New York (ANTARA) - Dolar AS naik terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena Indeks Harga Produsen (IHP) untuk permintaan akhir di Amerika Serikat pada Juli sedikit besar dari perkiraan mengangkat imbal hasil obligasi pemerintah lebih tinggi.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,31 persen menjadi 102,8426 pada akhir perdagangan.

IHP Juli meningkat 0,8 persen pada basis tahunan, menguat naik dari kenaikan 0,1 persen yang tercatat pada Juni, menurut data yang diterbitkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada Jumat (11/8/2023). Pembacaan ini datang sedikit lebih tinggi dari ekspektasi pasar 0,7 persen.

"Data IHP menunjukkan bahwa monster inflasi masih bertahan tetapi investor dapat melihat kemajuan dalam hal-hal yang berada di bawah indeks harga konsumen (IHP)," kata David Russell, wakil presiden intelijen pasar di TradeStation.

Imbak hasil obligasi pemerintah AS dua tahun, yang bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga jangka pendek, naik menjadi 4,88 persen, mendorong dolar AS lebih tinggi.

Sementara itu, indeks sentimen konsumen Universitas Michigan turun tipis menjadi 71,2 pada Agustus, sedikit melebihi konsensus 71,0, dari 71,6 pada bulan sebelumnya.

"Sentimen sekarang sekitar 42 persen di atas rekor terendah sepanjang sejarah pada Juni lalu dan mendekati pembacaan rata-rata historis 86," kata Direktur Survei Konsumen Joanne Hsu di Universitas Michigan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0950 dolar AS dari 1,0990 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2696 dolar AS dari 1,2691 dolar.

Dolar AS dibeli 144,9670 yen Jepang, lebih tinggi dari 144,7080 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8763 franc Swiss dari 0,8760 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3449 dolar Kanada dari 1,3421 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 10,8314 krona Swedia dari 10,6760 krona Swedia.

Penerjemah: Apep Suhendar

Pewarta : -
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024