Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, melaksanakan sosialisasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau transaksi menggunakan metode QR Code kepada 77 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya Samsul Rizal di Palangka Raya, Senin, mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk membantu pelaku UMKM khususnya pedagang kuliner Tunggal Sangomang yang berada di kawasan Jalan Yos Sudarso.
"Di kawasan ini ada 77 pedagang dan bisa menggunakan QRIS dalam pembayaran. Ini akan berdampak bagus bagi semua. Bahkan secara bertahap seluruh pedagang maupun pelaku UMKM akan menggunakan QRIS nantinya," katanya.
Dia menuturkan, penggunaan QRIS nantinya tidak hanya pelaku usaha di Tunggal Sangomang saja, melainkan juga akan menerapkan hal itu terhadap 40 pedagang kuliner di Pelabuhan Rambang.
"Kami akan lebih modern, ingat QRIS ini memudahkan pembayaran. Tidak perlu mencari recehan dan tentunya menghindari penggunaan uang palsu dan mempercepat transaksi-transaksi lainnya," tuturnya di sela-sela kegiatan yang digagas DPKUKMP bersama Bank Indonesia dan PT Bank Kalteng.
Di lokasi yang sama, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalteng Pramudya Wicaksana mengatakan, dukungan BI terhadap QRIS dilaksanakan sejak 2019 dan saat ini terdapat momen pekan QRIS Nasional.
"Sudah kerjasama antara Mandiri, BRI, BNI, Bank Kalteng dan BCA. Makanya kami terus melakukan edukasi tentang QRIS ke Kota Sampit, Pangkalan Bun, Muara Teweh hingga Kapuas," bebernya.
Ia membeberkan, bahwa pengguna QRIS di Kalteng cukup baik, untuk pedagang ada 227 ribu dan itu paling banyak di Palangka Raya. Sedangkan untuk pengguna sekitar 232 ribu dan transaksi Rp1,3 juta.
Baca juga: BPBD Palangka Raya tingkatkan peran warga DAS dalam pencegahan karhutla
"Ya sudah banyak yang menggunakan QRIS dan semoga terus menambah. Jujur untuk kendala QRIS menurut kami adalah infrastruktur karena itu menggunakan sinyal makanya pemerintah terus dorong untuk memenuhi itu," ungkapnya.
Sedangkan penjelasan dari Pemimpin Divisi pemasaran Bank Kalteng Surya M Hussein, bahwa QRIS merupakan langkah digitalisasi dalam membantu masyarakat, khususnya pelaku UMKM dalam kemudahan bertransaksi.
"Kami sudah ada 220 pengguna QRIS, semoga ke depan terus menambah. Ini sangat memudahkan untuk masyarakat. Jangan ragu untuk Bank Kalteng ini memiliki banyak cabang se Kalteng hingga kecamatan. Makanya nanti ujungnya tidak ada lagi penggunaan uang tunai," demikian Surya M Hussein.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya-Iwapi bersinergi optimalkan pembinaan UMKM
Baca juga: DPRD: Vonis hakim PN Palangka Raya terhadap AKP MA cederai keadilan masyarakat
Baca juga: DPRD ajak warga Palangka Raya peduli terhadap korban kebakaran
Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya Samsul Rizal di Palangka Raya, Senin, mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk membantu pelaku UMKM khususnya pedagang kuliner Tunggal Sangomang yang berada di kawasan Jalan Yos Sudarso.
"Di kawasan ini ada 77 pedagang dan bisa menggunakan QRIS dalam pembayaran. Ini akan berdampak bagus bagi semua. Bahkan secara bertahap seluruh pedagang maupun pelaku UMKM akan menggunakan QRIS nantinya," katanya.
Dia menuturkan, penggunaan QRIS nantinya tidak hanya pelaku usaha di Tunggal Sangomang saja, melainkan juga akan menerapkan hal itu terhadap 40 pedagang kuliner di Pelabuhan Rambang.
"Kami akan lebih modern, ingat QRIS ini memudahkan pembayaran. Tidak perlu mencari recehan dan tentunya menghindari penggunaan uang palsu dan mempercepat transaksi-transaksi lainnya," tuturnya di sela-sela kegiatan yang digagas DPKUKMP bersama Bank Indonesia dan PT Bank Kalteng.
Di lokasi yang sama, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalteng Pramudya Wicaksana mengatakan, dukungan BI terhadap QRIS dilaksanakan sejak 2019 dan saat ini terdapat momen pekan QRIS Nasional.
"Sudah kerjasama antara Mandiri, BRI, BNI, Bank Kalteng dan BCA. Makanya kami terus melakukan edukasi tentang QRIS ke Kota Sampit, Pangkalan Bun, Muara Teweh hingga Kapuas," bebernya.
Ia membeberkan, bahwa pengguna QRIS di Kalteng cukup baik, untuk pedagang ada 227 ribu dan itu paling banyak di Palangka Raya. Sedangkan untuk pengguna sekitar 232 ribu dan transaksi Rp1,3 juta.
Baca juga: BPBD Palangka Raya tingkatkan peran warga DAS dalam pencegahan karhutla
"Ya sudah banyak yang menggunakan QRIS dan semoga terus menambah. Jujur untuk kendala QRIS menurut kami adalah infrastruktur karena itu menggunakan sinyal makanya pemerintah terus dorong untuk memenuhi itu," ungkapnya.
Sedangkan penjelasan dari Pemimpin Divisi pemasaran Bank Kalteng Surya M Hussein, bahwa QRIS merupakan langkah digitalisasi dalam membantu masyarakat, khususnya pelaku UMKM dalam kemudahan bertransaksi.
"Kami sudah ada 220 pengguna QRIS, semoga ke depan terus menambah. Ini sangat memudahkan untuk masyarakat. Jangan ragu untuk Bank Kalteng ini memiliki banyak cabang se Kalteng hingga kecamatan. Makanya nanti ujungnya tidak ada lagi penggunaan uang tunai," demikian Surya M Hussein.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya-Iwapi bersinergi optimalkan pembinaan UMKM
Baca juga: DPRD: Vonis hakim PN Palangka Raya terhadap AKP MA cederai keadilan masyarakat
Baca juga: DPRD ajak warga Palangka Raya peduli terhadap korban kebakaran