Sampit (ANTARA) - Pemerintah desa di Kecamatan Tualan Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah patut diapresiasi karena sangat bersemangat dalam mengoptimalkan digitalisasi meski jaringan internet di wilayah mereka masih terbatas.
"Saya salut karena ini murni inisiatif pemerintah desa dan kecamatan. Mereka mengeluarkan biaya sendiri untuk transportasi, penginapan dan makan. Kami hanya menyediakan tempat dan sebagai narasumber. Luar biasa semangat para aparatur desa kita di Kecamatan Tualan Hulu ini. Ini bisa jadi contoh bagi yang lain," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Raihansyah di Sampit, Rabu.
Apresiasi itu disampaikan Raihansyah usai menjadi salah satu pemateri dalam pelatihan pembuatan website dan tata kelola keuangan desa. Kegiatan yang digelar di aula DPMD diikuti aparatur desa dari 11 desa di Kecamatan Tualan Hulu.
Kegiatan ini juga sejalan dengan Instruksi Bupati Kotawaringin Timur Nomor 0171 berkaitan dengan implementasi keuangan desa. Selain itu, ini juga hasil rapat kerja kepala desa se-Kecamatan Tualan Hulu.
Raihansyah menyebut, kegiatan ini merupakan yang pertama di Kotawaringin Timur. Pihaknya mengapresiasi semangat tinggi pemerintah desa dan kecamatan dalam kegiatan meski wilayah mereka dalam kondisi masih keterbatasan listrik dan jaringan internet.
Kegiatan berlangsung selama tiga hari dengan materi pembuatan website desa dan pengelolaan sistem keuangan desa secara online. Peserta yang merupakan kepala desa, sekretaris desa, bendahara dan petugas teknis tersebut diberi pengetahuan serta praktik langsung.
Narasumber dari DPMD, Inspektorat serta Dinas Komunikasi dan Informatika. Peserta sangat antusias, bahkan mereka langsung dipandu mengoperasikan website serta pelaporan melalui sistem keuangan desa.
Para aparatur desa ini harus menempuh perjalanan sejauh lebih dari 150 kilometer dengan medan cukup sulit dari Kecamatan Tualan Hulu menuju tempat kegiatan di Sampit.
Mereka sangat bersemangat meski menyadari kondisi ketersediaan jaringan internet di wilayah mereka masih terbatas. Semangat tinggi wujud komitmen seluruh pemerintah desa di Kecamatan Tualan Hulu untuk meningkatkan pelayanan desa serta transparan dalam pelaksanaan pembangunan.
Selain memasang baliho laporan penggunaan APBDes di desa masing-masing, mereka nantinya juga akan memuat laporan tersebut di website desa. Selain itu, pemerintah desa bersemangat mengoptimalkan digitalisasi untuk mempromosikan potensi di desa-desa mereka.
Baca juga: DPRD Kalteng lakukan monitoring ke sejumlah PBS di Kotim
"Semangat ini tentu harus mendapat dukungan kita semua. Ini bukti nyata bahwa aparatur desa ingin meningkatkan pelayanan, sekaligus mematuhi aturan agar tidak sampai terjadi pelanggaran hukum dalam penyelenggaraan pembangunan desa, meski itu akibat ketidaktahuan," tambah Raihansyah.
Raihansyah menambahkan, pembuatan website merupakan transparansi dalam pengelolaan pelayanan dan keuangan desa. Ini juga menjadi salah satu indikator pemerintahan yang bersih atau "clean government" karena masyarakat bisa dengan mudah mengetahui pengelolaan keuangan dengan dan layanan desa.
"Sampai hari ini sudah lebih dari 30 desa yang membuat website. Ini akan terus kami bantu. Seluruh desa yang berjumlah 168 desa, akan kami dorong untuk membuat website," ujar Raihansyah.
Camat Tualan Hulu Admadi Sastra mengatakan, kegiatan inisiatif ini juga bentuk kesadaran pemerintah desa untuk menjalankan pemerintahan dan pembangunan dengan baik sesuai aturan. Selain itu, website juga untuk menggali dan memperkenalkan potensi yang ada di setiap desa.
"Kami berterima kasih kepada DPMD, Diskominfo, Inspektorat dan lainnya yang bersedia membantu kami. Kami menyadari banyak kendala, tetapi kami berupaya keras agar desa dan kecamatan kami bisa sejajar dengan kecamatan-kecamatan yang sudah maju," kata Admadi.
Pria yang akrab disapa Adi Sastra juga berharap kepada pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten untuk membantu peningkatan sarana di desa-desa di Kecamatan Tualan Hulu. Dia berharap setiap desa dibangun menara telekomunikasi sehingga membuat program digitalisasi dan aktivitas masyarakat semakin lancar.
Saat ini ada menara telekomunikasi di Desa Tanjung Jorong. Masyarakat berharap akan ada tambahan telekomunikasi agar jaringan internet semakin baik.
"Saat ini rata-rata (masih terbatas). Kalau cuaca baik, bisa. Kami di kecamatan pun juga mengalami itu. Tetapi meski masih terkendala internet, semangat seluruh pemerintah desa sangat tinggi untuk lebih maju, termasuk dalam hal digitalisasi ini," tambahnya.
Adi Sastra berharap melalui kegiatan ini, penataan keuangan dan pembaharuan potensi masing-masing desa akan semakin jelas. Saat ini banyak potensi seperti pertanian, perikanan, kuliner, pariwisata dan kebudayaan yang perlu diangkat untuk mendatangkan hal positif bagi masyarakat.
Baca juga: Puluhan ribu UMKM di Kotim tetap tumbuh di tengah pandemi
Baca juga: Jelang Ramadhan, Pemprov Kalteng laksanakan pasar penyeimbang bersubsidi di Kotim
Baca juga: BNK Kotim perluas tes urine menyasar sekolah
"Saya salut karena ini murni inisiatif pemerintah desa dan kecamatan. Mereka mengeluarkan biaya sendiri untuk transportasi, penginapan dan makan. Kami hanya menyediakan tempat dan sebagai narasumber. Luar biasa semangat para aparatur desa kita di Kecamatan Tualan Hulu ini. Ini bisa jadi contoh bagi yang lain," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Raihansyah di Sampit, Rabu.
Apresiasi itu disampaikan Raihansyah usai menjadi salah satu pemateri dalam pelatihan pembuatan website dan tata kelola keuangan desa. Kegiatan yang digelar di aula DPMD diikuti aparatur desa dari 11 desa di Kecamatan Tualan Hulu.
Kegiatan ini juga sejalan dengan Instruksi Bupati Kotawaringin Timur Nomor 0171 berkaitan dengan implementasi keuangan desa. Selain itu, ini juga hasil rapat kerja kepala desa se-Kecamatan Tualan Hulu.
Raihansyah menyebut, kegiatan ini merupakan yang pertama di Kotawaringin Timur. Pihaknya mengapresiasi semangat tinggi pemerintah desa dan kecamatan dalam kegiatan meski wilayah mereka dalam kondisi masih keterbatasan listrik dan jaringan internet.
Kegiatan berlangsung selama tiga hari dengan materi pembuatan website desa dan pengelolaan sistem keuangan desa secara online. Peserta yang merupakan kepala desa, sekretaris desa, bendahara dan petugas teknis tersebut diberi pengetahuan serta praktik langsung.
Narasumber dari DPMD, Inspektorat serta Dinas Komunikasi dan Informatika. Peserta sangat antusias, bahkan mereka langsung dipandu mengoperasikan website serta pelaporan melalui sistem keuangan desa.
Para aparatur desa ini harus menempuh perjalanan sejauh lebih dari 150 kilometer dengan medan cukup sulit dari Kecamatan Tualan Hulu menuju tempat kegiatan di Sampit.
Mereka sangat bersemangat meski menyadari kondisi ketersediaan jaringan internet di wilayah mereka masih terbatas. Semangat tinggi wujud komitmen seluruh pemerintah desa di Kecamatan Tualan Hulu untuk meningkatkan pelayanan desa serta transparan dalam pelaksanaan pembangunan.
Selain memasang baliho laporan penggunaan APBDes di desa masing-masing, mereka nantinya juga akan memuat laporan tersebut di website desa. Selain itu, pemerintah desa bersemangat mengoptimalkan digitalisasi untuk mempromosikan potensi di desa-desa mereka.
Baca juga: DPRD Kalteng lakukan monitoring ke sejumlah PBS di Kotim
"Semangat ini tentu harus mendapat dukungan kita semua. Ini bukti nyata bahwa aparatur desa ingin meningkatkan pelayanan, sekaligus mematuhi aturan agar tidak sampai terjadi pelanggaran hukum dalam penyelenggaraan pembangunan desa, meski itu akibat ketidaktahuan," tambah Raihansyah.
Raihansyah menambahkan, pembuatan website merupakan transparansi dalam pengelolaan pelayanan dan keuangan desa. Ini juga menjadi salah satu indikator pemerintahan yang bersih atau "clean government" karena masyarakat bisa dengan mudah mengetahui pengelolaan keuangan dengan dan layanan desa.
"Sampai hari ini sudah lebih dari 30 desa yang membuat website. Ini akan terus kami bantu. Seluruh desa yang berjumlah 168 desa, akan kami dorong untuk membuat website," ujar Raihansyah.
Camat Tualan Hulu Admadi Sastra mengatakan, kegiatan inisiatif ini juga bentuk kesadaran pemerintah desa untuk menjalankan pemerintahan dan pembangunan dengan baik sesuai aturan. Selain itu, website juga untuk menggali dan memperkenalkan potensi yang ada di setiap desa.
"Kami berterima kasih kepada DPMD, Diskominfo, Inspektorat dan lainnya yang bersedia membantu kami. Kami menyadari banyak kendala, tetapi kami berupaya keras agar desa dan kecamatan kami bisa sejajar dengan kecamatan-kecamatan yang sudah maju," kata Admadi.
Pria yang akrab disapa Adi Sastra juga berharap kepada pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten untuk membantu peningkatan sarana di desa-desa di Kecamatan Tualan Hulu. Dia berharap setiap desa dibangun menara telekomunikasi sehingga membuat program digitalisasi dan aktivitas masyarakat semakin lancar.
Saat ini ada menara telekomunikasi di Desa Tanjung Jorong. Masyarakat berharap akan ada tambahan telekomunikasi agar jaringan internet semakin baik.
"Saat ini rata-rata (masih terbatas). Kalau cuaca baik, bisa. Kami di kecamatan pun juga mengalami itu. Tetapi meski masih terkendala internet, semangat seluruh pemerintah desa sangat tinggi untuk lebih maju, termasuk dalam hal digitalisasi ini," tambahnya.
Adi Sastra berharap melalui kegiatan ini, penataan keuangan dan pembaharuan potensi masing-masing desa akan semakin jelas. Saat ini banyak potensi seperti pertanian, perikanan, kuliner, pariwisata dan kebudayaan yang perlu diangkat untuk mendatangkan hal positif bagi masyarakat.
Baca juga: Puluhan ribu UMKM di Kotim tetap tumbuh di tengah pandemi
Baca juga: Jelang Ramadhan, Pemprov Kalteng laksanakan pasar penyeimbang bersubsidi di Kotim
Baca juga: BNK Kotim perluas tes urine menyasar sekolah