Kabupaten Bogor (ANTARA) - Personel polisi dari Satreskrim Polres Bogor memeriksa sekitar 10 saksi ledakan di laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB) University Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang menyebabkan mahasiswa, Laila Atika Sari meninggal dunia.
"Kurang lebih ada 10 orang yang kami akan lakukan pemeriksaan, karena yang bersangkutan pada saat kejadian berlangsung, diduga bersama sama dengan temannya," kata Kasatreskrim Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi Sigiro di Bogor, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa kepolisian melakukan penyelidikan dengan menggunakan metode interogasi dan wawancara para saksi yang melihat, mendengar, ataupun mengalami peristiwa yang berlangsung pada Jumat (18/8) itu.
Menurut dia, dengan metode tersebut diharapkan kepolisian dapat mengurai fakta hukum dalam rangkaian peristiwa yang menyebabkan satu orang meninggal dunia.
"Kita akan melaksanakan pemeriksaan kepada para saksi, baik itu teman-teman yang berada di TKP dari pihak manajemen kampus atau universitas," beber pria yang akrab disapa Sigiro.
Ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya juga sedang menunggu Puslabfor Mabes Polri mengenai hasil dari olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan satu hari setelah kejadian.
"Satuan Reskrim Polres Bogor menurunkan tim olah tempat kejadian perkara bergabung dengan Puslabfor Mabes Polri, untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya," ujarnya.
Peristiwa ledakan tersebut bermula saat Laila yang merupakan mahasiswa S2 IPB University melakukan analisis lemak bahan pakan dengan metode soxlet di laboratorium pada Jumat (18/8).
Laila Atika Sari mengalami luka bakar akibat terjebak dalam ruang laboratorium yang terbakar sekitar pukul 16.00 WIB.
Setelah berhasil dievakuasi dari ruang laboratorium, Laila kemudian dibawa menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Medika Dramaga untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Namun, rumah sakit tersebut tidak dapat menangani secara maksimal luka yang diderita oleh Laila, sehingga dokter yang menangani menyarankan pasien dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas memadai.
Kemudian, tim dari IPB University dan keluarga Laila sepakat untuk membawa pasien ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk mendapat perawatan lebih intensif.
Setelah mendapat penanganan intensif dari tim dokter RSCM, pada Sabtu (19/8) sekitar Pukul 10.00 WIB, Laila Atika Sari dinyatakan meninggal dunia.
"Kurang lebih ada 10 orang yang kami akan lakukan pemeriksaan, karena yang bersangkutan pada saat kejadian berlangsung, diduga bersama sama dengan temannya," kata Kasatreskrim Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi Sigiro di Bogor, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa kepolisian melakukan penyelidikan dengan menggunakan metode interogasi dan wawancara para saksi yang melihat, mendengar, ataupun mengalami peristiwa yang berlangsung pada Jumat (18/8) itu.
Menurut dia, dengan metode tersebut diharapkan kepolisian dapat mengurai fakta hukum dalam rangkaian peristiwa yang menyebabkan satu orang meninggal dunia.
"Kita akan melaksanakan pemeriksaan kepada para saksi, baik itu teman-teman yang berada di TKP dari pihak manajemen kampus atau universitas," beber pria yang akrab disapa Sigiro.
Ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya juga sedang menunggu Puslabfor Mabes Polri mengenai hasil dari olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan satu hari setelah kejadian.
"Satuan Reskrim Polres Bogor menurunkan tim olah tempat kejadian perkara bergabung dengan Puslabfor Mabes Polri, untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya," ujarnya.
Peristiwa ledakan tersebut bermula saat Laila yang merupakan mahasiswa S2 IPB University melakukan analisis lemak bahan pakan dengan metode soxlet di laboratorium pada Jumat (18/8).
Laila Atika Sari mengalami luka bakar akibat terjebak dalam ruang laboratorium yang terbakar sekitar pukul 16.00 WIB.
Setelah berhasil dievakuasi dari ruang laboratorium, Laila kemudian dibawa menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Medika Dramaga untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Namun, rumah sakit tersebut tidak dapat menangani secara maksimal luka yang diderita oleh Laila, sehingga dokter yang menangani menyarankan pasien dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas memadai.
Kemudian, tim dari IPB University dan keluarga Laila sepakat untuk membawa pasien ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk mendapat perawatan lebih intensif.
Setelah mendapat penanganan intensif dari tim dokter RSCM, pada Sabtu (19/8) sekitar Pukul 10.00 WIB, Laila Atika Sari dinyatakan meninggal dunia.