Sampit (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah terus mengoptimalkan upaya pencegahan bahaya kebakaran, salah satunya dengan memberi edukasi kepada anak-anak usia dini.
"Kami selalu menganggap sosialisasi dan edukasi ini penting, tidak terkecuali kepada anak-anak usia dini. Justru, sedini mungkin kita berikan edukasi sehingga anak-anak kita paham betul tentang cara mencegah kebakaran maupun cara bertindak jika terjadi kebakaran," kata Kepala Dinas Pemadam dan Kebakaran Kotawaringin Timur Hawianan di Sampit, Minggu.
Kebakaran merupakan musibah yang tidak diinginkan siapapun. Upaya yang bisa dilakukan adalah semaksimal mungkin menghindari atau mencegah tindakan yang bisa memicu munculnya api dan kebakaran.
Jika musibah kebakaran terjadi, maka upaya yang dilakukan adalah menyelamatkan warga serta memadamkan kebakaran agar tidak menimbulkan kerugian besar harta dan jiwa.
Untuk melakukan pencegahan maupun penanggulangan kebakaran, diperlukan pengetahuan yang benar. Tujuannya agar setiap orang memahami cara mencegah kebakaran maupun cara bertindak ketika terjadi kebakaran, khususnya agar peristiwa itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Untuk itulah Disdamkarmat Kotawaringin Timur selalu membuka diri untuk mengedukasi masyarakat, termasuk anak-anak usia dini. Selain aktif turun ke lapangan, instansi ini juga membuka diri bagi siapa saja dan kelompok manapun yang ingin datang menggali informasi ke markas mereka tentang bahaya kebakaran.
Baca juga: Kebakaran di Sampit hanguskan lima rumah
Seperti Sabtu (25/2) kemarin, Disdamkarmat Kotawaringin Timur menerima kunjungan dari Yayasan Tunas Bangsa Kalimantan TK/KB/TPA Tunas Bangsa Smart Sampit. Puluhan anak usia dini beserta guru mereka ini berkunjung ke Markas Komando Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur.
Materi yang diberikan atau disampaikan yaitu pengenalan peralatan atau perlengkapan pemadam kebakaran dan penyelamatan. Tujuannya agar peserta mengetahui fungsi dan cara menggunakan peralatan tersebut sehingga mereka bisa menggunakannya jika terjadi kebakaran.
Peserta juga diberikan praktik simulasi cara memadamkan api. Puluhan anak usia dini ini sangat antusias saat dibimbing menggunakan peralatan pemadam kebakaran dan menyemprotkan air untuk memadamkan api.
Menurut Hawianan, pihaknya memang sering menerima kegiatan rutin kunjungan anak-anak TK sampai SD. Kegiatan ini intinya menanamkan sejak dini jiwa suka menolong, ikhlas dan berani kepada anak-anak.
"Kita jangan melihat mereka masih kecil. Justru sejak mereka kecil inilah kita edukasi sehingga mereka dengan sigap tahu apa yang harus dilakukan untuk mencegah kebakaran dan korban jiwa. Ini jangan dianggap remeh," sambung Hawianan.
Hawianan berharap masyarakat bisa berpartisipasi mencegah kebakaran. Jika terjadi kebakaran, masyarakat diminta berinisiatif membantu pemerintah daerah dalam menanggulangi musibah kebakaran tersebut.
Baca juga: Buaya muncul dekat sekolah, BKSDA imbau masyarakat lebih waspada
Baca juga: PWI Kotim pelopori penjaringan atlet esports kalangan wartawan Kalteng
Baca juga: PWI Kotim pelopori penjaringan atlet esports kalangan wartawan Kalteng
"Kami selalu menganggap sosialisasi dan edukasi ini penting, tidak terkecuali kepada anak-anak usia dini. Justru, sedini mungkin kita berikan edukasi sehingga anak-anak kita paham betul tentang cara mencegah kebakaran maupun cara bertindak jika terjadi kebakaran," kata Kepala Dinas Pemadam dan Kebakaran Kotawaringin Timur Hawianan di Sampit, Minggu.
Kebakaran merupakan musibah yang tidak diinginkan siapapun. Upaya yang bisa dilakukan adalah semaksimal mungkin menghindari atau mencegah tindakan yang bisa memicu munculnya api dan kebakaran.
Jika musibah kebakaran terjadi, maka upaya yang dilakukan adalah menyelamatkan warga serta memadamkan kebakaran agar tidak menimbulkan kerugian besar harta dan jiwa.
Untuk melakukan pencegahan maupun penanggulangan kebakaran, diperlukan pengetahuan yang benar. Tujuannya agar setiap orang memahami cara mencegah kebakaran maupun cara bertindak ketika terjadi kebakaran, khususnya agar peristiwa itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Untuk itulah Disdamkarmat Kotawaringin Timur selalu membuka diri untuk mengedukasi masyarakat, termasuk anak-anak usia dini. Selain aktif turun ke lapangan, instansi ini juga membuka diri bagi siapa saja dan kelompok manapun yang ingin datang menggali informasi ke markas mereka tentang bahaya kebakaran.
Baca juga: Kebakaran di Sampit hanguskan lima rumah
Seperti Sabtu (25/2) kemarin, Disdamkarmat Kotawaringin Timur menerima kunjungan dari Yayasan Tunas Bangsa Kalimantan TK/KB/TPA Tunas Bangsa Smart Sampit. Puluhan anak usia dini beserta guru mereka ini berkunjung ke Markas Komando Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur.
Materi yang diberikan atau disampaikan yaitu pengenalan peralatan atau perlengkapan pemadam kebakaran dan penyelamatan. Tujuannya agar peserta mengetahui fungsi dan cara menggunakan peralatan tersebut sehingga mereka bisa menggunakannya jika terjadi kebakaran.
Peserta juga diberikan praktik simulasi cara memadamkan api. Puluhan anak usia dini ini sangat antusias saat dibimbing menggunakan peralatan pemadam kebakaran dan menyemprotkan air untuk memadamkan api.
Menurut Hawianan, pihaknya memang sering menerima kegiatan rutin kunjungan anak-anak TK sampai SD. Kegiatan ini intinya menanamkan sejak dini jiwa suka menolong, ikhlas dan berani kepada anak-anak.
"Kita jangan melihat mereka masih kecil. Justru sejak mereka kecil inilah kita edukasi sehingga mereka dengan sigap tahu apa yang harus dilakukan untuk mencegah kebakaran dan korban jiwa. Ini jangan dianggap remeh," sambung Hawianan.
Hawianan berharap masyarakat bisa berpartisipasi mencegah kebakaran. Jika terjadi kebakaran, masyarakat diminta berinisiatif membantu pemerintah daerah dalam menanggulangi musibah kebakaran tersebut.
Baca juga: Buaya muncul dekat sekolah, BKSDA imbau masyarakat lebih waspada
Baca juga: PWI Kotim pelopori penjaringan atlet esports kalangan wartawan Kalteng
Baca juga: PWI Kotim pelopori penjaringan atlet esports kalangan wartawan Kalteng