Palangka Raya (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah menyatakan, kinerja industri jasa keuangan khususnya perbankan mengalami pertumbuhan yang tinggi.
Kepala OJK Kalimantan Tengah Otto Fitriandy di Palangka Raya, Senin, mengatakan hal ini dilihat dari kinerja industri jasa keuangan yang masih terjaga pada 2022, yakni untuk industri perbankan, kinerja bank umum baik konvensional maupun syariah mengalami pertumbuhan yang tinggi.
"Aset bank umum di Kalimantan Tengah tumbuh sebesar 16,13 persen (yoy), Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat sebesar 6,77 persen dan kredit sebesar 16,65 persen dengan tingkat kredit bermasalah (Non Performing Loan) sebesar 1,15 persen," terangnya.
Otto menjabarkan, kredit bank umum juga didominasi sektor produktif yang memiliki porsi sebesar 60,77 persen dengan tiga sektor ekonomi terbesar meliputi pertanian, perburuan dan kehutanan, kemudian pemilikan alat rumah tangga, serta perdagangan besar dan eceran.
"Dengan Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur menjadi tiga daerah terbesar pada penyaluran kredit di Kalimantan Tengah," jelasnya.
Baca juga: Legislator Kalteng minta pemprov sediakan fasilitas praktik di SMK Maritim Kapuas
Kemudian ia menyampaikan, untuk pertumbuhan bank umum syariah juga tergolong baik, dengan aset tumbuh sebesar 13,01 persen (yoy) Dana Pihak Ketiga meningkat 10,19 persen dan Pembiayaan sebesar 14,59 persen (yoy) dengan tingkat Non Performing Financing sebesar 1,06 persen.
Hanya saja untuk perbankan syariah masih memiliki porsi yang kecil yaitu sebesar 2,93 persen dari total aset perbankan.
"Hal ini tentunya tugas kita bersama untuk terus meningkatkan perekonomian syariah di Kalimantan Tengah," jelasnya.
Lebih lanjut Otto menjelaskan, arah kebijakan OJK pada 2023 dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi, adalah dengan meningkatkan atau memperluas akses keuangan terhadap pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, hingga mendukung reformasi perekonomian dan program strategis pemerintah.
"Kami juga terus memperkuat layanan serta kapasitas kelembagaan baik OJK maupun di sektor jasa keuangan, termasuk perlindungan konsumen," ucapnya.
Baca juga: Wagub Kalteng ajak UMKM manfaatkan KI pacu pemulihan ekonomi
Baca juga: Pemprov Kalteng gelar pasar murah di Bartim bantu tekan inflasi
Baca juga: Festival Tambun Bungai dekatkan masyarakat dengan tradisi dan warisan budaya