Tamiang Layang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, sangat mengharapkan agar wilayah setempat segera dilengkapi dengan Gardu Induk (GI) listrik yang stabil.
“GI menjaga ketersediaan listrik yang stabil untuk mendukung operasional alat-alat medis yang sangat vital di RSUD Tamiang Layang dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat,” kata Direktur RSUD Tamiang Layang, dr. Vinny Safari di Tamiang Layang, Minggu.
Menurut dr Vinny, dengan tersedianya Gardu Induk di wilayah Kabupaten Barito Timur maka ini akan menghindarkan adanya kendala - kendala dalam pengoperasian alat-alat kesehatan di RSUD Tamiang Layang.
"Kendala dalam pasokan listrik dapat berdampak serius terhadap fungsi peralatan medis yang sangat dibutuhkan rumah sakit,” katanya lagi.
Tambahnya, GI yang stabil memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga tegangan listrik yang konsisten dan aman. Dengan GI yang stabil dan handal, RSUD Tamiang Layang dan unit-unit medis lainnya di Kabupaten Barito Timur akan dapat beroperasi dengan lebih efisien sehingga bisa menghadirkan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat setempat.
Baca juga: Bupati Bartim: Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan partisipasi masyarakat
Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah, khususnya RSUD Tamiang Layang dalam hal memberikan pelayanan kesehatan.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, RSUD Tamiang Layang terus berupaya untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat, dan ketersediaan listrik yang andal adalah salah satu elemen penting untuk mendukung pelayanan tersebut.
Kondisi ini juga telah disampaikan dan dikoordinasikan dengan PLN Unit Layanan Pelanggan Tamiang Layang, dengan harapan tersedianya GI yang stabil mampu memberikan manfaat dari energi listrik untuk kebutuhan pribadi (individu) masyarakat Barito Timur maupun secara umum.
“Secara beriringan akan mampu mendorong peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah Gumi Jari Janang Kalalawah,” demikian dr Vinny Safari.
Baca juga: Satwa langka jadi korban karhutla di Bartim
Baca juga: Masyarakat Bartim diminta tidak membakar lahan
Baca juga: Pelantikan pejabat baru di Bartim untuk tingkatkan kualitas pelayanan publik