Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ampera AY Mebas mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya konflik sosial.
“Agar wilayah Barito Timur tetap kondusif dan tetap terjaga dari pertikaian khususnya berkaitan dengan suku, adat, ras, dan agama,” kata Bupati Barito Timur, Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Jumat.
Menurutnya, ada dua konflik sosial yang rentan terjadi di Bartim yakni terkait dengan adat yang selalu dibenturkan karena adanya kepentingan dan kemudian adalah agama.
Sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, kata dia, maka pemerintah daerah perlu berupaya mencegah terjadi konflik sosial masyarakat. Dalam mencegah itu, ada tim terpadu yang memiliki tugas pokok dan fungsi untuk pengawasan dan penanganan.
Tim terpadu itu terdiri dari berbagai elemen, di antaranya Kementerian Agama, TNI dari Kodim 1012 Buntok, Polres Barito Timur dan Kejaksaan Negeri Barito Timur.
Baca juga: KPU Bartim minta warga belum masuk DPT segera melapor
Salah satu yang dilaksanakan pemerintah kabupaten dalam mencegah konflik sosial di antaranya melalui Badan Kesbangpol dengan melaksanakan rapat koordinasi dan fasilitasi rencana aksi terpadu penanganan konflik sosial (RAT-PKS) 2023.
Ditegaskan Ampera, konflik sosial menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Barito Timur. Maka diperlukan upaya serius dan penanganan sejak dini dalam menekan gejolak atau persoalan yang terjadi, agar tidak meluas dan berakibat fatal bagi kehidupan bermasyarakat.
“Contohnya seperti di wilayah Trans Siong Kecamatan Paju Epat terkait aliran kepercayaan yang terjadi beberapa waktu lalu. Kegiatan yang dinilai menyimpang dari ajaran agama itu bisa diredam dengan penanganan sedini mungkin,” tutur Ampera.
Lanjutnya, berbagai isu terbaru terkait polemik dalam hal perpolitikan juga sangat berpengaruh dan rentan memicu konflik sosial. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Barito Timur mengimbau masyarakat untuk lebih jeli dan teliti dalam menerima berbagai informasi.
Baca juga: Polres Barito Timur raih penghargaan Kompolnas Award 2023
Baca juga: RSUD Tamiang Layang laksanakan kredensial, tingkatkan kapasitas nakes
Baca juga: Wabup Bartim tegaskan ASN harus netral pada Pemilu 2024
“Agar wilayah Barito Timur tetap kondusif dan tetap terjaga dari pertikaian khususnya berkaitan dengan suku, adat, ras, dan agama,” kata Bupati Barito Timur, Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Jumat.
Menurutnya, ada dua konflik sosial yang rentan terjadi di Bartim yakni terkait dengan adat yang selalu dibenturkan karena adanya kepentingan dan kemudian adalah agama.
Sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, kata dia, maka pemerintah daerah perlu berupaya mencegah terjadi konflik sosial masyarakat. Dalam mencegah itu, ada tim terpadu yang memiliki tugas pokok dan fungsi untuk pengawasan dan penanganan.
Tim terpadu itu terdiri dari berbagai elemen, di antaranya Kementerian Agama, TNI dari Kodim 1012 Buntok, Polres Barito Timur dan Kejaksaan Negeri Barito Timur.
Baca juga: KPU Bartim minta warga belum masuk DPT segera melapor
Salah satu yang dilaksanakan pemerintah kabupaten dalam mencegah konflik sosial di antaranya melalui Badan Kesbangpol dengan melaksanakan rapat koordinasi dan fasilitasi rencana aksi terpadu penanganan konflik sosial (RAT-PKS) 2023.
Ditegaskan Ampera, konflik sosial menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Barito Timur. Maka diperlukan upaya serius dan penanganan sejak dini dalam menekan gejolak atau persoalan yang terjadi, agar tidak meluas dan berakibat fatal bagi kehidupan bermasyarakat.
“Contohnya seperti di wilayah Trans Siong Kecamatan Paju Epat terkait aliran kepercayaan yang terjadi beberapa waktu lalu. Kegiatan yang dinilai menyimpang dari ajaran agama itu bisa diredam dengan penanganan sedini mungkin,” tutur Ampera.
Lanjutnya, berbagai isu terbaru terkait polemik dalam hal perpolitikan juga sangat berpengaruh dan rentan memicu konflik sosial. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Barito Timur mengimbau masyarakat untuk lebih jeli dan teliti dalam menerima berbagai informasi.
Baca juga: Polres Barito Timur raih penghargaan Kompolnas Award 2023
Baca juga: RSUD Tamiang Layang laksanakan kredensial, tingkatkan kapasitas nakes
Baca juga: Wabup Bartim tegaskan ASN harus netral pada Pemilu 2024