Pulang Pisau (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah Ahmad Toyib mengusulkan rekayasa cuaca dan helikopter water bombing atau pengeboman air dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Selain rekayasa cuaca untuk hujan buatan, kita juga menyampaikan usulan permintaan peralatan pendukung lain dalam antisipasi penanganan karhutla di Kalimantan Tengah, juga diantaranya dua unit water bombing dan satu unit helikopter yang digunakan untuk patroli," kata Toyib saat berada di Pulang Pisau, Senin.

Dia mengatakan, pemerintah provinsi telah menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan. Terhitung 29 Mei 2023, siaga darurat karhutla untuk Provinsi Kalimantan Tengah sudah ditetapkan.

Penetapan status siaga darurat karhutla, terang Toyib, selanjutnya ditindaklanjuti oleh Gubernur Kalteng dengan pembuatan surat kepada BNPB yang di dalamnya memuat usulan untuk diberlakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau membuat rekayasa hujan buatan di wilayah Kalimantan Tengah yang berpotensi terjadi karhutla. 

“Awal bulan Juni ini diprediksi curah hujan di sejumlah daerah di Kalimantan Tengah cukup rendah,” ucapnya.

Menurutnya, BNPB sendiri telah memberikan peringatan bahwa TMC sulit dilakukan karena bibit-bibit awan yang bisa dijadikan rekayasa cuaca untuk turun hujan sangat kecil atau tipis potensinya pada Juni ini. Kendala ini yang membuat kita semua harus waspada karena cuaca yang panas sangat mudah berpotensi terjadi karhutla.

Baca juga: Pemkab Pulang Pisau hibahkan tanah untuk Pelabuhan Bahaur

Dengan telah diberlakukannya status siaga darurat karhutla, terang Toyib, sebanyak 35 pos lapangan (Poslap) telah diaktifkan yang didanai oleh BPBPK Provinsi Kalteng. Dari hasil rapat melalui rapat virtual dengan BPBD se Kalteng banyak usulan untuk penambahan Poslap karena dari analisa ada beberapa  titik yang sangat rawan untuk minta dibackup oleh pemerintah provinsi.

Selain Kabupaten Pulang Pisau, papar Toyib, berdasarkan hasil pantauan hot spot atau titik api juga tersebar dan berpotensi terjadi di beberapa kabupaten. Diantaranya Kotawaringin Barat, Sukamara dan Kotawaringin Timur dengan letak titik api yang tidak bisa dijangkau.  

“Untuk sarana dan prasarana dalam penanganan karhutla kita berupaya maksimal bersinergi dengan TNI, Polri, Dinas Kehutanan, bersama instansi teknis lainnya,” demikian Toyib.

Kalaksa BPBD Kabupaten Pulang Pisau Osa Maliki mengakui kendala yang dihadapi dalam penanganan karhutla di kabupaten setempat di antaranya ketersediaan sumber air untuk pemadaman dan letak titik api yang sulit dijangkau oleh personel di lapangan.

“Salah satunya Kecamatan Kahayan Kuala karena letak yang cukup jauh dan juga medan geografis yang bisa membuat personel sering kesulitan di lapangan,” terang Osa Maliki.

Dirinya mengungkapkan, BPBD setempat bersama instansi teknis lainnya terus saling berkoordinasi dalam setiap penanganan karhutla. Untuk saat ini, pihaknya lebih menguatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk bersama mencegah terjadinya karhutla dengan tetap waspada terhadap bahaya api yang berpotensi menjadi pemicu karhutla dalam skala besar. 

Baca juga: Enam kecamatan di Pulang Pisau rawan karhutla

Baca juga: Timsel tetapkan 40 calon anggota KPU empat kabupaten di Kalimantan Tengah

Baca juga: Kapal Mendawai Express dihantam gelombang tinggi di pesisir laut Pulang Pisau

Pewarta : Adi Waskito
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024