Dokter anak bagikan tips kurangi paparan BPA pada perangkat makan anak

Rabu, 2 Agustus 2023 10:43 WIB

Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Anak Neonatologist dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Daulika Yusna, SpA memberi kiat untuk mengurangi paparan bahaya kandungan bisphenol A (BPA) pada plastik yang digunakan dalam perangkat makan anak.

“Hindari penggunaan plastik polikarbonat yang mengandung BPA. Gantilah dengan produk dari stainless steel atau kaca yang lebih aman,” kata Daulika dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.

Selain itu hindari juga memanaskan atau merebus wadah plastik yang mengandung BPA. Zat berbahaya ini mudah terlepas jika plastik terpapar panas.

“Gunakan produk yang memiliki label "BPA-Free" atau bebas BPA, seperti botol minum dan botol bayi,” kata Daulika.

Baca juga: Paparan Bisphenol-A berpotensi timbulkan gangguan tumbuh kembang anak

Kemudian, kurangi atau bahkan hindari penggunaan produk kemasan galon plastik air minum secara berulang, karena risiko migrasi BPA akan meningkat dengan penggunaan yang berulang, terkena paparan sinar matahari, dan pemanasan selama proses pencucian.

Terakhir, patuhi aturan dan regulasi pemerintah terkait penggunaan BPA pada produk tertentu. Beberapa negara telah mengeluarkan larangan terhadap penggunaan BPA dan mengklasifikasikannya sebagai zat berbahaya.

“Produk-produk berbahan dasar plastik jika terkena panas atau dicuci berulang kali bisa memicu luruhnya zat kimia berbahaya yang akan mencemari makanan atau minuman anak-anak kita,” ujar Daulika.

BPA adalah senyawa kimia yang digunakan dalam produksi plastik polikarbonat. Senyawa ini berfungsi sebagai pengeras plastik yang membuat kemasan makanan dan minuman menjadi lebih tahan lama dan dapat digunakan berulang kali. Namun, di balik manfaatnya itu, BPA menjadi masalah serius karena kemampuannya meniru hormon estrogen dalam tubuh.

Baca juga: Berikut ragam manfaat bawakan bekal untuk anak

Dunia kesehatan menyebut BPA berbahaya karena kemampuannya sebagai "endocrine disruptor" atau zat yang mengganggu sistem endokrin. Zat ini dapat merusak keseimbangan hormon dalam tubuh, termasuk hormon reproduksi. Karena itulah, dampaknya dapat mengancam kesuburan pria dan wanita.

Sejauh ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan hasil temuan lapangan, mengenai terlampauinya ambang batas BPA yang berisiko pada manusia pada kemasan galon berbahan polikarbonat, di berbagai kota di Indonesia. Studi di Korea Selatan juga telah membuktikan adanya korelasi kuat antara tingginya paparan BPA dengan peningkatan kasus infertilitas pada manusia.

Sebuah telaah hasil riset yang diterbitkan di The American Journal of Biochemistry and Biotechnology pada 2021 menunjukkan bahwa BPA mengurangi produksi testosteron selama tahap perkembangan tubuh laki-laki, menyebabkan penyakit prostat, memengaruhi kualitas sperma, dan mengganggu sumsum tulang belakang hipotalamus-hipofisis-testis (hypothalamic-pituitary-testicular axis).

Sementara menyangkut efek buruknya pada wanita, dalam publikasi yang sama, BPA telah dilaporkan terkait dengan infertilitas, dan memiliki efek negatif pada berbagai aspek sistem reproduksi wanita.
Baca juga: Tips siapkan bekal bergizi untuk anak menurut pakar gizi

Baca juga: Ide kreasi menu edamame untuk bekal bento buah hati

Baca juga: Ini tips kreasi bekal makan anak yang praktis dan bergizi

Pewarta : Maria Rosari Dwi Putri
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Polisi amankan pria yang tak bayar penuh tagihan makan di warteg

06 May 2024 11:31 Wib

Jokowi bagikan pengalaman makan mi pedas "viral" dalam media sosial

01 May 2024 18:26 Wib

Pasien stroke direkomendasikan makan kacang-kacangan

25 April 2024 16:55 Wib

Gibran Rakabuming akan evaluasi program susu dan makan siang gratis

24 April 2024 16:58 Wib

Penderita maag harus hati-hati jika makan gorengan saat berbuka

19 March 2024 16:32 Wib
Terpopuler

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 05 May 2024 7:28 Wib

Melalui PDI Perjuangan, Ketua KONI Kalteng maju jadi bacalon Wali Kota

Kabar Daerah - 08 May 2024 17:49 Wib

PLN UID Kalselteng gelar GM Mengajar di momen Hardiknas

Kabar Daerah - 07 May 2024 16:38 Wib

DPRD Kalteng minta hasil reses perseorangan ditindaklanjuti pemprov

Kabar Daerah - 06 May 2024 17:16 Wib

Newcastle naik ke peringkat setelah tekuk Burnley

Olahraga - 05 May 2024 7:31 Wib