Sampit (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mengimbau masyarakat untuk tidak makan berlebihan ketika berbuka puasa karena dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.
“Saat berbuka, banyak orang tergoda menyantap berbagai hidangan lezat dalam porsi besar. Padahal, kebiasaan ini yang dapat mengganggu kesehatan,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kotim Nugroho Kuncoro Yudho di Sampit, Senin.
Nugroho menjelaskan, makan berlebihan atau overeating sering terjadi terutama bagi umat Islam ketika Ramadhan. Melepas dahaga dan lapar setelah seharian berpuasa memang menyenangkan, namun jika tidak dikontrol justru tidak akan baik bagi kesehatan.
Ia menyebutkan, makan dalam jumlah besar secara tiba-tiba setelah seharian berpuasa dapat mengejutkan sistem pencernaan dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti rasa begah dan kembung.
Hal ini terjadi karena perut yang kosong seharian tiba-tiba diisi makanan dalam jumlah besar, sehingga menyebabkan perut terkejut dan menimbulkan rasa tidak nyaman.
“Kondisi tersebut juga dapat menyebabkan asam lambung menjadi naik, terutama jika berbuka dengan makanan berlemak atau pedas, yang dapat memicu naiknya asam lambung,” ujarnya.
Selain asam lambung, perut juga akan terasa mual dan mau muntah karena terlalu banyak makan dalam waktu singkat, sehingga membuat sistem pencernaan kewalahan.
Kondisi itu juga akan mengakibatkan seseorang mudah lemas dan mengantuk. Hal ini dikarenakan lonjakan gula darah yang naik dengan cepat dan turun dengan drastis.
Baca juga: Safari Ramadhan ajang silaturahim Pemkab Kotim dan masyarakat
Dampak lainnya, kondisi itu juga bisa mengakibatkan gangguan pencernaan seperti mulas atau diare, terutama jika berbuka dengan makanan yang kurang sehat.
Nugroho menganjurkan ketika sahur dan berbuka puasa dilakukan dengan cara yang sehat dan seimbang. Misalnya saja seperti sahur sebaiknya dilakukan di akhir waktu. Hal ini agar tubuh tetap memiliki energi yang cukup sepanjang hari.
Menu makanan yang dikonsumsi pun dianjurkan yang mengandung bergizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, serat, vitamin dan lemak sehat, serta membatasi makanan manis dan berlemak, seperti gorengan dan makanan bersantan.
“Mengonsumsi makanan manis dan berlemak secara berlebihan juga bisa memicu gangguan pencernaan, maka dari itu disarankan mengurangi konsumsi tersebut terlebih di ketika menjalankan ibadah puasa kita hendaknya dalam kondisi yang sehat,” tuturnya.
Kemudian, untuk berbuka bisa disarankan dengan makanan ringan, seperti kurma, buah-buahan, dan air putih sebelum makan utama setelah shalat Maghrib.
Cara makan pun dianjurkan secara perlahan dan tidak berlebihan, agar tubuh dapat menyesuaikan setelah seharian berpuasa
“Dengan pola makan yang sehat, diharapkan umat Muslim dapat menjalani ibadah puasa dengan tubuh yang lebih bugar dan terhindar dari gangguan kesehatan,” demikian Nugroho.
Baca juga: Pemkab Kotim dukung langkah tegas penertiban kebun sawit ilegal
Baca juga: Lonjakan pemudik di Pelabuhan Sampit diperkirakan tidak signifikan
Baca juga: Pemkab Kotim tangguhkan CPNS dan PPPK baru