Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Elly Rachmat Yasin mengimbau Bank Syariah Indonesia (BSI) melakukan investigasi menyeluruh mengenai serangan siber yang dialami bank tersebut
"Investigasi secara menyeluruh bank BSI sangat penting, mengingat sebelumnya BSI menjadi korban ransomware," kata Elly, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Berikutnya, ia juga mengimbau BSI agar bersikap transparan dengan menjelaskan kepada nasabah dan publik mengenai hal yang sesungguhnya terjadi, utamanya mengenai serangan siber dan dugaan adanya kebocoran data nasabah.
Menurut Elly, penjelasan secara transparan itu diperlukan agar para nasabah BSI tidak menjadi panik dan kehilangan kepercayaan pada salah satu bank syariah terbesar di Indonesia itu.
Di samping itu, ia pun meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk segera mengevaluasi kasus yang menimpa BSI tersebut.
"Menteri BUMN perlu segera mengevaluasi terkait kasus yang menimpa BSI tersebut. Hal ini dalam rangka menjaga kepercayaan nasabah dan masyarakat terhadap BSI," kata dia.
Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia mengungkapkan telah berkoordinasi untuk mengambil langkah investigasi terkait serangan siber yang dialami pihaknya kepada pemangku kepentingan lainnya, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
BSI memastikan layanannya memprioritaskan kepentingan nasabah termasuk perlindungan data serta dana konsumen tetap terjaga.
"Kendala sudah selesai dipulihkan, dan nasabah dapat kembali melakukan transaksi keuangan dan pembayaran yang dibutuhkan. Kami juga melakukan asesmen terhadap serangan, melakukan pemulihan, audit, dan mitigasi agar gangguan serupa tidak terulang,” ujar Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo.
Sebelumnya, pada pekan lalu Senin (8/5) banyak nasabah dari BSI yang mengalami sulit mengakses layanan perbankan tersebut.
Setelah diselidiki, ternyata layanan BSI mendapatkan serangan siber. BSI pun mengaku secara rutin melakukan pengecekan, menindaklanjuti keseluruhan sistem, serta melakukan mitigasi jangka panjang.
Layanan mereka akhirnya berhasil dipulihkan dan BSI telah melakukan langkah preventif penguatan sistem keamanan teknologi informasi terhadap potensi gangguan data dengan meningkatkan proteksi dan ketahanan sistem.
“Mengenai isu serangan (siber), BSI berharap masyarakat tidak mudah percaya atas informasi yang berkembang dan selalu melakukan pengecekan ulang atas informasi yang beredar. Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah tetap aman,” kata Gunawan.
"Investigasi secara menyeluruh bank BSI sangat penting, mengingat sebelumnya BSI menjadi korban ransomware," kata Elly, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Berikutnya, ia juga mengimbau BSI agar bersikap transparan dengan menjelaskan kepada nasabah dan publik mengenai hal yang sesungguhnya terjadi, utamanya mengenai serangan siber dan dugaan adanya kebocoran data nasabah.
Menurut Elly, penjelasan secara transparan itu diperlukan agar para nasabah BSI tidak menjadi panik dan kehilangan kepercayaan pada salah satu bank syariah terbesar di Indonesia itu.
Di samping itu, ia pun meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk segera mengevaluasi kasus yang menimpa BSI tersebut.
"Menteri BUMN perlu segera mengevaluasi terkait kasus yang menimpa BSI tersebut. Hal ini dalam rangka menjaga kepercayaan nasabah dan masyarakat terhadap BSI," kata dia.
Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia mengungkapkan telah berkoordinasi untuk mengambil langkah investigasi terkait serangan siber yang dialami pihaknya kepada pemangku kepentingan lainnya, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
BSI memastikan layanannya memprioritaskan kepentingan nasabah termasuk perlindungan data serta dana konsumen tetap terjaga.
"Kendala sudah selesai dipulihkan, dan nasabah dapat kembali melakukan transaksi keuangan dan pembayaran yang dibutuhkan. Kami juga melakukan asesmen terhadap serangan, melakukan pemulihan, audit, dan mitigasi agar gangguan serupa tidak terulang,” ujar Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo.
Sebelumnya, pada pekan lalu Senin (8/5) banyak nasabah dari BSI yang mengalami sulit mengakses layanan perbankan tersebut.
Setelah diselidiki, ternyata layanan BSI mendapatkan serangan siber. BSI pun mengaku secara rutin melakukan pengecekan, menindaklanjuti keseluruhan sistem, serta melakukan mitigasi jangka panjang.
Layanan mereka akhirnya berhasil dipulihkan dan BSI telah melakukan langkah preventif penguatan sistem keamanan teknologi informasi terhadap potensi gangguan data dengan meningkatkan proteksi dan ketahanan sistem.
“Mengenai isu serangan (siber), BSI berharap masyarakat tidak mudah percaya atas informasi yang berkembang dan selalu melakukan pengecekan ulang atas informasi yang beredar. Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah tetap aman,” kata Gunawan.