Tamiang Layang (ANTARA) - Mendi (57) Karyawan PT Borneo Ketapang Indah (BKI) anak perusahaan Ciliandry Anky Abadi (CAA) ditemukan meninggal dunia saat bekerja sebagai pemanen di lokasi perkebunan sawit.
Kapolsek Pematang Karau, Ipda Rio Kaharap membenarkan adanya penemuan mayat di areal kebun Afdeling IX UBB 1 Blok K 32 PT BKI.
“Sudah kita tangani dan kita masih melakukan penyelidikan,” kata Ipda Rio melalui telepon seluler di Tamiang Layang, Rabu.
“Untuk kesimpulan meninggal dunia karena apa, kita masih menunggu hasil visum et repertum,” kata Rio lagi.
Dalam penemuan mayat itu juga sudah ada beberapa orang saksi dimintai keterangan. Dan ada beberapa barang yang diamankan, diantaraya sebuah Egrek dengan panjang 4,85 meter, pakaian berupa baju dan celana jeans serta sepasang sepatu.
Korban pertama kali ditemukan teman kerjanya sesama pemanen sawit, Andreas. Andreas kemudian menghubungi Chip Security atau Kepala Satpam PT BKI Suparno yang saat itu sedang bekerja.
Mendapat informasi ada karyawan yang diduga mengalami kecelakaan kerja, Suparno menghubungi Polsek Pematang Karau dan kemudian ke lokasi kebun Afdeling IX UBB 1 Blok K 32 PT BKI dan mendapati korban Mendi sudah tidak bernyawa.
Manager Umum sekaligus Humas PT BKI, Erwin Fahriadi mengakui bahwa meninggalnya Mendi yang berstatus karyawan PT BKI itu saat sedang memanen buah sawit. Untuk penanganannya, hal tersebut diserahkan sepenuhnya ke kepolisian.
“Saat ini, manajemen PT BKI fokus menangani korban seperti memberikan bantuan awal berupa bahan pokok makanan ke keluarga korban, mengurus jenazah, administrasi hingga hak-hak korban,” kata Erwin.
Erwin menyampaikan bahwa manajemen juga telah menyerahkan jenazah korban yang dibantu pihak relawan kepada pihak keluarga korban. “Rencananya korban akan dimakamkan besok (Kamis),” kata Erwin.
Untuk diketahui, kematian Mendi saat memanen sawit di areal kebun Afdeling IX UBB 1 Blok K 32 PT BKI. Ada beberapa luka kecil di tubuh korban dan tubuh korban ditemukan di lubang berair. Isu yang beredar, Mendi meninggal akibat tertimpa tandan buah segar (TBS).
Kapolsek Pematang Karau, Ipda Rio Kaharap membenarkan adanya penemuan mayat di areal kebun Afdeling IX UBB 1 Blok K 32 PT BKI.
“Sudah kita tangani dan kita masih melakukan penyelidikan,” kata Ipda Rio melalui telepon seluler di Tamiang Layang, Rabu.
“Untuk kesimpulan meninggal dunia karena apa, kita masih menunggu hasil visum et repertum,” kata Rio lagi.
Dalam penemuan mayat itu juga sudah ada beberapa orang saksi dimintai keterangan. Dan ada beberapa barang yang diamankan, diantaraya sebuah Egrek dengan panjang 4,85 meter, pakaian berupa baju dan celana jeans serta sepasang sepatu.
Korban pertama kali ditemukan teman kerjanya sesama pemanen sawit, Andreas. Andreas kemudian menghubungi Chip Security atau Kepala Satpam PT BKI Suparno yang saat itu sedang bekerja.
Mendapat informasi ada karyawan yang diduga mengalami kecelakaan kerja, Suparno menghubungi Polsek Pematang Karau dan kemudian ke lokasi kebun Afdeling IX UBB 1 Blok K 32 PT BKI dan mendapati korban Mendi sudah tidak bernyawa.
Manager Umum sekaligus Humas PT BKI, Erwin Fahriadi mengakui bahwa meninggalnya Mendi yang berstatus karyawan PT BKI itu saat sedang memanen buah sawit. Untuk penanganannya, hal tersebut diserahkan sepenuhnya ke kepolisian.
“Saat ini, manajemen PT BKI fokus menangani korban seperti memberikan bantuan awal berupa bahan pokok makanan ke keluarga korban, mengurus jenazah, administrasi hingga hak-hak korban,” kata Erwin.
Erwin menyampaikan bahwa manajemen juga telah menyerahkan jenazah korban yang dibantu pihak relawan kepada pihak keluarga korban. “Rencananya korban akan dimakamkan besok (Kamis),” kata Erwin.
Untuk diketahui, kematian Mendi saat memanen sawit di areal kebun Afdeling IX UBB 1 Blok K 32 PT BKI. Ada beberapa luka kecil di tubuh korban dan tubuh korban ditemukan di lubang berair. Isu yang beredar, Mendi meninggal akibat tertimpa tandan buah segar (TBS).