Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Rudianur berharap pembangunan rice milling unit atau pabrik penggilingan padi modern bantuan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bisa terwujud tanpa hambatan. 

"Kalau pabrik modern itu terwujud maka tentu diharapkan akan membawa dampak positif bagi peningkatan sektor pertanian kita sehingga juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Rudianur di di Sampit, Kamis. 

Pabrik modern penggilingan padi bantuan pemerintah provinsi rencananya dibangun di Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit. Pabrik ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan produksi beras di Kotawaringin Timur. 

Desa Lampuyang dipilih menjadi lokasi pembangunannya karena desa ini merupakan lumbung padi Kotawaringin Timur. Desa Lampuyang dan sekitarnya berkontribusi besar terhadap produksi beras di kabupaten ini. 

Rudianur ikut antusias karena dia memahami kondisi dan kebutuhan pertanian di wilayah yang merupakan daerah pemilihan yang diwakilinya. Perlu dukungan pemerintah agar pertanian di wilayah selatan tersebut semakin berkembang. 

Dengan kehadiran pabrik modern tersebut nantinya diharapkan kualitas beras dan kemasan beras yang dihasilkan semakin bagus. Harapannya agar beras lokal semakin diterima oleh masyarakat sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan. 

"Makanya pembangunannya perlu kita dukung dan kawal agar bisa terwujud sesuai harapan. Kita tentu sangat berterima kasih kepada pemerintah provinsi atas bantuan tersebut," demikian Rudianur. 

Baca juga: DPRD dukung Disdukcapil Kotim optimalkan jemput bola pelayanan IKD

Sementara itu, kabar akan dibangunnya pabrik modern penggilingan padi di Kotawaringin Timur sebelumnya disampaikan Wakil Gubernur Edy Pratowo saat menghadiri peringatan hari ulang tahun ke-70 Kabupaten Kotawaringin Timur di Sampit pada 7 Januari 2023 lalu. 

Edy mengatakan, langkah tersebut sebagai upaya mencapai ketahanan pangan dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan, yang merupakan prioritas utama pemerintah saat ini. Hal itu tidak terlepas dari potensi yang dimiliki Kotawaringin Timur untuk kesuksesan program tersebut. 

Pabrik penggilingan padi modern lengkap dengan kemasan, gudang dan lainnya pembangunannya dimulai pada 2023. Sumber dananya berasal dari dana bagi hasil dana reboisasi (DBH-DR) dari program Dinas Pertanian. 

Program ini untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan daerah. Pengolahan hasil produksi padi dari Katingan, Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur nantinya bisa terpusat di Kotawaringin Timur.

"Harapannya di masa akan datang dengan adanya pengolahan padi tadi beras kita akan terjaga. Tidak lagi harus dikirim ke Kalimantan Selatan. Kita harapkan nantinya inflasi juga bisa kita stabilkan. Selain itu ini didukung program Pemkab Kotawaringin Timur yaitu 17 ekskavator untuk 17 kecamatan untuk mendukung program ketahanan pangan, khususnya meningkatkan produksi padi," demikian Edy Pratowo.

Baca juga: Legislator Kotim tetap jalankan tugas meski tahapan pemilu mulai berjalan

Baca juga: Ketua DPRD Kotim dukung pemeriksaan kesehatan bacaleg

Baca juga: Arus balik di Pelabuhan Sampit mencapai puncak

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024