Kuala Kapuas (ANTARA) - Berdasarkan catatan Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, hingga 15 Agustus 2023 sudah terjadi 38 kasus kebakaran hutan dan lahan.
“Luasan lahan yang terbakar 313,3 hektar dan terdapat 310 hot spot atau titik panas, sedangkan upaya pemadaman darat dilakukan sebanyak 30 kali dan 17 kali pemadaman udara. Untuk korban terdampak akibat karhutla tidak ada," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas, Panahatan Sinaga, di Kuala Kapuas, Jumat.
BPBD kabupaten setempat, bersama tim terkait terus berupaya melakukan penanganan karhutla di daerah setempat. Ini upaya pencegahan agar kebakaran lahan tidak terus meluas.
Upaya yang dilakukan pihaknya dalam penanganan karhutla, pertama menetapkan status siaga darurat karhutla di wilayah setempat.
Upaya lainnya yaitu mengaktifkan pos komando penanganan darurat bencana karhutla dari tingkat desa, kelurahan, kecamatan dan kabupaten atau posko induk.
Selain itu, pemerintah daerah juga melaksanakan pencegahan dan deteksi dini karhutla melalui sosialisasi kepada masyarakat. Pemasangan spanduk imbauan, patroli terpadu dan pengecekan hot spot.
Baca juga: 138 narapidana Rutan Kapuas dapat remisi HUT RI
"Juga edaran bupati tentang kesiapsiagaan menghadapi karhutla kepada seluruh kades, lurah, camat dan perusahaan besar swasta," terangnya.
Selain itu, pihaknya juga melaksanakan pemadaman darat karhutla serta menindaklanjuti laporan-laporan kejadian kebakaran hutan dan lahan di wilayah kabupaten setempat.
Panahatan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar, termasuk juga tidak membuang puntung rokok sembarang.
Hal ini dilakukan dalam mencegah terjadinya karhutla di daerah setempat, mengingat saat ini memasuki musim kemarau yang rawan akan terjadinya kebakaran hutan maupun lahan.
"Semua pihak termasuk masyarakat harus bersama-sama mencegah terjadinya karhutla, karena di musim kemarau saat ini sangat rawan terjadinya kebakaran," kata dia.
Dia menambahkan, masyarakat juga diajak untuk bekerja sama dalam hal penanganan karhutla, seperti melakukan pemadaman bersama petugas, kemudian juga menjaga lahan agar tidak terbakar.
Baca juga: 195 PNS di Kapuas dapat penghargaan dari Presiden
Baca juga: Pengusaha di Kapuas diminta daftarkan karyawannya ke BPJS Ketenagakerjaan
Baca juga: Paskibraka Kapuas diharapkan sukses jalankan tugas
“Luasan lahan yang terbakar 313,3 hektar dan terdapat 310 hot spot atau titik panas, sedangkan upaya pemadaman darat dilakukan sebanyak 30 kali dan 17 kali pemadaman udara. Untuk korban terdampak akibat karhutla tidak ada," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas, Panahatan Sinaga, di Kuala Kapuas, Jumat.
BPBD kabupaten setempat, bersama tim terkait terus berupaya melakukan penanganan karhutla di daerah setempat. Ini upaya pencegahan agar kebakaran lahan tidak terus meluas.
Upaya yang dilakukan pihaknya dalam penanganan karhutla, pertama menetapkan status siaga darurat karhutla di wilayah setempat.
Upaya lainnya yaitu mengaktifkan pos komando penanganan darurat bencana karhutla dari tingkat desa, kelurahan, kecamatan dan kabupaten atau posko induk.
Selain itu, pemerintah daerah juga melaksanakan pencegahan dan deteksi dini karhutla melalui sosialisasi kepada masyarakat. Pemasangan spanduk imbauan, patroli terpadu dan pengecekan hot spot.
Baca juga: 138 narapidana Rutan Kapuas dapat remisi HUT RI
"Juga edaran bupati tentang kesiapsiagaan menghadapi karhutla kepada seluruh kades, lurah, camat dan perusahaan besar swasta," terangnya.
Selain itu, pihaknya juga melaksanakan pemadaman darat karhutla serta menindaklanjuti laporan-laporan kejadian kebakaran hutan dan lahan di wilayah kabupaten setempat.
Panahatan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar, termasuk juga tidak membuang puntung rokok sembarang.
Hal ini dilakukan dalam mencegah terjadinya karhutla di daerah setempat, mengingat saat ini memasuki musim kemarau yang rawan akan terjadinya kebakaran hutan maupun lahan.
"Semua pihak termasuk masyarakat harus bersama-sama mencegah terjadinya karhutla, karena di musim kemarau saat ini sangat rawan terjadinya kebakaran," kata dia.
Dia menambahkan, masyarakat juga diajak untuk bekerja sama dalam hal penanganan karhutla, seperti melakukan pemadaman bersama petugas, kemudian juga menjaga lahan agar tidak terbakar.
Baca juga: 195 PNS di Kapuas dapat penghargaan dari Presiden
Baca juga: Pengusaha di Kapuas diminta daftarkan karyawannya ke BPJS Ketenagakerjaan
Baca juga: Paskibraka Kapuas diharapkan sukses jalankan tugas