Jakarta (ANTARA) - Aktor yang memerankan Fred dalam film tahun 2002 dan sekuel tahun 2004, "Scooby-Doo 2: Monsters Unleashed", Freddie Prinze Jr, mengaku pernah menyesal membintangi film favorit anak-anak itu.
"Saya telah menjalani dua pekerjaan di mana saya pernah menyesal melakukannya, dan Scooby adalah salah satunya,” ujar Freddie Prize Jr dalam sebuah wawancara yang diterbitkan 16 Maret, seperti dilaporkan Eonline.
Aktor yang kini menjadi suami pemeran Daphne, Sarah Michelle Gellar itu mengatakan bahwa dia tidak pernah tertarik untuk menjadi pemeran film komedi horor "Scooby Doo".
"Terlalu banyak (aksi) mengiklankan pada film pertama. Studio tidak jujur dengan saya dalam banyak hal,” kata Freddie Prinze Jr menjelaskan.
Baca juga: Ken Spears "Scooby-Doo" meninggal dunia
Ini bukan pertama kalinya bintang “Boys and Girls” itu berterus terang tentang masalahnya dengan film "Scooby Doo". Pada November 2022, Freddie memberi tahu media bahwa naskah asli yang dia baca untuk "Scooby Doo" berbeda.
Dua bulan sebelumnya, penulis skenario James Gunn menulis cuitan di akun media sosial Twitter-nya, bahwa "Scooby-Doo" dengan peringkat Parental Guidance Suggested (PG), pada awalnya dimaksudkan untuk menjadi PG-13.
PG-13 adalah kategori pada film yang menandakan film tidak dianjurkan untuk disaksikan anak di bawah usia 13 tahun. Kategori itu lebih ketat dari pada PG.
Freddie mengatakan dia pernah diminta untuk mengambil bayaran yang lebih sedikit pada sekuel "Scooby Doo" ketika pemeran lainnya diduga menginginkan kenaikan gaji untuk film kedua.
"Saya ingat berpikir, 'Tunggu, siapa yang memberi mereka kenaikan gaji? Saya atau kalian semua?' Kami telah memberi kalian tiga perempat miliar dolar, Anda tidak mampu membayar mereka ari apa yang saya hasilkan untuk ini? Persetan,” ujar Freddie.
Namun, pengalaman buruk itu bukan berarti Freddie tidak memiliki pengalaman yang menyenangkan dengan film tersebut. Ia mengaku tersentuh ketika jutaan anak-anak sangat menyukai film "Scooby Doo".
"Saya tidak sepenuhnya menghargai Scooby sampai akhirnya film itu ditonton dan anak-anak mendatangi saya," kata Freddie.
"Ketika saya bisa menghargai pengalaman melalui jiwa mereka, lalu tiba-tiba, saya seperti, 'hei, kami melakukannya dengan baik'. Ada jutaan orang yang menyukai film ini. Ini bukan film yang ingin saya buat, tapi, saya menghargainya dan itu membuat saya mengubah pandangan saya terhadapnya,” ujar Freddie menambahkan.
"Saya telah menjalani dua pekerjaan di mana saya pernah menyesal melakukannya, dan Scooby adalah salah satunya,” ujar Freddie Prize Jr dalam sebuah wawancara yang diterbitkan 16 Maret, seperti dilaporkan Eonline.
Aktor yang kini menjadi suami pemeran Daphne, Sarah Michelle Gellar itu mengatakan bahwa dia tidak pernah tertarik untuk menjadi pemeran film komedi horor "Scooby Doo".
"Terlalu banyak (aksi) mengiklankan pada film pertama. Studio tidak jujur dengan saya dalam banyak hal,” kata Freddie Prinze Jr menjelaskan.
Baca juga: Ken Spears "Scooby-Doo" meninggal dunia
Ini bukan pertama kalinya bintang “Boys and Girls” itu berterus terang tentang masalahnya dengan film "Scooby Doo". Pada November 2022, Freddie memberi tahu media bahwa naskah asli yang dia baca untuk "Scooby Doo" berbeda.
Dua bulan sebelumnya, penulis skenario James Gunn menulis cuitan di akun media sosial Twitter-nya, bahwa "Scooby-Doo" dengan peringkat Parental Guidance Suggested (PG), pada awalnya dimaksudkan untuk menjadi PG-13.
PG-13 adalah kategori pada film yang menandakan film tidak dianjurkan untuk disaksikan anak di bawah usia 13 tahun. Kategori itu lebih ketat dari pada PG.
Freddie mengatakan dia pernah diminta untuk mengambil bayaran yang lebih sedikit pada sekuel "Scooby Doo" ketika pemeran lainnya diduga menginginkan kenaikan gaji untuk film kedua.
"Saya ingat berpikir, 'Tunggu, siapa yang memberi mereka kenaikan gaji? Saya atau kalian semua?' Kami telah memberi kalian tiga perempat miliar dolar, Anda tidak mampu membayar mereka ari apa yang saya hasilkan untuk ini? Persetan,” ujar Freddie.
Namun, pengalaman buruk itu bukan berarti Freddie tidak memiliki pengalaman yang menyenangkan dengan film tersebut. Ia mengaku tersentuh ketika jutaan anak-anak sangat menyukai film "Scooby Doo".
"Saya tidak sepenuhnya menghargai Scooby sampai akhirnya film itu ditonton dan anak-anak mendatangi saya," kata Freddie.
"Ketika saya bisa menghargai pengalaman melalui jiwa mereka, lalu tiba-tiba, saya seperti, 'hei, kami melakukannya dengan baik'. Ada jutaan orang yang menyukai film ini. Ini bukan film yang ingin saya buat, tapi, saya menghargainya dan itu membuat saya mengubah pandangan saya terhadapnya,” ujar Freddie menambahkan.