Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah Taufik Saleh menyatakan bahwa, sekalipun ketersediaan beras, daging ayam ras, minyak goreng serta gula pasir di provinsi ini relatif tercukupi bahkan melimpah, namun kenaikan harganya harus mendapat perhatian serius dan perlu diwaspadai.
Harga keempat komoditas itu mulai merangkak naik dan harus benar-benar dijaga serta dilakukan pencegahan, kata Taufik Saleh yang turut hadir bersama Satgas Ketahanan Pangan beserta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) memantau harga pangan di Pasar Besar Palangka Raya dan Gudang Bulog Kalteng, Jumat.
"Naiknya memang tidak terlalu besar, tetapi kalau setiap hari naiknya, lama-lama akan membebani masyarakat juga. Semoga mulai besok kita bisa cegah, agar tidak naik lagi," ucapnya.
Dia mengakui, untuk kenaikan harga beras, cenderung dipengaruhi beberapa faktor. Mulai dari El Nino yang mengganggu masa tanam dan panen petani, hingga kondisi perdagangan global tak lagi mudah dalam melakukan ekspor pangan seperti dahulu, serta permasalahan lainnya.
"Tetapi, ketersediaan beras Indonesia masih di atas 1,5 juta ton. Pasokan di Kalteng juga masih aman. Hanya memang harganya yang cenderung merangkak naik. Ini yang patut kita jaga," kata Taufik Saleh.
Kepala BI Kalteng itu pun berharap berharap para pelaku usaha yang menghasilkan pangan, khususnya minyak goreng, agar tidak memanfaatkan situasi dan menaikkan harga. Sekalipun ada kondisi global, di mana harga CPO mengalami kenaikan, tidak membuat harga minyak goreng ikutan naik.
"Kami berharap masyarakat Indonesia, terkhusus Kalteng, dalam mendapatkan minyak goreng, harganya tetap stabil. Jikapun naik sedikit, tidak masalah, tetapi stabil dan jangan memberatkan masyarakat," kata Taufik Saleh.
Baca juga: Pemprov Kalteng tetap siaga meski ketersediaan beras aman
Adapun saat ini harga jual beras untuk komoditas beras hibrida tersebut berkisar di Rp13.800 per kilogram, sedangkan beras-beras Jawa di kisaran Rp14.400 per kilogram, daging ayam ras Rp31 ribu per kilogram, minyak goreng merek minyak kita Rp14 ribu per bungkus, dan gula pasir Rp14 ribu per kilogram.
Adapun saat ini harga jual beras untuk komoditas beras hibrida tersebut berkisar di Rp13.800 per kilogram, sedangkan beras-beras Jawa di kisaran Rp14.400 per kilogram, daging ayam ras Rp31 ribu per kilogram, minyak goreng merek minyak kita Rp14 ribu per bungkus, dan gula pasir Rp14 ribu per kilogram.
Baca juga: Dishanpang Kalteng-Bulog sepakat percepat distribusi untuk kendalikan harga beras
Baca juga: Gubernur Kalteng beri bantuan alat tangkap ikan kepada nelayan di Kobar
Baca juga: BI Kalteng lakukan percontohan digitalisasi pertanian cabai rawit
Harga keempat komoditas itu mulai merangkak naik dan harus benar-benar dijaga serta dilakukan pencegahan, kata Taufik Saleh yang turut hadir bersama Satgas Ketahanan Pangan beserta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) memantau harga pangan di Pasar Besar Palangka Raya dan Gudang Bulog Kalteng, Jumat.
"Naiknya memang tidak terlalu besar, tetapi kalau setiap hari naiknya, lama-lama akan membebani masyarakat juga. Semoga mulai besok kita bisa cegah, agar tidak naik lagi," ucapnya.
Dia mengakui, untuk kenaikan harga beras, cenderung dipengaruhi beberapa faktor. Mulai dari El Nino yang mengganggu masa tanam dan panen petani, hingga kondisi perdagangan global tak lagi mudah dalam melakukan ekspor pangan seperti dahulu, serta permasalahan lainnya.
"Tetapi, ketersediaan beras Indonesia masih di atas 1,5 juta ton. Pasokan di Kalteng juga masih aman. Hanya memang harganya yang cenderung merangkak naik. Ini yang patut kita jaga," kata Taufik Saleh.
Kepala BI Kalteng itu pun berharap berharap para pelaku usaha yang menghasilkan pangan, khususnya minyak goreng, agar tidak memanfaatkan situasi dan menaikkan harga. Sekalipun ada kondisi global, di mana harga CPO mengalami kenaikan, tidak membuat harga minyak goreng ikutan naik.
"Kami berharap masyarakat Indonesia, terkhusus Kalteng, dalam mendapatkan minyak goreng, harganya tetap stabil. Jikapun naik sedikit, tidak masalah, tetapi stabil dan jangan memberatkan masyarakat," kata Taufik Saleh.
Baca juga: Pemprov Kalteng tetap siaga meski ketersediaan beras aman
Adapun saat ini harga jual beras untuk komoditas beras hibrida tersebut berkisar di Rp13.800 per kilogram, sedangkan beras-beras Jawa di kisaran Rp14.400 per kilogram, daging ayam ras Rp31 ribu per kilogram, minyak goreng merek minyak kita Rp14 ribu per bungkus, dan gula pasir Rp14 ribu per kilogram.
Adapun saat ini harga jual beras untuk komoditas beras hibrida tersebut berkisar di Rp13.800 per kilogram, sedangkan beras-beras Jawa di kisaran Rp14.400 per kilogram, daging ayam ras Rp31 ribu per kilogram, minyak goreng merek minyak kita Rp14 ribu per bungkus, dan gula pasir Rp14 ribu per kilogram.
Baca juga: Dishanpang Kalteng-Bulog sepakat percepat distribusi untuk kendalikan harga beras
Baca juga: Gubernur Kalteng beri bantuan alat tangkap ikan kepada nelayan di Kobar
Baca juga: BI Kalteng lakukan percontohan digitalisasi pertanian cabai rawit