Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ampera AY Mebas menegaskan bahwa program sawit rakyat yang dilaksanakan pemerintah daerah seluas 844 hektare itu murni untuk membantu masyarakat setempat.
"Saya tegaskan tidak ada lahan milik saya. Program itu murni untuk masyarakat," kata Ampera di Tamiang Layang, Senin.
Dia juga memastikan bahw dirinya selaku kepala daerah tidak pernah memberikan arahan program sawit masyarakat yang ditujukan kepada orang tertentu maupun keluarga dekatnya. Sebab, program rakyat tersebut bertujuan untuk mendongkrak ekonomi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan secara berkelanjutan.
Ampera mengatakan bahwa perkebun sawit saat ini menjadi primadona di dunia internasional bahkan di Indonesia. Hasil perkebunan sawit berupa CPO yang kembali diolah untuk pembuatan minyak goreng dan bahan bakar minyak (BBM) seperti Biosolar 30 persen (B30).
"Dari segi harga, tidak bisa anjlok ke harga terendah dibandingkan harga jual hasil perkebunan lainnya," kata pria kelahiran 3 Agustus 1967 itu.
Adapun target luasan lahan kebun sawit dari program sawit rakyat sekitar 844 hektare. Untuk itu, dirinya selaku orang nomor satu di lingkungan Pemkab Bartim ini pun mengaku menunggu laporan lahan yang siap ditanam sawit dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Barito Timur.
Baca juga: Pemkab Bartim ajukan peninjauan ulang tata batas wilayah
Sedangkan untuk dana yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Barito Timur untuk pengembangan program sawit masyarakat pada 2023 sebesar Rp8 miliar dengan target 844 hektare.
"Untuk lahan yang siap berapa, kita menunggu laporan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Barito Timur," demikian Ampera.
Berdasarkan satudata.kalteng.go.id, luasan lahan sawit per 2019 di Kabupaten Barito Timur seluas 23.874,52 hektare dengan jumlah lahan produksi seluas 19.894,14 hektare.
"Untuk lahan yang siap berapa, kita menunggu laporan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Barito Timur," demikian Ampera.
Baca juga: Berikut penjelasan Bapenda Bartim terkait pungutan pajak galian C
Baca juga: Pemkab Bartim terus berbenah wujudkan reformasi birokrasi
Baca juga: KPU Bartim tetapkan DPS 81.695 orang pada Pemilu 2024
"Saya tegaskan tidak ada lahan milik saya. Program itu murni untuk masyarakat," kata Ampera di Tamiang Layang, Senin.
Dia juga memastikan bahw dirinya selaku kepala daerah tidak pernah memberikan arahan program sawit masyarakat yang ditujukan kepada orang tertentu maupun keluarga dekatnya. Sebab, program rakyat tersebut bertujuan untuk mendongkrak ekonomi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan secara berkelanjutan.
Ampera mengatakan bahwa perkebun sawit saat ini menjadi primadona di dunia internasional bahkan di Indonesia. Hasil perkebunan sawit berupa CPO yang kembali diolah untuk pembuatan minyak goreng dan bahan bakar minyak (BBM) seperti Biosolar 30 persen (B30).
"Dari segi harga, tidak bisa anjlok ke harga terendah dibandingkan harga jual hasil perkebunan lainnya," kata pria kelahiran 3 Agustus 1967 itu.
Adapun target luasan lahan kebun sawit dari program sawit rakyat sekitar 844 hektare. Untuk itu, dirinya selaku orang nomor satu di lingkungan Pemkab Bartim ini pun mengaku menunggu laporan lahan yang siap ditanam sawit dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Barito Timur.
Baca juga: Pemkab Bartim ajukan peninjauan ulang tata batas wilayah
Sedangkan untuk dana yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Barito Timur untuk pengembangan program sawit masyarakat pada 2023 sebesar Rp8 miliar dengan target 844 hektare.
"Untuk lahan yang siap berapa, kita menunggu laporan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Barito Timur," demikian Ampera.
Berdasarkan satudata.kalteng.go.id, luasan lahan sawit per 2019 di Kabupaten Barito Timur seluas 23.874,52 hektare dengan jumlah lahan produksi seluas 19.894,14 hektare.
"Untuk lahan yang siap berapa, kita menunggu laporan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Barito Timur," demikian Ampera.
Baca juga: Berikut penjelasan Bapenda Bartim terkait pungutan pajak galian C
Baca juga: Pemkab Bartim terus berbenah wujudkan reformasi birokrasi
Baca juga: KPU Bartim tetapkan DPS 81.695 orang pada Pemilu 2024