Sukamara (ANTARA) - Bupati Sukamara, Kalimantan Tengah, Windu Subagio mengatakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXI dan Festival Seni Qasidah (FSQ) X menjadi sarana edukasi bagi umat Islam dalam pendalaman Al Quran sekaligus lebih mengenal seni qasidah Islami di era globalisasi.
“Penyelenggaraan MTQ merupakan upaya membumikan ajaran dalam Al Quran serta menegakkan syiar Islam. Al Quran merupakan pedoman hidup yang aktual sepanjang masa," katanya di Sukamara, Sabtu.
Dia mengatakan dalam kegiatan ini, prestasi memang menjadi salah satu yang utama, namun yang tak kalah penting adalah syiar dan dakwah tentang bagaimana membumikan Al Quran serta menjadikannya sebagai nafas, maupun pegangan hidup yang hakiki.
“Saya berharap agar hakikat, makna, dan tujuan MTQ kita pegang teguh, sehingga Al Quran benar-benar kita resapi, benar-benar kita hayati dan benar-benar kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari,” harapnya.
Windu menjelaskan, saat umat Islam menggaungkan Al Quran, maka sebenarnya sedang mengagungkan nilai-nilai kemanusiaan, kesalehan sosial dan nilai-nilai yang mengutamakan pembelaan kepada yang lemah, fakir dan miskin.
“MTQ telah membudaya di tengah masyarakat, selain berkembang dari sisi syiar dan kualitas penyelenggaraan, juga dapat mewarnai bagi umat Islam," tuturnya.
Baca juga: Disdukcapil dampingi pengaktifan IKD di Sukamara
Windu menegaskan, LPTQ dan Lasqi secara penuh telah melimpahkan tugas dan tanggung jawab penilaian kepada para dewan hakim atau juri dan tidak akan diintervensi oleh pihak manapun dalam melaksanakan penilaian.
“Keberadaan LPTQ ini sangat besar sekali peranannya dalam meningkatkan syiar Islam dengan berbagai program yang telah dijalani,” demikian Windu.
Baca juga: Pemkab Sukamara fokus dalam pengentasan kemiskinan
Baca juga: Pemkab Sukamara dukung peningkatan keamanan lingkungan
Baca juga: Sekda Sukamara pelajari potensi kerja sama Indonesia dengan New South Wales
“Penyelenggaraan MTQ merupakan upaya membumikan ajaran dalam Al Quran serta menegakkan syiar Islam. Al Quran merupakan pedoman hidup yang aktual sepanjang masa," katanya di Sukamara, Sabtu.
Dia mengatakan dalam kegiatan ini, prestasi memang menjadi salah satu yang utama, namun yang tak kalah penting adalah syiar dan dakwah tentang bagaimana membumikan Al Quran serta menjadikannya sebagai nafas, maupun pegangan hidup yang hakiki.
“Saya berharap agar hakikat, makna, dan tujuan MTQ kita pegang teguh, sehingga Al Quran benar-benar kita resapi, benar-benar kita hayati dan benar-benar kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari,” harapnya.
Windu menjelaskan, saat umat Islam menggaungkan Al Quran, maka sebenarnya sedang mengagungkan nilai-nilai kemanusiaan, kesalehan sosial dan nilai-nilai yang mengutamakan pembelaan kepada yang lemah, fakir dan miskin.
“MTQ telah membudaya di tengah masyarakat, selain berkembang dari sisi syiar dan kualitas penyelenggaraan, juga dapat mewarnai bagi umat Islam," tuturnya.
Baca juga: Disdukcapil dampingi pengaktifan IKD di Sukamara
Windu menegaskan, LPTQ dan Lasqi secara penuh telah melimpahkan tugas dan tanggung jawab penilaian kepada para dewan hakim atau juri dan tidak akan diintervensi oleh pihak manapun dalam melaksanakan penilaian.
“Keberadaan LPTQ ini sangat besar sekali peranannya dalam meningkatkan syiar Islam dengan berbagai program yang telah dijalani,” demikian Windu.
Baca juga: Pemkab Sukamara fokus dalam pengentasan kemiskinan
Baca juga: Pemkab Sukamara dukung peningkatan keamanan lingkungan
Baca juga: Sekda Sukamara pelajari potensi kerja sama Indonesia dengan New South Wales