Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan selaku Ketua Satuan Tugas Percepatan Perolehan Tanah dan Investasi di Ibu Kota Nusantara menargetkan sudah bisa mendapatkan desain dan detail tata kota Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dalam waktu enam bulan ke depan.
Hal itu disampaikan Luhut terkait sejumlah hasil kesepakatan dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping di Chengdu, Tiongkok.
"Saya pikir dalam enam bulan, proses ini akan selesai. Jadi nanti desain dari kota ini semua akan lebih detail. Selama ini kita baru dapat pada tataran garis besar saja," katanya lewat unggahan di akun Instagram @luhut.pandjaitan yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Luhut sendiri akan mengutus Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin bersama Otorita IKN (OIKN) untuk menindaklanjuti kerja sama dengan Shenzhen itu.
Pemerintah Indonesia sendiri bekerjasama dengan Pemerintah Kota Shenzhen, Tiongkok, dalam perencanaan pembangunan IKN sebagaimana masukan dari Uni Emirat Arab (UEA).
Selain mendapat rekomendasi UEA untuk bermitra dengan Shenzhen, menurut Luhut, Shenzhen sendiri dikenal sangat berpengalaman dalam hal perencanaan tata kota.
Luhut pun mengungkapkan rasa leganya karena semua agenda kerja sama bilateral antara Indonesia dan Tiongkok telah disepakati kedua pemimpin negara.
Beberapa di antara agenda kerja sama yang disepakati yaitu pengembangan riset dan teknologi tingkat tinggi, kesehatan, dan pengembangan kawasan Kalimantan Utara.
Luhut menilai keberhasilan agenda penandatanganan beberapa agenda kerja sama dengan Tiongkok terjadi karena kesamaan visi kedua negara yang berprinsip pada kesetaraan dan keadilan untuk sama-sama memiliki peluang dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.
Hal itu disampaikan Luhut terkait sejumlah hasil kesepakatan dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping di Chengdu, Tiongkok.
"Saya pikir dalam enam bulan, proses ini akan selesai. Jadi nanti desain dari kota ini semua akan lebih detail. Selama ini kita baru dapat pada tataran garis besar saja," katanya lewat unggahan di akun Instagram @luhut.pandjaitan yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Luhut sendiri akan mengutus Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin bersama Otorita IKN (OIKN) untuk menindaklanjuti kerja sama dengan Shenzhen itu.
Pemerintah Indonesia sendiri bekerjasama dengan Pemerintah Kota Shenzhen, Tiongkok, dalam perencanaan pembangunan IKN sebagaimana masukan dari Uni Emirat Arab (UEA).
Selain mendapat rekomendasi UEA untuk bermitra dengan Shenzhen, menurut Luhut, Shenzhen sendiri dikenal sangat berpengalaman dalam hal perencanaan tata kota.
Luhut pun mengungkapkan rasa leganya karena semua agenda kerja sama bilateral antara Indonesia dan Tiongkok telah disepakati kedua pemimpin negara.
Beberapa di antara agenda kerja sama yang disepakati yaitu pengembangan riset dan teknologi tingkat tinggi, kesehatan, dan pengembangan kawasan Kalimantan Utara.
Luhut menilai keberhasilan agenda penandatanganan beberapa agenda kerja sama dengan Tiongkok terjadi karena kesamaan visi kedua negara yang berprinsip pada kesetaraan dan keadilan untuk sama-sama memiliki peluang dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.