Sampit (ANTARA) - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah membudidayakan bawang Dayak dan mengolahnya menjadi produk minuman herbal.
"Mengenalkan kearifan lokal di sekolah diharapkan dapat memperkuat rasa identitas siswa terhadap komunitas mereka. Ini membantu siswa menghargai sejarah dan akar budaya mereka, sehingga memperkuat ikatan mereka dengan kelompok sosial," kata Asykuriah, guru SDN 4 Ketapang, Kamis.
Dia menjelaskan, untuk mengangkat kearifan lokal bawang Dayak di SDN 4 Ketapang, dirinya mengajarkan kepada peserta didiknya cara membudidayakan, memelihara, mengolah bawang dayak yang diintegrasikan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya.
Ini merupakan upaya sekolah untuk menjaga warisan budaya, memperluas pengetahuan siswa tentang tumbuhan tradisional dan budaya lokal dengan cara yang menarik.
Mempelajari kearifan lokal bawang Dayak mengajarkan siswa tentang keragaman budaya di sekitar mereka. Hal ini penting untuk membangun pemahaman, toleransi, dan penghargaan terhadap budaya-budaya yang berbeda.
Bawang Dayak memiliki nilai-nilai tradisional yang kuat terkait dengan hubungan manusia dengan alam, penghormatan terhadap leluhur, dan kebersamaan.
Mengajarkan nilai-nilai ini melalui kearifan lokal membantu dalam pengembangan karakter siswa, termasuk penghormatan, tanggung jawab dan sikap peduli terhadap alam dan masyarakat.
Mengangkat kearifan lokal seperti bawang Dayak dapat melibatkan siswa dalam kegiatan praktis seperti mempelajari cara menanam, merawat, dan memanen bawang dayak, serta berinovasi membuat minuman serbuk yang bermanfaat untuk Kesehatan dan membuat ecoprint dengan motif bawang Dayak dan tumbuhan lain yang ada di kebun sekolah.
"Ini juga dilanjutkan memasarkan produk inovasi tersebut ke berbagai tempat seperti koperasi sekolah, koperasi Kelurahan, Dekranasda Kabupaten Kotim, expo tingkat kabupaten, provinsi, nasional," tambah Asykuriah.
Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan pertanian, keterampilan tangan dan keterampilan sosial dalam berinteraksi terhadap pasar.
Baca juga: Disdamkarmat Kotim dukung sosialisasi bahaya kebakaran kepada peserta didik
Terkait prosesnya, untuk memperoleh produk serbuk bawang Dayak yang berkualitas dalam pembuatan serbuk, pengolahan bawang Dayak perlu keuletan. Takaran bahan dan nyala api harus sempurna sehingga memperoleh hasil yang diharapkan memiliki rasa yang enak disukai anak-anak namun tetap berkhasiat.
Olahan minuman serbuk bawang Dayak ini merupakan tantangan awal bagi SDN 4 Ketapang setelah sebelumnya mereka membuat rajangan bawang Dayak yang saat itu rasanya tidak disukai anak-anak.
"Kami mengundang Mbah Surif seorang pakar pembuatan obat herbal di Kabupaten Kotawaringin Timur untuk memberikan pelatihan kepada peserta didik di sekolah. Dengan pendanaan yang dibantu oleh PT Trakindo," timpal Asykuriah.
Berbekal pelatihan yang dilaksanakan pada Agustus 2022 lalu, kini beberapa peserta didik sudah mahir dalam pembuatan serbuk bawang Dayak.
Untuk menjamin mutu, keamanan, kenyamanan, dan kepastian halal produk bawang Dayak yang dibuat, SDN 4 Ketapang mengajukan beberapa proses perizinan diantaranya, izin produksi, izin edar dan perizinan halal.
Diakui dalam proses perizinan tersebut masih banyak kendala yang dihadapi, di antaranya permasalahan administrasi serta persyaratan keamanan yang ketat.
Untuk menghadapi kendala dalam memperoleh izin, SDN 4 Ketapang menjalin kerja sama yang baik dengan Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian, Dinas Perdagangan, DPMPTSP dan pendamping proses produk halal.
Harapannya perizinan dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya dan produk serbuk bawang Dayak memenuhi persyaratan keamanan dan mutu yang ditetapkan sehingga aman untuk dikonsumsi dan diperjualbelikan.
Untuk meningkatkan dan menjaga daya tahan tubuh, produk hasil inovasi peserta didik SDN 4 Ketapang berupa serbuk bawang Dayak diberikan kepada siswa secara gratis sebulan sekali secara bergantian setiap kelas.
Selain dinikmati oleh pihak sekolah, serbuk bawang Dayak juga telah ikut memeriahkan beberapa bazar dan expo tingkat kabupaten maupun provinsi. Produk ini juga telah dipamerkan oleh Dinas Koperasi pada bazar seni dan UMKM di tingkat nasional.
"Serbuk bawang Dayak juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak di antaranya, Kelurahan Ketapang, Dekranasda Kabupaten Kotawaringin Timur, Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur, serta Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur," demikian Asykuriah.
Baca juga: Perlunya menyamakan persepsi penguatan transisi PAUD ke SD
Baca juga: Awali tugas, Dandim Sampit tekankan pentingnya kerja sama
Baca juga: Pemkab Kotim sepakat telusuri dugaan pelanggaran oleh sejumlah perusahaan sawit
"Mengenalkan kearifan lokal di sekolah diharapkan dapat memperkuat rasa identitas siswa terhadap komunitas mereka. Ini membantu siswa menghargai sejarah dan akar budaya mereka, sehingga memperkuat ikatan mereka dengan kelompok sosial," kata Asykuriah, guru SDN 4 Ketapang, Kamis.
Dia menjelaskan, untuk mengangkat kearifan lokal bawang Dayak di SDN 4 Ketapang, dirinya mengajarkan kepada peserta didiknya cara membudidayakan, memelihara, mengolah bawang dayak yang diintegrasikan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya.
Ini merupakan upaya sekolah untuk menjaga warisan budaya, memperluas pengetahuan siswa tentang tumbuhan tradisional dan budaya lokal dengan cara yang menarik.
Mempelajari kearifan lokal bawang Dayak mengajarkan siswa tentang keragaman budaya di sekitar mereka. Hal ini penting untuk membangun pemahaman, toleransi, dan penghargaan terhadap budaya-budaya yang berbeda.
Bawang Dayak memiliki nilai-nilai tradisional yang kuat terkait dengan hubungan manusia dengan alam, penghormatan terhadap leluhur, dan kebersamaan.
Mengajarkan nilai-nilai ini melalui kearifan lokal membantu dalam pengembangan karakter siswa, termasuk penghormatan, tanggung jawab dan sikap peduli terhadap alam dan masyarakat.
Mengangkat kearifan lokal seperti bawang Dayak dapat melibatkan siswa dalam kegiatan praktis seperti mempelajari cara menanam, merawat, dan memanen bawang dayak, serta berinovasi membuat minuman serbuk yang bermanfaat untuk Kesehatan dan membuat ecoprint dengan motif bawang Dayak dan tumbuhan lain yang ada di kebun sekolah.
"Ini juga dilanjutkan memasarkan produk inovasi tersebut ke berbagai tempat seperti koperasi sekolah, koperasi Kelurahan, Dekranasda Kabupaten Kotim, expo tingkat kabupaten, provinsi, nasional," tambah Asykuriah.
Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan pertanian, keterampilan tangan dan keterampilan sosial dalam berinteraksi terhadap pasar.
Baca juga: Disdamkarmat Kotim dukung sosialisasi bahaya kebakaran kepada peserta didik
Terkait prosesnya, untuk memperoleh produk serbuk bawang Dayak yang berkualitas dalam pembuatan serbuk, pengolahan bawang Dayak perlu keuletan. Takaran bahan dan nyala api harus sempurna sehingga memperoleh hasil yang diharapkan memiliki rasa yang enak disukai anak-anak namun tetap berkhasiat.
Olahan minuman serbuk bawang Dayak ini merupakan tantangan awal bagi SDN 4 Ketapang setelah sebelumnya mereka membuat rajangan bawang Dayak yang saat itu rasanya tidak disukai anak-anak.
"Kami mengundang Mbah Surif seorang pakar pembuatan obat herbal di Kabupaten Kotawaringin Timur untuk memberikan pelatihan kepada peserta didik di sekolah. Dengan pendanaan yang dibantu oleh PT Trakindo," timpal Asykuriah.
Berbekal pelatihan yang dilaksanakan pada Agustus 2022 lalu, kini beberapa peserta didik sudah mahir dalam pembuatan serbuk bawang Dayak.
Untuk menjamin mutu, keamanan, kenyamanan, dan kepastian halal produk bawang Dayak yang dibuat, SDN 4 Ketapang mengajukan beberapa proses perizinan diantaranya, izin produksi, izin edar dan perizinan halal.
Diakui dalam proses perizinan tersebut masih banyak kendala yang dihadapi, di antaranya permasalahan administrasi serta persyaratan keamanan yang ketat.
Untuk menghadapi kendala dalam memperoleh izin, SDN 4 Ketapang menjalin kerja sama yang baik dengan Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian, Dinas Perdagangan, DPMPTSP dan pendamping proses produk halal.
Harapannya perizinan dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya dan produk serbuk bawang Dayak memenuhi persyaratan keamanan dan mutu yang ditetapkan sehingga aman untuk dikonsumsi dan diperjualbelikan.
Untuk meningkatkan dan menjaga daya tahan tubuh, produk hasil inovasi peserta didik SDN 4 Ketapang berupa serbuk bawang Dayak diberikan kepada siswa secara gratis sebulan sekali secara bergantian setiap kelas.
Selain dinikmati oleh pihak sekolah, serbuk bawang Dayak juga telah ikut memeriahkan beberapa bazar dan expo tingkat kabupaten maupun provinsi. Produk ini juga telah dipamerkan oleh Dinas Koperasi pada bazar seni dan UMKM di tingkat nasional.
"Serbuk bawang Dayak juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak di antaranya, Kelurahan Ketapang, Dekranasda Kabupaten Kotawaringin Timur, Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur, serta Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur," demikian Asykuriah.
Baca juga: Perlunya menyamakan persepsi penguatan transisi PAUD ke SD
Baca juga: Awali tugas, Dandim Sampit tekankan pentingnya kerja sama
Baca juga: Pemkab Kotim sepakat telusuri dugaan pelanggaran oleh sejumlah perusahaan sawit