Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Jaya S Monong bersyukur Perusahaan Listrik Negara (PLN) mempercepat penyambungan aliran listrik di tiga desa di Kecamatan Rungan Hulu.
"Ketiga desa yang dipercepat aliran listrik itu yakni Jangkit, Sangal, dan Tumbang Lapan," kata Mas Jaya S Monong saat meresmikan layanan listrik PLN di Sangal, Senin.
Dia mengungkapkan bahwa pada awalnya PLN menjadwalkan pembangunan jaringan listrik di tiga desa tersebut dilaksanakan pada tahun 2024. Namun, pada tahun 2022 dirinya selaku Bupati Gunung Mas meminta kepada PLN, agar aliran listrik di tiga desa tersebut dapat dilaksanakan lebih cepat.
"Puji Tuhan, pada tahun 2023 sudah bisa dinikmati masyarakat. Di mana Desa Jangkit dan Tumbang Lapan sudah bisa menikmati layanan listrik sejak Mei 2023. Sedangkan Desa Sangal pada Agustus 2023," beber Jaya.
Menurutnya, percepatan ini dapat tercapai berkat dukungan dari seluruh pihak, termasuk masyarakat. Dukungan masyarakat salah satunya adalah dengan tidak menghambat PLN, saat PLN membersihkan pohon yang berada di jalur jaringan listrik.
orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Gunung Mas ini pun mengatakan bahwa keberadaan layanan PLN harus dimanfaatkan dengan baik, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Layanan listrik PLN ini memang untuk penerangan, namun saya sarankan agar dimanfaatkan juga untuk mendukung perekonomian. Misalnya dahulu belum bisa berjualan es batu karena tidak ada listrik PLN, saat ini sudah bisa, itu salah satu contoh sederhananya," kata Jaya.
Sementara itu, Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kuala Kurun, Rizal Bima Bayuaji menyampaikan, dari 127 desa/kelurahan yang ada di Gunung Mas, tersisa belasan desa yang belum teraliri listrik PLN.
Dia menyebut, layanan listrik PLN ditargetkan akan mencapai seluruh desa/kelurahan di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ pada 2024.
Penjabat Kepala Desa Sangal, Sayo Dilik mengatakan bahwa seluruh masyarakat di desa setempat menyambut gembira kehadiran layanan PLN.
Baca juga: Bupati Gumas ajak pemuda GKE gunakan talenta untuk kemuliaan Tuhan
Tak hanya itu, Pemerintahan Desa Sangal juga mendata 11 warga yang lanjut usia, janda/duda, untuk masuk dalam program pemasangan listrik murah 450 volt ampere (VA). Dari 11 warga tadi, delapan warga sudah masuk daftar dan tiga lainnya sedang dalam proses.
Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sangal, Yubson mengatakan bahwa sebelum listrik PLN masuk, masyarakat di sana menggunakan genset atau pembangkit listrik tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan terhadap penerangan, saat malam hari.
Jika memakai genset, satu liter bahan bakar minyak (BBM) bisa digunakan untuk satu hingga dua jam operasional mesin. Harga BBM di Sangal yakni sekitar Rp15 ribu per liter.
"Bisa dibayangkan berapa biaya yang kami keluarkan selama ini untuk penerangan. Namun itu semua berubah dengan kehadiran listrik PLN. Kami sangat menyambut baik kehadiran PLN di desa ini," demikian Yubson.
Baca juga: Pemkab Gumas fasilitasi penyelesaian kemitraan PT BMB dengan koperasi
Baca juga: Ketua DAD Gunung Mas: Jaga marwah dengan tidak melakukan hal negatif
Baca juga: Bupati ajak masyarakat Gumas gelorakan kembali semangat gotong royong
"Ketiga desa yang dipercepat aliran listrik itu yakni Jangkit, Sangal, dan Tumbang Lapan," kata Mas Jaya S Monong saat meresmikan layanan listrik PLN di Sangal, Senin.
Dia mengungkapkan bahwa pada awalnya PLN menjadwalkan pembangunan jaringan listrik di tiga desa tersebut dilaksanakan pada tahun 2024. Namun, pada tahun 2022 dirinya selaku Bupati Gunung Mas meminta kepada PLN, agar aliran listrik di tiga desa tersebut dapat dilaksanakan lebih cepat.
"Puji Tuhan, pada tahun 2023 sudah bisa dinikmati masyarakat. Di mana Desa Jangkit dan Tumbang Lapan sudah bisa menikmati layanan listrik sejak Mei 2023. Sedangkan Desa Sangal pada Agustus 2023," beber Jaya.
Menurutnya, percepatan ini dapat tercapai berkat dukungan dari seluruh pihak, termasuk masyarakat. Dukungan masyarakat salah satunya adalah dengan tidak menghambat PLN, saat PLN membersihkan pohon yang berada di jalur jaringan listrik.
orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Gunung Mas ini pun mengatakan bahwa keberadaan layanan PLN harus dimanfaatkan dengan baik, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Layanan listrik PLN ini memang untuk penerangan, namun saya sarankan agar dimanfaatkan juga untuk mendukung perekonomian. Misalnya dahulu belum bisa berjualan es batu karena tidak ada listrik PLN, saat ini sudah bisa, itu salah satu contoh sederhananya," kata Jaya.
Sementara itu, Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kuala Kurun, Rizal Bima Bayuaji menyampaikan, dari 127 desa/kelurahan yang ada di Gunung Mas, tersisa belasan desa yang belum teraliri listrik PLN.
Dia menyebut, layanan listrik PLN ditargetkan akan mencapai seluruh desa/kelurahan di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ pada 2024.
Penjabat Kepala Desa Sangal, Sayo Dilik mengatakan bahwa seluruh masyarakat di desa setempat menyambut gembira kehadiran layanan PLN.
Baca juga: Bupati Gumas ajak pemuda GKE gunakan talenta untuk kemuliaan Tuhan
Tak hanya itu, Pemerintahan Desa Sangal juga mendata 11 warga yang lanjut usia, janda/duda, untuk masuk dalam program pemasangan listrik murah 450 volt ampere (VA). Dari 11 warga tadi, delapan warga sudah masuk daftar dan tiga lainnya sedang dalam proses.
Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sangal, Yubson mengatakan bahwa sebelum listrik PLN masuk, masyarakat di sana menggunakan genset atau pembangkit listrik tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan terhadap penerangan, saat malam hari.
Jika memakai genset, satu liter bahan bakar minyak (BBM) bisa digunakan untuk satu hingga dua jam operasional mesin. Harga BBM di Sangal yakni sekitar Rp15 ribu per liter.
"Bisa dibayangkan berapa biaya yang kami keluarkan selama ini untuk penerangan. Namun itu semua berubah dengan kehadiran listrik PLN. Kami sangat menyambut baik kehadiran PLN di desa ini," demikian Yubson.
Baca juga: Pemkab Gumas fasilitasi penyelesaian kemitraan PT BMB dengan koperasi
Baca juga: Ketua DAD Gunung Mas: Jaga marwah dengan tidak melakukan hal negatif
Baca juga: Bupati ajak masyarakat Gumas gelorakan kembali semangat gotong royong