Tamiang Layang (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia menggelar program sosialisasi literasi digital dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan kemampuan digital masyarakat.
"Ini merupakan upaya BRIN untuk mendukung transformasi digital di berbagai sektor dalam rangka menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat," kata perwakilan BRIN, Wahyudi Septiadi di Tamiang Layang, Senin.
Menurutnya, sosialisasi ini dilaksanakan agar seluruh masyarakat diajak untuk memahami pentingnya literasi digital dalam era digitalisasi yang semakin dinamis dalam perkembangan zaman.
"Masyarakat harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang teknologi digital agar dapat memanfaatkannya secara optimal, sekaligus menjaga keamanan dalam beraktivitas online," katanya.
Dia menambahkan, setidaknya terdapat empat pilar literasi digital, yaitu keamanan, kecakapan, budaya dan etika.
Narasumber BRIN, Amerilia menyampaikan bahwa literasi digital adalah kunci untuk menghadapi tantangan teknologi di masa depan. Namun, tambahnya, juga dampak baik positif maupun negatif.
Baca juga: RSUD Tamiang Layang berharap tersedia gardu induk listrik di Bartim
Ada beberapa aturan atau norma yang mengatur yang berkaitan dengan literasi digital, salah diantaranya adalah Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Salinan Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik.
"Dalam dunia digital ada informasi informasi yang harus disaring agar tidak mudah termakan hoaks. Dalam UU ITE hal tersebut sangat dilarang," kata Amerilia
Amerilia juga menyampaikan dan mensosialisasikan kepada para tamu undangan untuk selalu mengecek informasi yang didapat serta selalu bijak dalam menyampaikan sesuatu di media digital atau media sosial seperti facebook, instagram, maupun lainnya.
BRIN sendiri berharap acara sosialisasi literasi digital dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan masyarakat yang cerdas digital dan siap menghadapi era teknologi yang semakin kompleks.
Anggota Komisi VII DPR RI, Willy M Yoseph menghimbau agar tiap pengguna ponsel pintar atau gawai untuk bijak dalam menggunakannya di media sosial pada era digitalisasi.
"Gunakanlah media sosial dalam era digitalisasi ini untuk menambah ilmu pengetahuan dan gunakan juga untuk mengedukasi maupun motivasi-motivasi bermanfaat," demikian Willy M Yoseph.
Baca juga: Bupati Bartim: Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan partisipasi masyarakat
Baca juga: Satwa langka jadi korban karhutla di Bartim
Baca juga: Masyarakat Bartim diminta tidak membakar lahan
"Ini merupakan upaya BRIN untuk mendukung transformasi digital di berbagai sektor dalam rangka menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat," kata perwakilan BRIN, Wahyudi Septiadi di Tamiang Layang, Senin.
Menurutnya, sosialisasi ini dilaksanakan agar seluruh masyarakat diajak untuk memahami pentingnya literasi digital dalam era digitalisasi yang semakin dinamis dalam perkembangan zaman.
"Masyarakat harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang teknologi digital agar dapat memanfaatkannya secara optimal, sekaligus menjaga keamanan dalam beraktivitas online," katanya.
Dia menambahkan, setidaknya terdapat empat pilar literasi digital, yaitu keamanan, kecakapan, budaya dan etika.
Narasumber BRIN, Amerilia menyampaikan bahwa literasi digital adalah kunci untuk menghadapi tantangan teknologi di masa depan. Namun, tambahnya, juga dampak baik positif maupun negatif.
Baca juga: RSUD Tamiang Layang berharap tersedia gardu induk listrik di Bartim
Ada beberapa aturan atau norma yang mengatur yang berkaitan dengan literasi digital, salah diantaranya adalah Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Salinan Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik.
"Dalam dunia digital ada informasi informasi yang harus disaring agar tidak mudah termakan hoaks. Dalam UU ITE hal tersebut sangat dilarang," kata Amerilia
Amerilia juga menyampaikan dan mensosialisasikan kepada para tamu undangan untuk selalu mengecek informasi yang didapat serta selalu bijak dalam menyampaikan sesuatu di media digital atau media sosial seperti facebook, instagram, maupun lainnya.
BRIN sendiri berharap acara sosialisasi literasi digital dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan masyarakat yang cerdas digital dan siap menghadapi era teknologi yang semakin kompleks.
Anggota Komisi VII DPR RI, Willy M Yoseph menghimbau agar tiap pengguna ponsel pintar atau gawai untuk bijak dalam menggunakannya di media sosial pada era digitalisasi.
"Gunakanlah media sosial dalam era digitalisasi ini untuk menambah ilmu pengetahuan dan gunakan juga untuk mengedukasi maupun motivasi-motivasi bermanfaat," demikian Willy M Yoseph.
Baca juga: Bupati Bartim: Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan partisipasi masyarakat
Baca juga: Satwa langka jadi korban karhutla di Bartim
Baca juga: Masyarakat Bartim diminta tidak membakar lahan