Muara Teweh (ANTARA) - Warga Desa Sei Liju, Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, bernama Zainuddin (61) ini senyum sumringah karena telah selesai menjalani operasi dari sakit prostat yang dideritanya selama beberapa tahun terakhir.
Sebagai peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN, Zainuddin mengaku merasakan layanan yang berkualitas dari program JKN meskipun dari penghasilan terbatas yang ia dapat sebagai petani musiman.
“Walau pekerjaan sebagai petani jagung dan kadang sesuai dengan musim bisa berubah-rubah jadinya penghasilan sangat terbatas, tetapi saya bersyukur tetap bisa berobat hingga ke rumah sakit tanpa keluar biaya berkat terdaftar sebagai peserta PBI APBN dari program JKN,” ucap Zainuddin di ruang rawat inap RSUD Muara Teweh,Senin.
Zainuddin yang kala itu ditemani oleh istrinya, Uum, menceritakan awalnya ragu untuk berobat hingga ke rumah sakit karena kekhawatiran akan terbebani dengan biaya yang besar.
“Karena kami orang awam dari desa jadi kalau berobat ke rumah sakit takutnya dari segi biayanya tidak bisa bayar tetapi ketika ke rumah sakit ternyata dengan bermodalkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang saya miliki dengan status kartunya masih aktif sehingga bisa dijamin dari program JKN secara penuh tanpa keluar biaya sedikitpun,” ungkap Zainuddin.
Bagi dia, berobat di RSUD Muara Teweh merupakan pengalaman pertama kali. Namun, bagi istrinya, pengalaman berobat dengan menggunakan layanan JKN sudah pernah dialami sejak tahun 2017 hingga mendapat pengobatan rujukan keluar daerah.
“Pada tahun 2017, istri saya pernah berobat menggunakan layanan dari program JKN karena sakit kanker payudara. Pengobatan dilakukan dari RSUD Muara Teweh hingga dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin, alhamdulillah pengobatan juga berjalan dengan lancar tanpa ada keluar biaya, hingga saat ini kondisi kesehatannya sudah pulih dan membaik,” terang Zainuddin.
Zainuddin menilai pelayanan berkualitas dari program JKN terlihat dari tidak adanya perbedaan layanan antara pasien JKN dengan pasien lainnya.
“Dari berbagai pengalaman yang telah dirasakan berobat menggunakan layanan JKN, tidak ada perbedaan layanan dengan pasien umum meskipun penghasilan terbatas dan dari peserta yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah, pelayanan yang diberikan sama-sama memuaskan,” ujarnya.
Sebagai peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN, Zainuddin mengaku merasakan layanan yang berkualitas dari program JKN meskipun dari penghasilan terbatas yang ia dapat sebagai petani musiman.
“Walau pekerjaan sebagai petani jagung dan kadang sesuai dengan musim bisa berubah-rubah jadinya penghasilan sangat terbatas, tetapi saya bersyukur tetap bisa berobat hingga ke rumah sakit tanpa keluar biaya berkat terdaftar sebagai peserta PBI APBN dari program JKN,” ucap Zainuddin di ruang rawat inap RSUD Muara Teweh,Senin.
Zainuddin yang kala itu ditemani oleh istrinya, Uum, menceritakan awalnya ragu untuk berobat hingga ke rumah sakit karena kekhawatiran akan terbebani dengan biaya yang besar.
“Karena kami orang awam dari desa jadi kalau berobat ke rumah sakit takutnya dari segi biayanya tidak bisa bayar tetapi ketika ke rumah sakit ternyata dengan bermodalkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang saya miliki dengan status kartunya masih aktif sehingga bisa dijamin dari program JKN secara penuh tanpa keluar biaya sedikitpun,” ungkap Zainuddin.
Bagi dia, berobat di RSUD Muara Teweh merupakan pengalaman pertama kali. Namun, bagi istrinya, pengalaman berobat dengan menggunakan layanan JKN sudah pernah dialami sejak tahun 2017 hingga mendapat pengobatan rujukan keluar daerah.
“Pada tahun 2017, istri saya pernah berobat menggunakan layanan dari program JKN karena sakit kanker payudara. Pengobatan dilakukan dari RSUD Muara Teweh hingga dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin, alhamdulillah pengobatan juga berjalan dengan lancar tanpa ada keluar biaya, hingga saat ini kondisi kesehatannya sudah pulih dan membaik,” terang Zainuddin.
Zainuddin menilai pelayanan berkualitas dari program JKN terlihat dari tidak adanya perbedaan layanan antara pasien JKN dengan pasien lainnya.
“Dari berbagai pengalaman yang telah dirasakan berobat menggunakan layanan JKN, tidak ada perbedaan layanan dengan pasien umum meskipun penghasilan terbatas dan dari peserta yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah, pelayanan yang diberikan sama-sama memuaskan,” ujarnya.