Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengapresiasi kerja sama yang baik semua pihak sehingga arus mudik dan arus balik Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah berjalan lancar dan tertib.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada Polri, TNI, KSOP Sampit, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, seluruh insan perhubungan serta semua pihak yang terlibat dalam membantu penyelenggaraan arus mudik dan arus balik Lebaran. Alhamdulillah, saya bersyukur semua berjalan dengan baik," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Sabtu.
Penyelenggaraan arus mudik dan balik Lebaran di Sampit menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Hal itu lantaran daerah ini memiliki semua saluran arus mudik dan balik yaitu melalui Terminal Patih Rumbih, Bandara Haji Asan dan Pelabuhan Sampit. Daerah ini juga dilintasi jalur darat yaitu Trans Kalimantan Poros Selatan hingga tembus ke perbatasan Kalimantan Barat.
Arus mudik dan balik di Pelabuhan Sampit menjadi perhatian serius lantaran jumlah penumpang melalui kapal laut jauh lebih banyak dibanding transportasi darat dan udara. Untuk itulah penyelenggaraan melalui moda transportasi laut mendapat perhatian khusus.
Saat arus mudik, Halikinnor juga mendampingi Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto, Gubernur Sugianto Sabran, Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Bayu Permana dan pejabat lainnya saat memantau arus mudik di Sampit, Selasa (18/4) lalu.
Mereka juga sempat memantau kondisi di dalam kapal serta berbincang dengan penumpang yang hendak mudik dari Pelabuhan Sampit menuju Pulau Jawa. Pemantauan ini untuk memastikan semua berjalan baik, khususnya dalam hal keamanan dan kenyamanan penumpang.
Baca juga: Bupati Kotim ingatkan pentingnya memotivasi pendidikan anak
"Kemarin penumpang dari arus mudik itu dengan prediksi pertama sekitar 6.000 lebih ternyata kemarin saya ketemu pak KSOP itu 9.000 lebih sampai 10.000 penumpang. Semua terangkut dengan baik," ujar Halikinnor.
Halikinnor juga bersyukur tidak ada insiden besar yang terjadi. Terkait kabar adanya harga tiket kapal yang sangat mahal, juga sudah diklarifikasi dan faktanya semua itu tidak terbukti.
Informasi adanya harga tiket yang mahal, setelah ditelusuri ternyata bukan seperti itu. Kabar adanya tarif sampai Rp1,2 juta itu ternyata penumpang menggunakan jasa travel. Tarif tersebut sudah termasuk jasa layanan menjemput dari rumah menuju Pelabuhan Sampit, kemudian mengantar dari pelabuhan tujuan ke ke kampung halaman tujuan penumpang.
"Jadi bukan harga tiketnya. Itu dia include biaya perjalanan dia di sini dan di sana. Banyak juga seperti itu karena kalau dia mencari taksi dan segala macam, malah lama dan kadang-kadang bisa lebih mahal. Kalau itu lebih terintegrasi, juga lebih bagus. Asalkan memang travelnya benar-benar sesuai komitmennya," timpal Halikinnor.
Halikinnor juga berterima kasih karena aparat gabungan telah mengamankan masyarakat yang berlibur di objek-objek wisata. Selain itu, pengaturan lalu lintas juga semakin baik sehingga angka kecelakaan lalu lintas diperkirakan menurun.
Baca juga: Golkar optimistis penuhi target tinggi di Kalteng
Baca juga: Legislator: Pengembangan pariwisata Kotim disarankan mengacu Ripparda
Baca juga: Tingkatkan pelayanan, sudah 64 desa di Kotim optimalkan website
"Kami menyampaikan terima kasih kepada Polri, TNI, KSOP Sampit, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, seluruh insan perhubungan serta semua pihak yang terlibat dalam membantu penyelenggaraan arus mudik dan arus balik Lebaran. Alhamdulillah, saya bersyukur semua berjalan dengan baik," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Sabtu.
Penyelenggaraan arus mudik dan balik Lebaran di Sampit menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Hal itu lantaran daerah ini memiliki semua saluran arus mudik dan balik yaitu melalui Terminal Patih Rumbih, Bandara Haji Asan dan Pelabuhan Sampit. Daerah ini juga dilintasi jalur darat yaitu Trans Kalimantan Poros Selatan hingga tembus ke perbatasan Kalimantan Barat.
Arus mudik dan balik di Pelabuhan Sampit menjadi perhatian serius lantaran jumlah penumpang melalui kapal laut jauh lebih banyak dibanding transportasi darat dan udara. Untuk itulah penyelenggaraan melalui moda transportasi laut mendapat perhatian khusus.
Saat arus mudik, Halikinnor juga mendampingi Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto, Gubernur Sugianto Sabran, Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Bayu Permana dan pejabat lainnya saat memantau arus mudik di Sampit, Selasa (18/4) lalu.
Mereka juga sempat memantau kondisi di dalam kapal serta berbincang dengan penumpang yang hendak mudik dari Pelabuhan Sampit menuju Pulau Jawa. Pemantauan ini untuk memastikan semua berjalan baik, khususnya dalam hal keamanan dan kenyamanan penumpang.
Baca juga: Bupati Kotim ingatkan pentingnya memotivasi pendidikan anak
"Kemarin penumpang dari arus mudik itu dengan prediksi pertama sekitar 6.000 lebih ternyata kemarin saya ketemu pak KSOP itu 9.000 lebih sampai 10.000 penumpang. Semua terangkut dengan baik," ujar Halikinnor.
Halikinnor juga bersyukur tidak ada insiden besar yang terjadi. Terkait kabar adanya harga tiket kapal yang sangat mahal, juga sudah diklarifikasi dan faktanya semua itu tidak terbukti.
Informasi adanya harga tiket yang mahal, setelah ditelusuri ternyata bukan seperti itu. Kabar adanya tarif sampai Rp1,2 juta itu ternyata penumpang menggunakan jasa travel. Tarif tersebut sudah termasuk jasa layanan menjemput dari rumah menuju Pelabuhan Sampit, kemudian mengantar dari pelabuhan tujuan ke ke kampung halaman tujuan penumpang.
"Jadi bukan harga tiketnya. Itu dia include biaya perjalanan dia di sini dan di sana. Banyak juga seperti itu karena kalau dia mencari taksi dan segala macam, malah lama dan kadang-kadang bisa lebih mahal. Kalau itu lebih terintegrasi, juga lebih bagus. Asalkan memang travelnya benar-benar sesuai komitmennya," timpal Halikinnor.
Halikinnor juga berterima kasih karena aparat gabungan telah mengamankan masyarakat yang berlibur di objek-objek wisata. Selain itu, pengaturan lalu lintas juga semakin baik sehingga angka kecelakaan lalu lintas diperkirakan menurun.
Baca juga: Golkar optimistis penuhi target tinggi di Kalteng
Baca juga: Legislator: Pengembangan pariwisata Kotim disarankan mengacu Ripparda
Baca juga: Tingkatkan pelayanan, sudah 64 desa di Kotim optimalkan website