Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Wahid Yusuf mengingatkan kepada warga di daerah setempat untuk mewaspadai kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat musim kemarau seperti sekarang ini.
"Dalam beberapa minggu ini tidak ada terjadi hujan, maka dari itu warga harus waspadai terjadinya karhutla karena banyak lahan yang kosong sedang mengalami kekeringan," kata Wahid di Palangka Raya, Selasa.
Dia menjelaskan, karhutla dalam beberapa minggu ini di daerah setempat memang terjadi di sejumlah titik yang ada di kelurahan dan kecamatan. Hanya saja tim Satgas Karhutla Kelurahan bersama warga bahu membahu mengantisipasi karhutla tersebut.
Alhasil lahan yang terbakar dengan luasan cukup besar, berhasil dipadamkan dengan menggunakan peralatan yang sudah disiapkan untuk memadamkan kebakaran yang bisa merembet ke lahan lainnya.
"Untuk petugas di daerah kita sigap dalam memadamkan karhutla, kalau tidak tentunya banyak hal akan dirugikan misalnya dari segi kesehatan, sendi-sendi perekonomian juga terganggu serta lain sebagainya," bebernya.
Ditegaskan orang nomor dua di lingkup DPRD Kota Palangka Raya itu, bahwasanya peran warga dalam mengantisipasi karhutla sangat besar sebab petugas ketika ada kejadian selalu diberikan informasi dari warga.
Baca juga: Ketua DPRD Palangka Raya ajak masyarakat sukseskan tahapan Pemilu 2024
Maka dari itu, ketika ada kebakaran hutan kondisinya masih kecil segera laporkan ke petugas kelurahan atau kepolisian terdekat. Sehingga api yang masih kecil bisa dipadamkan dengan mudah.
"Kalau kondisinya sudah besar, tentunya api sulit dipadamkan dalam waktu cepat apalagi medan yang sangat sulit kemudian ketersediaan air di sekitar lokasi harus ada kalau tidak ada akan menghambat pemadaman," demikian wahid Yusuf.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kualitas udara di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada hari Senin (14/8) kemarin diselimuti asap diduga akibat karhutla, sehingga kualitas udara menjadi tidak sehat. Beruntungnya selama kemarau dan terjadinya karhutla di sejumlah titik di Palangka Raya, kualitas udara di daerah setempat masih baik.
Baca juga: DPRD: Vonis hakim PN Palangka Raya terhadap AKP MA cederai keadilan masyarakat
Baca juga: DPRD ajak warga Palangka Raya peduli terhadap korban kebakaran
Baca juga: Generasi milenial harus pintar memilih pemimpin di Pemilu 2024
"Dalam beberapa minggu ini tidak ada terjadi hujan, maka dari itu warga harus waspadai terjadinya karhutla karena banyak lahan yang kosong sedang mengalami kekeringan," kata Wahid di Palangka Raya, Selasa.
Dia menjelaskan, karhutla dalam beberapa minggu ini di daerah setempat memang terjadi di sejumlah titik yang ada di kelurahan dan kecamatan. Hanya saja tim Satgas Karhutla Kelurahan bersama warga bahu membahu mengantisipasi karhutla tersebut.
Alhasil lahan yang terbakar dengan luasan cukup besar, berhasil dipadamkan dengan menggunakan peralatan yang sudah disiapkan untuk memadamkan kebakaran yang bisa merembet ke lahan lainnya.
"Untuk petugas di daerah kita sigap dalam memadamkan karhutla, kalau tidak tentunya banyak hal akan dirugikan misalnya dari segi kesehatan, sendi-sendi perekonomian juga terganggu serta lain sebagainya," bebernya.
Ditegaskan orang nomor dua di lingkup DPRD Kota Palangka Raya itu, bahwasanya peran warga dalam mengantisipasi karhutla sangat besar sebab petugas ketika ada kejadian selalu diberikan informasi dari warga.
Baca juga: Ketua DPRD Palangka Raya ajak masyarakat sukseskan tahapan Pemilu 2024
Maka dari itu, ketika ada kebakaran hutan kondisinya masih kecil segera laporkan ke petugas kelurahan atau kepolisian terdekat. Sehingga api yang masih kecil bisa dipadamkan dengan mudah.
"Kalau kondisinya sudah besar, tentunya api sulit dipadamkan dalam waktu cepat apalagi medan yang sangat sulit kemudian ketersediaan air di sekitar lokasi harus ada kalau tidak ada akan menghambat pemadaman," demikian wahid Yusuf.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kualitas udara di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada hari Senin (14/8) kemarin diselimuti asap diduga akibat karhutla, sehingga kualitas udara menjadi tidak sehat. Beruntungnya selama kemarau dan terjadinya karhutla di sejumlah titik di Palangka Raya, kualitas udara di daerah setempat masih baik.
Baca juga: DPRD: Vonis hakim PN Palangka Raya terhadap AKP MA cederai keadilan masyarakat
Baca juga: DPRD ajak warga Palangka Raya peduli terhadap korban kebakaran
Baca juga: Generasi milenial harus pintar memilih pemimpin di Pemilu 2024