Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Hera Nugrahayu meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah setempat, agar merumuskan dan mengoptimalkan langkah pengendalian inflasi menjelang Ramadhan 2023.
"TPID untuk merumuskan upaya pengendalian inflasi, termasuk solusi tentang ketersediaan pasokan dan stabilitas bahan pokok kebutuhan masyarakat," kata Hera di Palangka Raya, Jumat.
Wanita berhijab itu pun meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah "Kota Cantik" terus melakukan pemantauan dan pengawasan di lapangan. Pengawasan itu guna memastikan jalur distribusi bahan pangan lancar dan stoknya pun aman.
Selain itu, juga untuk memastikan tidak ada oknum yang memanfaatkan momen Ramadhan untuk memainkan harga kebutuhan pangan di pasar.
"Dengan begitu, kenaikan harga pun akan terkendali atau dalam batas kewajaran," kata Hera.
Dia juga meminta TPID selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak guna meminimalkan potensi inflasi dan mengendalikan kenaikan harga bahan pangan.
Baca juga: Stok beras jenis Pera di pasar Palangka Raya mulai kosong
"Pemerintah kota juga untuk selalu berkoordinasi dengan Bulog dan para distributor untuk memastikan jalur distribusi dan stok bahan pangan tercukupi," katanya.
Di sisi lain, Heda juga meminta Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP), berkoordinasi dengan Pertamina guna memastikan tidak terjadi kelangkaan kelangkaan BBM dan elpiji selama Ramadhan dan Idul Fitri 2023.
"Secara garis besar TPID Palangka Raya juga terus melakukan terobosan dan koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak terkait dalam menjaga stabilitas harga," katanya.
Sementara itu, berdasar data DPKUKMP "Kota Cantik" pada Kamis (23/2), sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan harga, namun sebagian lainnya justru menurun.
Harga yang naik adalah daging ayam broiler dari Rp39.000 menjadi Rp41.000 per kilogram. Sementara harga yang turun adalah cabe merah biasa dari Rp70.000 menjadi Rp50.000 per kilogram dan harga cabe rawit dari Rp80.000 menjadi Rp70.000 per kilogram.
Baca juga: Ditlantas Polda Kalteng raih penghargaan IKPA terbaik dari Kemenkeu
Baca juga: Puskesmas Palangka Raya layani USG bagi peserta BPJS Kesehatan
Baca juga: Harga sejumlah komoditas pangan di Palangka Raya alami kenaikan
"TPID untuk merumuskan upaya pengendalian inflasi, termasuk solusi tentang ketersediaan pasokan dan stabilitas bahan pokok kebutuhan masyarakat," kata Hera di Palangka Raya, Jumat.
Wanita berhijab itu pun meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah "Kota Cantik" terus melakukan pemantauan dan pengawasan di lapangan. Pengawasan itu guna memastikan jalur distribusi bahan pangan lancar dan stoknya pun aman.
Selain itu, juga untuk memastikan tidak ada oknum yang memanfaatkan momen Ramadhan untuk memainkan harga kebutuhan pangan di pasar.
"Dengan begitu, kenaikan harga pun akan terkendali atau dalam batas kewajaran," kata Hera.
Dia juga meminta TPID selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak guna meminimalkan potensi inflasi dan mengendalikan kenaikan harga bahan pangan.
Baca juga: Stok beras jenis Pera di pasar Palangka Raya mulai kosong
"Pemerintah kota juga untuk selalu berkoordinasi dengan Bulog dan para distributor untuk memastikan jalur distribusi dan stok bahan pangan tercukupi," katanya.
Di sisi lain, Heda juga meminta Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP), berkoordinasi dengan Pertamina guna memastikan tidak terjadi kelangkaan kelangkaan BBM dan elpiji selama Ramadhan dan Idul Fitri 2023.
"Secara garis besar TPID Palangka Raya juga terus melakukan terobosan dan koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak terkait dalam menjaga stabilitas harga," katanya.
Sementara itu, berdasar data DPKUKMP "Kota Cantik" pada Kamis (23/2), sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan harga, namun sebagian lainnya justru menurun.
Harga yang naik adalah daging ayam broiler dari Rp39.000 menjadi Rp41.000 per kilogram. Sementara harga yang turun adalah cabe merah biasa dari Rp70.000 menjadi Rp50.000 per kilogram dan harga cabe rawit dari Rp80.000 menjadi Rp70.000 per kilogram.
Baca juga: Ditlantas Polda Kalteng raih penghargaan IKPA terbaik dari Kemenkeu
Baca juga: Puskesmas Palangka Raya layani USG bagi peserta BPJS Kesehatan
Baca juga: Harga sejumlah komoditas pangan di Palangka Raya alami kenaikan