Jakarta (ANTARA) - Film “Cinta Bete” yang diproduseri oleh Leni Lolang dan disutradarai oleh Roy Lolang telah tayang di Bioskop Online.
Menurut siaran resmi VIsinema, penyedia Bioskop Online, Selasa, film "Cinta Bete" bercerita tentang seorang wanita Atambua dengan latar belakang lokasi Atambua, Nusa Tenggara Timur. Film ini juga sekaligus mengenalkan budaya Atambua Belu dan mengenalkan keindahan alam di sana.
“Sebagai Rumah Sinema Indonesia yang turut aktif dan konsisten mendukung film lokal dan karya sineas nusantara, Bioskop Online kali ini dengan bangga menayangkan film Cinta Bete, dari sutradara Roy Lolang,” kata VP Growth and Marketing Digital Business Visinema Bonifacius Soemarmo.
Baca juga: Film "Pesantren" tayang di Bioskop Online mulai 24 Mei
"Cinta Bete" menceritakan kisah hidup Bete Kaebauk, seorang perempuan muda yang tinggal di Atambua, NTT. Bete harus menerima ketentuan adat di daerahnya.
Di saat dia mulai menstruasi, dia dianggap sudah siap menikah dan akan "dijodohkan". Dia juga melihat bagaimana ibunya mengalami masa-masa sulit sebagai seorang istri.
Bete kemudian bertemu dengan Emilio, pria pertama yang membuatnya jatuh cinta. Keduanya dekat dan saling suka, namun niat Emilio untuk menjadi seorang Pastur membuat Bete merasa dia ditakdirkan untuk menjadi wanita terlantar.
Kehadiran Alfredo sesaat membuat Bete bahagia. Meski berbeda kelas sosial dan Alfredo tak mampu membayar mahar untuk biaya pernikahannya, Bete nekat kawin lari.
Namun bukannya bahagia, Bete tetap saja mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari pria yang dicintainya.
Emilio yang telah menyelesaikan sekolah teologinya kembali ke kampung halamannya. Melihat Bete, wanita yang dicintainya kehilangan harga dirinya, dia mendekat untuk membantu.
Baca juga: Bioskop Online akan rilis "Panduan Mempersiapkan Perpisahan"
Dengan cerita yang kuat dan emosional mengangkat kisah wanita asal Atambua, film itu mendapatkan sambutan hangat di waktu perilisannya. Hal tersebut membawa film “Cinta Bete” terpilih ke dalam 10 kategori penghargaan Festival Film Indonesia.
Kategori itu antara lain film panjang terbaik, pemeran utama wanita terbaik, penulis skenario asli terbaik, pengarah sinematografi terbaik, pengarah artistik terbaik, penata musik terbaik, penyunting gambar terbaik, pencipta lagu tema terbaik, pemeran pendukung perempuan terbaik, penata busana terbaik, pemeran pendukung perempuan terbaik, dan penata busana terbaik.
Selain itu film “Cinta Bete” juga berhasil memenangkan penghargaan di Festival Film Tempo 2021 untuk Kategori Aktor Pendukung Pilihan Tempo dan memenangkan penghargaan di Piala Maya 2022 untuk kategori Aktor/Aktris Cilik/Remaja Terpilih.
Menurut siaran resmi VIsinema, penyedia Bioskop Online, Selasa, film "Cinta Bete" bercerita tentang seorang wanita Atambua dengan latar belakang lokasi Atambua, Nusa Tenggara Timur. Film ini juga sekaligus mengenalkan budaya Atambua Belu dan mengenalkan keindahan alam di sana.
“Sebagai Rumah Sinema Indonesia yang turut aktif dan konsisten mendukung film lokal dan karya sineas nusantara, Bioskop Online kali ini dengan bangga menayangkan film Cinta Bete, dari sutradara Roy Lolang,” kata VP Growth and Marketing Digital Business Visinema Bonifacius Soemarmo.
Baca juga: Film "Pesantren" tayang di Bioskop Online mulai 24 Mei
"Cinta Bete" menceritakan kisah hidup Bete Kaebauk, seorang perempuan muda yang tinggal di Atambua, NTT. Bete harus menerima ketentuan adat di daerahnya.
Di saat dia mulai menstruasi, dia dianggap sudah siap menikah dan akan "dijodohkan". Dia juga melihat bagaimana ibunya mengalami masa-masa sulit sebagai seorang istri.
Bete kemudian bertemu dengan Emilio, pria pertama yang membuatnya jatuh cinta. Keduanya dekat dan saling suka, namun niat Emilio untuk menjadi seorang Pastur membuat Bete merasa dia ditakdirkan untuk menjadi wanita terlantar.
Kehadiran Alfredo sesaat membuat Bete bahagia. Meski berbeda kelas sosial dan Alfredo tak mampu membayar mahar untuk biaya pernikahannya, Bete nekat kawin lari.
Namun bukannya bahagia, Bete tetap saja mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari pria yang dicintainya.
Emilio yang telah menyelesaikan sekolah teologinya kembali ke kampung halamannya. Melihat Bete, wanita yang dicintainya kehilangan harga dirinya, dia mendekat untuk membantu.
Baca juga: Bioskop Online akan rilis "Panduan Mempersiapkan Perpisahan"
Dengan cerita yang kuat dan emosional mengangkat kisah wanita asal Atambua, film itu mendapatkan sambutan hangat di waktu perilisannya. Hal tersebut membawa film “Cinta Bete” terpilih ke dalam 10 kategori penghargaan Festival Film Indonesia.
Kategori itu antara lain film panjang terbaik, pemeran utama wanita terbaik, penulis skenario asli terbaik, pengarah sinematografi terbaik, pengarah artistik terbaik, penata musik terbaik, penyunting gambar terbaik, pencipta lagu tema terbaik, pemeran pendukung perempuan terbaik, penata busana terbaik, pemeran pendukung perempuan terbaik, dan penata busana terbaik.
Selain itu film “Cinta Bete” juga berhasil memenangkan penghargaan di Festival Film Tempo 2021 untuk Kategori Aktor Pendukung Pilihan Tempo dan memenangkan penghargaan di Piala Maya 2022 untuk kategori Aktor/Aktris Cilik/Remaja Terpilih.