Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melakukan rapat koordinasi bersama Bulog wilayah setempat dalam rangka menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional atau HBKN yakni bulan suci Ramadhan sekaligus Hari Raya Idul Fitri.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Selasa, mengatakan, pihaknya melakukan koordinasi untuk memastikan ketersediaan pangan strategis di wilayah setempat menghadapi HBKN.
"Berdasarkan hasil rapat kami bersama Bulog, tidak ada kekhawatiran khususnya untuk sejumlah pangan strategis, ketersediaannya aman," jelasnya
Pimpinan Perum Bulog Kanwil Kalimantan Tengah, Sony Supriyadi mengatakan, saat ini ketersediaan sejumlah pangan strategis sangat mencukupi terutama hingga menyongsong Hari Raya Idul Fitri nantinya.
"Stok kami di antaranya minyak goreng mencapai 28.400 liter, gula 300 ton, maupun daging kerbau sekitar 32,4 ton," terangnya.
Hanya saja dalam penjualannya dilakukan pembatasan, yakni satu orang hanya diperbolehkan maksimal membeli sebanyak dua liter maupun dua kilogram untuk masing-masing komoditas. Kebijakan ini dilakukan agar penjualan dapat dilakukan secara merata kepada masyarakat.
"Minyakita dijual dengan harga Rp14 ribu per liter, sedangkan minyak goreng lainnya berkisar antara Rp15-16 ribu per liter. Untuk gula pasir yakni Rp13,5-14 ribu per kilogram," jelasnya.
Baca juga: Kejuaraan sepeda dunia kembali digelar di Kalimantan Tengah
Sementara itu untuk penjualan beras medium Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga terus berjalan hingga saat ini. Dari target penjualan mencapai 10 ribu ton pada 2023 untuk wilayah Kalteng, hingga saat ini sudah terdistribusikan mencapai 3.500 ton.
"Melihat ketersediaan berbagai komoditas pangan strategis ini, kami imbau masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak perlu melakukan pembelian panik karena semua mencukupi," ucapnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng minta PBS lakukan operasi pasar dukung stabilisasi harga
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Selasa, mengatakan, pihaknya melakukan koordinasi untuk memastikan ketersediaan pangan strategis di wilayah setempat menghadapi HBKN.
"Berdasarkan hasil rapat kami bersama Bulog, tidak ada kekhawatiran khususnya untuk sejumlah pangan strategis, ketersediaannya aman," jelasnya
Pimpinan Perum Bulog Kanwil Kalimantan Tengah, Sony Supriyadi mengatakan, saat ini ketersediaan sejumlah pangan strategis sangat mencukupi terutama hingga menyongsong Hari Raya Idul Fitri nantinya.
"Stok kami di antaranya minyak goreng mencapai 28.400 liter, gula 300 ton, maupun daging kerbau sekitar 32,4 ton," terangnya.
Hanya saja dalam penjualannya dilakukan pembatasan, yakni satu orang hanya diperbolehkan maksimal membeli sebanyak dua liter maupun dua kilogram untuk masing-masing komoditas. Kebijakan ini dilakukan agar penjualan dapat dilakukan secara merata kepada masyarakat.
"Minyakita dijual dengan harga Rp14 ribu per liter, sedangkan minyak goreng lainnya berkisar antara Rp15-16 ribu per liter. Untuk gula pasir yakni Rp13,5-14 ribu per kilogram," jelasnya.
Baca juga: Kejuaraan sepeda dunia kembali digelar di Kalimantan Tengah
Sementara itu untuk penjualan beras medium Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga terus berjalan hingga saat ini. Dari target penjualan mencapai 10 ribu ton pada 2023 untuk wilayah Kalteng, hingga saat ini sudah terdistribusikan mencapai 3.500 ton.
"Melihat ketersediaan berbagai komoditas pangan strategis ini, kami imbau masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak perlu melakukan pembelian panik karena semua mencukupi," ucapnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng minta PBS lakukan operasi pasar dukung stabilisasi harga