Sampit (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Muhammad Irfansyah mengatakan, tidak ada lagi tes baca, tulis dan hitung atau calistung dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang Sekolah Dasar di daerah ini.
"Alhamdulillah di kegiatan PPDB SD tempo hari sudah tidak ada lagi SD yang melaksanakan tes baca tulis hitung atau bentuk tes lainnya. Alhamdulillah, semua satuan pendidikan mendukung sehingga gerakan awal untuk transisi PAUD-SD ini berjalan dengan baik," kata Irfansyah di Sampit, Selasa.
Irfansyah menjelaskan, Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur sangat mendukung program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. Dinas Pendidikan bahkan sudah mengeluarkan surat edaran untuk kembali mengingatkan agar tidak ada SD yang memberlakukan tes dalam PPDB.
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi telah meluncurkan video pembelajaran serial Merdeka Belajar episode ke 24 yakni transisi PAUD-SD, dilanjutkan surat edaran Dirjen PAUD, Dasar Menengah Nomor 0759/c/hk.04.01/2023 tentang penguatan transisi PAUD ke SD kelas awal.
Hal ini juga ditindaklanjuti dengan menerbitkan surat edaran Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor 421.1/1664/set/2023 tentang Penguatan Transisi PAUD-SD yang juga telah disebarkan ke seluruh Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur, baik melalui media sosial, grup WhatsApp, facebook, instagram, tiktok dan portal laman resmi Dinas Pendidikan.
Baca juga: Pabrik limbah medis pertama di Kalteng diharapkan mulai operasional akhir 2023
Bunda PAUD kabupaten dan kecamatan juga ikut turut mengimbau gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan agar dapat dilaksanakan di semua Sekolah Dasar.
Transisi PAUD-SD adalah penyelarasan pembelajaran PAUD-SD yang bertujuan agar peserta didik PAUD dapat menyesuaikan diri saat berpindah menjadi peserta didik SD.
Program ini juga untuk mengakomodir peserta didik SD yang tidak pernah mengikuti PAUD sebelumnya, sehingga kesiapan belajar peserta didik baru pada jenjang Sekolah Dasar tidak dimaknai sempit hanya dengan anak yang bisa baca tulis dan hitung.
"Kami bersyukur semua Sekolah Dasar telah menonton video himbauan tersebut, memahaminya dengan baik dan telah melaksanakannya," tambah Irfansyah.
Irfansyah menambahkan, saat ini berlangsung kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) selama dua minggu pertama sekolah sejak Senin (10/7).
Kegiatan terdiri dari tiga hari pertama masa adaptasi peserta didik baru melalui pengenalan lingkungan belajar yang baru dan menyenangkan bersama orang tua. Kemudian, dilanjutkan dengan asesmen diagnostik untuk mengetahui kebutuhan belajar tiap peserta didik.
Baca juga: KNPI Kotim ditantang tangkap peluang wujudkan kemandirian
Baca juga: Pendapatan daerah Kotim 2024 diasumsikan Rp1,7 triliun
Baca juga: Wabup Kotim ingatkan pentingnya MPLS bagi peserta didik baru
"Alhamdulillah di kegiatan PPDB SD tempo hari sudah tidak ada lagi SD yang melaksanakan tes baca tulis hitung atau bentuk tes lainnya. Alhamdulillah, semua satuan pendidikan mendukung sehingga gerakan awal untuk transisi PAUD-SD ini berjalan dengan baik," kata Irfansyah di Sampit, Selasa.
Irfansyah menjelaskan, Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur sangat mendukung program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. Dinas Pendidikan bahkan sudah mengeluarkan surat edaran untuk kembali mengingatkan agar tidak ada SD yang memberlakukan tes dalam PPDB.
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi telah meluncurkan video pembelajaran serial Merdeka Belajar episode ke 24 yakni transisi PAUD-SD, dilanjutkan surat edaran Dirjen PAUD, Dasar Menengah Nomor 0759/c/hk.04.01/2023 tentang penguatan transisi PAUD ke SD kelas awal.
Hal ini juga ditindaklanjuti dengan menerbitkan surat edaran Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor 421.1/1664/set/2023 tentang Penguatan Transisi PAUD-SD yang juga telah disebarkan ke seluruh Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur, baik melalui media sosial, grup WhatsApp, facebook, instagram, tiktok dan portal laman resmi Dinas Pendidikan.
Baca juga: Pabrik limbah medis pertama di Kalteng diharapkan mulai operasional akhir 2023
Bunda PAUD kabupaten dan kecamatan juga ikut turut mengimbau gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan agar dapat dilaksanakan di semua Sekolah Dasar.
Transisi PAUD-SD adalah penyelarasan pembelajaran PAUD-SD yang bertujuan agar peserta didik PAUD dapat menyesuaikan diri saat berpindah menjadi peserta didik SD.
Program ini juga untuk mengakomodir peserta didik SD yang tidak pernah mengikuti PAUD sebelumnya, sehingga kesiapan belajar peserta didik baru pada jenjang Sekolah Dasar tidak dimaknai sempit hanya dengan anak yang bisa baca tulis dan hitung.
"Kami bersyukur semua Sekolah Dasar telah menonton video himbauan tersebut, memahaminya dengan baik dan telah melaksanakannya," tambah Irfansyah.
Irfansyah menambahkan, saat ini berlangsung kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) selama dua minggu pertama sekolah sejak Senin (10/7).
Kegiatan terdiri dari tiga hari pertama masa adaptasi peserta didik baru melalui pengenalan lingkungan belajar yang baru dan menyenangkan bersama orang tua. Kemudian, dilanjutkan dengan asesmen diagnostik untuk mengetahui kebutuhan belajar tiap peserta didik.
Baca juga: KNPI Kotim ditantang tangkap peluang wujudkan kemandirian
Baca juga: Pendapatan daerah Kotim 2024 diasumsikan Rp1,7 triliun
Baca juga: Wabup Kotim ingatkan pentingnya MPLS bagi peserta didik baru