Kuala Kapuas (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Ardiansah mengimbau sekaligus mengajak seluruh elemen masyarakat di wilayah setempat, agar terlibat aktif secara bersama-sama mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Kami mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Kapuas di musim yang sekarang memasuki musim kemarau untuk tidak membakar sembarangan supaya terhindar dari Karhutla," kata Ardiansah, di Kuala Kapuas, Kamis (24/8).
Menurut politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) ini, sangat penting untuk mengingatkan saat ini telah memasuki musim kemarau, sehingga rawan akan terjadinya karhutla.
Mengingat, lanjut wakil rakyat yang terpilih dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kapuas III meliputi Kecamatan Timpah, Kapuas Tengah, Kapuas Hulu, Mandau Talwang dan Pasak Talawang ini, bila karhutla terjadi tentu bisa menimbulkan kabut asap, sehingga dapat berdampak terhadap aktivitas masyarakat.
"Selain itu, juga kabut asap bisa mengganggu kesehatan tubuh. Karenanya ini jadi perhatian bersama," harapnya.
Ia berharap, bencana kabut asap jangan terulang lagi, karena dampaknya cukup banyak. Sehingga, pencegahan penting untuk dilakukan.
"Harapan kita tentunya dapat bebas dari kabut asap, semoga tidak terjadi. Kita juga apresiasi Tim gabungan instansi terkait dan relawan yang telah melakukan upaya-upaya pencegahan dan pemadaman karhutla,” ucapnya.
Baca juga: Pemkab Kapuas raih penghargaan Kabupaten Layak Anak kategori Pratama
Berdasarkan catatan Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Karhutla Kabupaten Kapuas, hingga 15 Agustus 2023 sudah terjadi 38 kasus kebakaran hutan dan lahan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas, Panahatan Sinaga, mengatakan bahwa luasan lahan yang terbakar 313,3 hektar dan terdapat 310 hot spot atau titik panas.
"Upaya pemadaman darat dilakukan sebanyak 30 kali dan 17 kali pemadaman udara. Untuk korban terdampak akibat karhutla tidak ada," kata dia.
BPBD kabupaten setempat, bersama tim terkait terus berupaya melakukan penanganan karhutla di daerah setempat. Ini upaya pencegahan agar kebakaran lahan tidak terus meluas. Di mana, upaya yang dilakukan pihaknya dalam penanganan karhutla, pertama menetapkan status siaga darurat karhutla di wilayah setempat. Termasuk mengaktifkan pos komando penanganan darurat bencana karhutla dari tingkat desa, kelurahan, kecamatan dan kabupaten atau posko induk.
Selain itu, pemerintah daerah juga melaksanakan pencegahan dan deteksi dini karhutla melalui sosialisasi kepada masyarakat. Pemasangan spanduk imbauan, patroli terpadu dan pengecekan hot spot.
Baca juga: Kebakaran melanda 28 hektare lahan di Kapuas
Baca juga: Kalteng pilih varietas IR-42/PB-42 antisipasi dampak El Nino
Baca juga: Bapemperda DPRD bersama Pemkab Kapuas bahas tiga Raperda
"Kami mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Kapuas di musim yang sekarang memasuki musim kemarau untuk tidak membakar sembarangan supaya terhindar dari Karhutla," kata Ardiansah, di Kuala Kapuas, Kamis (24/8).
Menurut politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) ini, sangat penting untuk mengingatkan saat ini telah memasuki musim kemarau, sehingga rawan akan terjadinya karhutla.
Mengingat, lanjut wakil rakyat yang terpilih dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kapuas III meliputi Kecamatan Timpah, Kapuas Tengah, Kapuas Hulu, Mandau Talwang dan Pasak Talawang ini, bila karhutla terjadi tentu bisa menimbulkan kabut asap, sehingga dapat berdampak terhadap aktivitas masyarakat.
"Selain itu, juga kabut asap bisa mengganggu kesehatan tubuh. Karenanya ini jadi perhatian bersama," harapnya.
Ia berharap, bencana kabut asap jangan terulang lagi, karena dampaknya cukup banyak. Sehingga, pencegahan penting untuk dilakukan.
"Harapan kita tentunya dapat bebas dari kabut asap, semoga tidak terjadi. Kita juga apresiasi Tim gabungan instansi terkait dan relawan yang telah melakukan upaya-upaya pencegahan dan pemadaman karhutla,” ucapnya.
Baca juga: Pemkab Kapuas raih penghargaan Kabupaten Layak Anak kategori Pratama
Berdasarkan catatan Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Karhutla Kabupaten Kapuas, hingga 15 Agustus 2023 sudah terjadi 38 kasus kebakaran hutan dan lahan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas, Panahatan Sinaga, mengatakan bahwa luasan lahan yang terbakar 313,3 hektar dan terdapat 310 hot spot atau titik panas.
"Upaya pemadaman darat dilakukan sebanyak 30 kali dan 17 kali pemadaman udara. Untuk korban terdampak akibat karhutla tidak ada," kata dia.
BPBD kabupaten setempat, bersama tim terkait terus berupaya melakukan penanganan karhutla di daerah setempat. Ini upaya pencegahan agar kebakaran lahan tidak terus meluas. Di mana, upaya yang dilakukan pihaknya dalam penanganan karhutla, pertama menetapkan status siaga darurat karhutla di wilayah setempat. Termasuk mengaktifkan pos komando penanganan darurat bencana karhutla dari tingkat desa, kelurahan, kecamatan dan kabupaten atau posko induk.
Selain itu, pemerintah daerah juga melaksanakan pencegahan dan deteksi dini karhutla melalui sosialisasi kepada masyarakat. Pemasangan spanduk imbauan, patroli terpadu dan pengecekan hot spot.
Baca juga: Kebakaran melanda 28 hektare lahan di Kapuas
Baca juga: Kalteng pilih varietas IR-42/PB-42 antisipasi dampak El Nino
Baca juga: Bapemperda DPRD bersama Pemkab Kapuas bahas tiga Raperda