Tamiang Layang (ANTARA) - Puluhan petani dan penyuluh di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah dilatih Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Anggota Komisi VII DPR RI Willy M Yoseph untuk menanam tanaman pangan berbasis organik.
“Di acara sosialisasi pembuatan tanaman pangan berbasis organik ini para petani dan penyuluh dilatih pembuatan tanaman pangan berbasis organik,” kata Pranata Humas dan Ahli Muda Biro Manajemen BRIN, Wahyu Setyadi di Tamiang Layang, Selasa.
Menurutnya, acara yang dilaksanakan melalui Komunikasi Publik BRIN untuk masyarakat itu untuk berbagi pengalaman berbagi ilmu pengetahuan dan mengedukasi para petani dan penyuluh melalui narasumber yang dihadirkan BRIN.
Lebih lanjut dikatakan Wahyu, kegiatan ini merupakan kegiatan kemitraan antara Komisi VII DPR RI dengan BRIN yang diinisiasi Willy M. Yoseph dan berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat dalam menyelesaikan persoalan pertanian di lingkungan masing-masing.
Baca juga: BRIN sosialisasi literasi digital untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
“Target yang ingin dicapai daripada program ini adalah berbagai segmen masyarakat, mulai dari kelompok masyarakat secara umum, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), hingga kalangan pelajar. Program ini dilakukan dalam bentuk sosialisasi, pelatihan, bimbingan teknis, dan sebagainya yang melibatkan sumber daya pakar dari BRIN sesuai dengan persoalan pertanian yang ada di tengah-tengah masyarakat,” kata Wahyu.
Tambahnya, diseminasi hasil riset dan inovasi yang dimiliki BRIN diharapkan mampu memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Barito Timur saat ini.
Selain itu, tambahnya, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam memanfaatkan hasil riset dan inovasi juga perlu dilakukan untuk meningkatkan adopsi hasil riset dan inovasi sekaligus memberi jaminan keberlanjutan proses pemanfaatan pada masyarakat.
Dalam kegiatan berlangsung, Instruktur BRIN, peneliti Ahli Pusat Riset Tanaman Pangan Sodiq Jauhari mempraktekkan langsung pembuatan pupuk berbahan organik dan diikuti seluruh penyuluh dan tani.
Baca juga: RSUD Tamiang Layang berharap tersedia gardu induk listrik di Bartim
Baca juga: Bupati Bartim: Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan partisipasi masyarakat
Baca juga: Masyarakat Bartim diminta tidak membakar lahan