Jakarta (ANTARA) - Perusahaan penyedia alat farmasi Roche meluncurkan Ventana Benchmark Ultra Plus untuk membantu dokter mengambil keputusan diagnosis dan penentuan terapi kanker dengan tepat dan cepat.
Alat ini dilengkapi dengan instrumen pewarnaan otomatis untuk ImunoHistoKimia dan in situ hybridization untuk lebih mudah membaca sampel jaringan tumor.
Business Excellence Lead, Roche Diagnostics Asia Pacific Lee Poh-Seng mengatakan teknologi skrining dan pengujian diagnostik yang inovatif menjadi kunci pencegahan dan deteksi dini untuk mengeliminasi penyakit kanker.
Baca juga: Pasien kanker perlu konsultasi ke rehabilitasi medik sebelum terapi
“Kami senantiasa berkomitmen untuk terus mengembangkan solusi diagnostik untuk membantu skrining, mendeteksi, mendiagnosis, memantau, dan memandu dokter dalam memilih terapi yang tepat untuk pasien kanker,” ucap Poh-Seng dalam acara Simposium Presisi Onkologi di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan dengan adanya lebih dari 400 ribu kasus kanker setiap tahun di Indonesia, dimana diantaranya 25 ribu kasus baru kanker paru dan 69 ribu kasus kanker payudara per tahun di Indonesia, Roche ingin ikut andil dalam melawan kanker dengan platform yang lebih solutif.
Melalui perkenalan alat medis terbaru dari Roche, pihaknya ingin meningkatkan kesadaran terhadap opsi diagnostik yang tersedia untuk ekosistem perawatan kesehatan onkologi di Indonesia.
Product Manager Roche Molecular & Tissue Solutions PT Roche Indonesia, Diagnostics Division Michael Levi menjelaskan Roche Ventana Benchmark Ultra Plus dapat membaca parameter dari sampel kanker pasien setelah dilakukan biopsi. Setelah itu alat ini akan melakukan pewarnaan Imuno Histokimia (IHK) sehingga akan membaca parameter dengan hasil yang lebih terjamin dan terjaga kualitasnya dengan minim campur tangan manusia.
Baca juga: Suntik pertuzumab-trastuzumab pangkas waktu terapi kanker payudara
Dengan menggunakan Ventana Benchmark Ultra Plus, dokter di rumah sakit daerah yang tidak mempunyai alat pemindai sampel kanker yang memadai, bisa mengirimkan sampel kepada dokter di rumah sakit besar yang telah menggunakan versi terbaru ini dan bisa dibaca serta berdiskusi terkait hasil diagnosa yang lebih tepat.
Proses pemindaian sampel juga diklaim lebih cepat yakni sekitar 3-4 jam, dan bisa langsung dibaca oleh dokter patologis yang menangani agar dapat diberikan terapi klinis yang tepat untuk pasien.
Berbeda dengan versi sebelumnya yaitu keunggulan produk ini adalah memiliki 30 pintu untuk memasukkan sampel, baik sampel kanker paru, payudara, atau serviks, dan bisa beroperasi sekaligus dalam satu waktu.
Roche VENTANA DP200 slide scanner (ANTARA/H.O Roche)
Michael mengatakan saat ini produk Roche Ventana Benchmark Ultra Plus belum tersedia di rumah sakit rujukan, namun untuk VENTANA DP200 slide scanner sudah ada 36 rumah sakit rujukan nasional yang menggunakan teknologi alat medis dari Roche seperti RS Kanker Dharmais, RSHS Bandung, RS Dr. Sardjito Yogyakarta, dan RSUD Dr. Sutomo Surabaya.
Alat ini dilengkapi dengan instrumen pewarnaan otomatis untuk ImunoHistoKimia dan in situ hybridization untuk lebih mudah membaca sampel jaringan tumor.
Business Excellence Lead, Roche Diagnostics Asia Pacific Lee Poh-Seng mengatakan teknologi skrining dan pengujian diagnostik yang inovatif menjadi kunci pencegahan dan deteksi dini untuk mengeliminasi penyakit kanker.
Baca juga: Pasien kanker perlu konsultasi ke rehabilitasi medik sebelum terapi
“Kami senantiasa berkomitmen untuk terus mengembangkan solusi diagnostik untuk membantu skrining, mendeteksi, mendiagnosis, memantau, dan memandu dokter dalam memilih terapi yang tepat untuk pasien kanker,” ucap Poh-Seng dalam acara Simposium Presisi Onkologi di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan dengan adanya lebih dari 400 ribu kasus kanker setiap tahun di Indonesia, dimana diantaranya 25 ribu kasus baru kanker paru dan 69 ribu kasus kanker payudara per tahun di Indonesia, Roche ingin ikut andil dalam melawan kanker dengan platform yang lebih solutif.
Melalui perkenalan alat medis terbaru dari Roche, pihaknya ingin meningkatkan kesadaran terhadap opsi diagnostik yang tersedia untuk ekosistem perawatan kesehatan onkologi di Indonesia.
Product Manager Roche Molecular & Tissue Solutions PT Roche Indonesia, Diagnostics Division Michael Levi menjelaskan Roche Ventana Benchmark Ultra Plus dapat membaca parameter dari sampel kanker pasien setelah dilakukan biopsi. Setelah itu alat ini akan melakukan pewarnaan Imuno Histokimia (IHK) sehingga akan membaca parameter dengan hasil yang lebih terjamin dan terjaga kualitasnya dengan minim campur tangan manusia.
Baca juga: Suntik pertuzumab-trastuzumab pangkas waktu terapi kanker payudara
Dengan menggunakan Ventana Benchmark Ultra Plus, dokter di rumah sakit daerah yang tidak mempunyai alat pemindai sampel kanker yang memadai, bisa mengirimkan sampel kepada dokter di rumah sakit besar yang telah menggunakan versi terbaru ini dan bisa dibaca serta berdiskusi terkait hasil diagnosa yang lebih tepat.
Proses pemindaian sampel juga diklaim lebih cepat yakni sekitar 3-4 jam, dan bisa langsung dibaca oleh dokter patologis yang menangani agar dapat diberikan terapi klinis yang tepat untuk pasien.
Berbeda dengan versi sebelumnya yaitu keunggulan produk ini adalah memiliki 30 pintu untuk memasukkan sampel, baik sampel kanker paru, payudara, atau serviks, dan bisa beroperasi sekaligus dalam satu waktu.