembatan tersebut," kata Daud di Buntok, Kamis.
Di samping tidak ada jasa asis, lanjut dia, kemungkinan tongkang bermuatan batu bara itu menghindari adanya tongkang lainnya yang mengalami permasalahan di sekitar Jembatan Kalahien.
Ia mengatakan, tongkang yang menabrak fender Jembatan Kalahien itu sudah ditarik pihak kepolisian Polres Barito Selatan dan Polairud menuju di wilayah Buntok untuk diminta datanya.
"Yang bertanggung jawab terhadap kejadian ini yakni pemerintah pusat dalam hal ini syahbadar Ranggailung yang memberikan izin tongkang batu bara melintas di bawah bentang jembatan Kalahien tersebut," kata Daud.
Ia juga menyampaikan, Dinas Perhubungan Barito Selatan bersama dengan Dinas Perhubungan Provinsi berencana akan menemui Dirjen pada Kementerian perhubungan untuk membahas terkait dengan jasa pandu pada jembatan tersebut. Sebab, beberapa waktu lalu, pihaknya sudah meminta agar pada jembatan diberlakukan kembali jasa asis, namun tidak diberikan kesempatan, sehingga kejadian tongkang menabrak fender Jembatan Kalahien ini terjadi lagi.
"Kami berharap pada jembatan tersebut diberlakukan kembali jasa asis agar permasalahan seperti ini tidak terulang kembali," kata Daud.
Dia mengaku, selama menjabat sebagai kepala Dinas Perhubungan Barito Selatan, sudah dua kali terjadi kejadian seperti ini dan sebelumnya juga pernah terjadi sebanyak satu kali.
Kapolres Barito Selatan AKBP Yusfandi Usman saat dikonfirmasi awak media membenarkan telah terjadi insiden tongkang bermuatan batu bara menabrak fender atau pengaman Jembatan Kalahien.
Baca juga: Penjabat Bupati Barsel sambangi Bulog pantau ketersediaan bahan pokok
"Kami telah menurunkan personel yang dipimpin Kapolsek Dusun Selatan bersama KBO Sat Reskrim dan Unit Tipiter melakukan olah TKP," katanya.
Akibat tertabrak tongkang bermuatan batu bara satu fender pengaman jembatan sebelah kiri mengalami kerusakan posisinya miring dan patah.
Ia menyampaikan untuk penyelidikan lebih lanjut saat ini kapten kapal beserta pekerja tengah dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab pasti dan kronologis kejadiannya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, kejadian tersebut terjadi pada Rabu sore (1/2). Fender pengaman Jembatan Kalahien tersebut ditabrak tongkang Soekawati 303 bermuatan batu bara yang ditarik kapal tugboat Herlina 105.
Baca juga: Pemkab Barsel tanam perdana padi biofortifikasi untuk bantu tekan stunting
Baca juga: Pj Bupati Barsel minta ASN terus pacu kinerja
Baca juga: Penjabat Bupati sebut pertumbuhan UMKM di Barito Selatan sudah bagus
"Kejadian tertabraknya fender atau pengaman jembatan pada Rabu (1/2) tersebut karena tidak adanya jasa asis atau kapal pandu pada jembatan tersebut," kata Daud di Buntok, Kamis.
Di samping tidak ada jasa asis, lanjut dia, kemungkinan tongkang bermuatan batu bara itu menghindari adanya tongkang lainnya yang mengalami permasalahan di sekitar Jembatan Kalahien.
Ia mengatakan, tongkang yang menabrak fender Jembatan Kalahien itu sudah ditarik pihak kepolisian Polres Barito Selatan dan Polairud menuju di wilayah Buntok untuk diminta datanya.
"Yang bertanggung jawab terhadap kejadian ini yakni pemerintah pusat dalam hal ini syahbadar Ranggailung yang memberikan izin tongkang batu bara melintas di bawah bentang jembatan Kalahien tersebut," kata Daud.
Ia juga menyampaikan, Dinas Perhubungan Barito Selatan bersama dengan Dinas Perhubungan Provinsi berencana akan menemui Dirjen pada Kementerian perhubungan untuk membahas terkait dengan jasa pandu pada jembatan tersebut. Sebab, beberapa waktu lalu, pihaknya sudah meminta agar pada jembatan diberlakukan kembali jasa asis, namun tidak diberikan kesempatan, sehingga kejadian tongkang menabrak fender Jembatan Kalahien ini terjadi lagi.
"Kami berharap pada jembatan tersebut diberlakukan kembali jasa asis agar permasalahan seperti ini tidak terulang kembali," kata Daud.
Dia mengaku, selama menjabat sebagai kepala Dinas Perhubungan Barito Selatan, sudah dua kali terjadi kejadian seperti ini dan sebelumnya juga pernah terjadi sebanyak satu kali.
Kapolres Barito Selatan AKBP Yusfandi Usman saat dikonfirmasi awak media membenarkan telah terjadi insiden tongkang bermuatan batu bara menabrak fender atau pengaman Jembatan Kalahien.
Baca juga: Penjabat Bupati Barsel sambangi Bulog pantau ketersediaan bahan pokok
"Kami telah menurunkan personel yang dipimpin Kapolsek Dusun Selatan bersama KBO Sat Reskrim dan Unit Tipiter melakukan olah TKP," katanya.
Akibat tertabrak tongkang bermuatan batu bara satu fender pengaman jembatan sebelah kiri mengalami kerusakan posisinya miring dan patah.
Ia menyampaikan untuk penyelidikan lebih lanjut saat ini kapten kapal beserta pekerja tengah dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab pasti dan kronologis kejadiannya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, kejadian tersebut terjadi pada Rabu sore (1/2). Fender pengaman Jembatan Kalahien tersebut ditabrak tongkang Soekawati 303 bermuatan batu bara yang ditarik kapal tugboat Herlina 105.
Baca juga: Pemkab Barsel tanam perdana padi biofortifikasi untuk bantu tekan stunting
Baca juga: Pj Bupati Barsel minta ASN terus pacu kinerja
Baca juga: Penjabat Bupati sebut pertumbuhan UMKM di Barito Selatan sudah bagus