Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor memberikan kuliah umum sekaligus memberi semangat kepada mahasiswa dan mahasiswi baru Universitas Muhammadiyah Sampit (Umsa).
"Kalian harus optimis. Kita tidak tahu masa depan kita seperti apa. Yang penting semangat. Saya dulu juga meniti karier sebagai staf biasa dan alhamdulillah bisa sampai di posisi seperti sekarang," kata Halikinnor di Sampit, Jumat.
Halikinnor hadir memberikan kuliah umum di Umsa didampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman. Kuliah umum yang dipandu Rektor Umsa Ramadansyah itu mengangkat tema peran strategis Universitas Muhammadiyah Sampit dalam meningkatkan sumber daya manusia di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Ratusan peserta yang didominasi mahasiswi tersebut antusias mengikuti kegiatan. Mereka menyimak paparan bupati dan sebagian memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan pertanyaan kepada kepala daerah.
Ini merupakan kuliah umum perdana sejak berdirinya Umsa. Perguruan tinggi yang memiliki kampus utama di Jalan Ki Hajar Dewantara ini merupakan penggabungan dari STKIP Muhamadiyah dan Akbid Muhammadiyah Sampit.
Halikinnor memuji kekompakan civitas akademika dan Perguruan Muhammadiyah yang mampu mewujudkan berdirinya Umsa dalam waktu relatif tidak terlalu lama.
Perguruan tinggi yang diresmikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir pada Selasa (16/5) lalu ini memiliki delapan program studi.
Baca juga: Resmikan Umsa, Ketua Umum Muhammadiyah berharap SDM di Kotim semakin meningkat
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) terdiri program studi S1 Bimbingan dan Konseling, S1 Pendidikan Ekonomi, S1 Pendidikan Bahasa Inggris dan S1 Pendidikan Matematika. Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) terdiri dari program studi D3 Kebidanan dan S1 Gizi, sedangkan Fakultas Teknik dan Pertanian (FTP) terdiri dari program studi S1 Informatika dan S1 Agribisnis.
Halikinnor mengaku bangga karena melihat di tahun pertama ini Umsa sudah mampu menerima ratusan mahasiswa baru. Secara pribadi, dia juga bagian dari keluarga besar karena dia merupakan lulusan SMA Muhammadiyah Palangka Raya.
Halikinnor kemudian bercerita mengenang awal merintis karier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kecamatan Kota Besi pada 1986 silam. Saat itu dia lulusan SMA dan menjadi staf di kecamatan itu dengan kepangkatan golongan II A.
Hal itu tidak membuatnya berkecil hati. Dengan kondisi jalan menuju Sampit saat itu masih berupa jalan rintisan, dia rela bolak-balik untuk kuliah hingga lulus kuliah meraih gelar Sarjana Hukum. Dia kemudian melanjutkan kuliah hingga meraih gelar Magister Manajemen.
Dia mengaku sangat bersyukur karena kariernya terus menanjak hingga menduduki jabatan tertinggi bagi seorang PNS yaitu menjadi seorang Sekretaris Daerah. Bahkan dia kemudian kini diberi amanah menjadi seorang bupati.
Halikinnor meyakinkan bahwa ini sudah takdir yang digariskan Tuhan. Dalam hal ikhtiar, dia yakin bahwa pendidikan berperan besar dalam memudahkan pencapaian semua itu.
Untuk itu dia memotivasi seluruh mahasiswa Umsa untuk bersemangat menyelesaikan pendidikan sebagai modal meraih masa depan cerah. Apalagi, pemerintah daerah juga terus berupaya membantu bidang pendidikan, salah satunya melalui program beasiswa Gerbang Mentaya.
Baca juga: DPRD Kotim sambut positif berdirinya Umsa
"Mahasiswa harus selalu optimis dalam meraih masa depan. Saya optimistis ke depan Umsa akan jadi universitas yang besar. Pemerintah daerah akan mendukung ini, selain dukungan juga diberikan kepada perguruan tinggi lainnya," ujar Halikinnor.
Terkait peran Umsa yang dulunya masih berbentuk STKIP Muhamadiyah dan Akbid Muhammadiyah, diakui telah berkontribusi besar terhadap peningkatan sumber daya manusia di Kotawaringin Timur. Alumninya banyak berkiprah di pemerintahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Rektor Umsa, Ramadansyah mengatakan, kuliah umum digelar sebelum perkuliahan perdana pada Senin (25/9) nanti. Ini bagian dari upaya untuk memberi semangat kepada mahasiswa baru.
"Kami berharap pengalaman yang disampaikan Pak Bupati dapat melecut semangat dan menginspirasi para mahasiswa dalam berkuliah. Pendidikan sangat penting sebagai modal bagi mereka menapaki masa depan," ujar Ramadansyah.
Pria yang juga menjabat Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) ini juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah, khususnya bupati yang telah banyak membantu hingga Umsa berdiri.
"Mahasiswa kami juga ada 70 orang yang mendapat beasiswa Gerbang Mentaya dari pemerintah daerah. Ini tentu sangat membantu bagi mahasiswa kami," tambahnya.
Ramadansyah menambahkan, dukungan pemerintah daerah diakui sangat besar terhadap Umsa. Untuk itu Umsa juga siap bersinergi dalam upaya peningkatan sumber daya manusia masyarakat di daerah ini.
Baca juga: Umsa targetkan 300 mahasiswa baru
Baca juga: Umsa ditargetkan menerima mahasiswa baru mulai 2023
Baca juga: Pramuka diharapkan bantu wujudkan generasi emas di Kotim
"Kalian harus optimis. Kita tidak tahu masa depan kita seperti apa. Yang penting semangat. Saya dulu juga meniti karier sebagai staf biasa dan alhamdulillah bisa sampai di posisi seperti sekarang," kata Halikinnor di Sampit, Jumat.
Halikinnor hadir memberikan kuliah umum di Umsa didampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman. Kuliah umum yang dipandu Rektor Umsa Ramadansyah itu mengangkat tema peran strategis Universitas Muhammadiyah Sampit dalam meningkatkan sumber daya manusia di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Ratusan peserta yang didominasi mahasiswi tersebut antusias mengikuti kegiatan. Mereka menyimak paparan bupati dan sebagian memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan pertanyaan kepada kepala daerah.
Ini merupakan kuliah umum perdana sejak berdirinya Umsa. Perguruan tinggi yang memiliki kampus utama di Jalan Ki Hajar Dewantara ini merupakan penggabungan dari STKIP Muhamadiyah dan Akbid Muhammadiyah Sampit.
Halikinnor memuji kekompakan civitas akademika dan Perguruan Muhammadiyah yang mampu mewujudkan berdirinya Umsa dalam waktu relatif tidak terlalu lama.
Perguruan tinggi yang diresmikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir pada Selasa (16/5) lalu ini memiliki delapan program studi.
Baca juga: Resmikan Umsa, Ketua Umum Muhammadiyah berharap SDM di Kotim semakin meningkat
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) terdiri program studi S1 Bimbingan dan Konseling, S1 Pendidikan Ekonomi, S1 Pendidikan Bahasa Inggris dan S1 Pendidikan Matematika. Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) terdiri dari program studi D3 Kebidanan dan S1 Gizi, sedangkan Fakultas Teknik dan Pertanian (FTP) terdiri dari program studi S1 Informatika dan S1 Agribisnis.
Halikinnor mengaku bangga karena melihat di tahun pertama ini Umsa sudah mampu menerima ratusan mahasiswa baru. Secara pribadi, dia juga bagian dari keluarga besar karena dia merupakan lulusan SMA Muhammadiyah Palangka Raya.
Halikinnor kemudian bercerita mengenang awal merintis karier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kecamatan Kota Besi pada 1986 silam. Saat itu dia lulusan SMA dan menjadi staf di kecamatan itu dengan kepangkatan golongan II A.
Hal itu tidak membuatnya berkecil hati. Dengan kondisi jalan menuju Sampit saat itu masih berupa jalan rintisan, dia rela bolak-balik untuk kuliah hingga lulus kuliah meraih gelar Sarjana Hukum. Dia kemudian melanjutkan kuliah hingga meraih gelar Magister Manajemen.
Dia mengaku sangat bersyukur karena kariernya terus menanjak hingga menduduki jabatan tertinggi bagi seorang PNS yaitu menjadi seorang Sekretaris Daerah. Bahkan dia kemudian kini diberi amanah menjadi seorang bupati.
Halikinnor meyakinkan bahwa ini sudah takdir yang digariskan Tuhan. Dalam hal ikhtiar, dia yakin bahwa pendidikan berperan besar dalam memudahkan pencapaian semua itu.
Untuk itu dia memotivasi seluruh mahasiswa Umsa untuk bersemangat menyelesaikan pendidikan sebagai modal meraih masa depan cerah. Apalagi, pemerintah daerah juga terus berupaya membantu bidang pendidikan, salah satunya melalui program beasiswa Gerbang Mentaya.
Baca juga: DPRD Kotim sambut positif berdirinya Umsa
"Mahasiswa harus selalu optimis dalam meraih masa depan. Saya optimistis ke depan Umsa akan jadi universitas yang besar. Pemerintah daerah akan mendukung ini, selain dukungan juga diberikan kepada perguruan tinggi lainnya," ujar Halikinnor.
Terkait peran Umsa yang dulunya masih berbentuk STKIP Muhamadiyah dan Akbid Muhammadiyah, diakui telah berkontribusi besar terhadap peningkatan sumber daya manusia di Kotawaringin Timur. Alumninya banyak berkiprah di pemerintahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Rektor Umsa, Ramadansyah mengatakan, kuliah umum digelar sebelum perkuliahan perdana pada Senin (25/9) nanti. Ini bagian dari upaya untuk memberi semangat kepada mahasiswa baru.
"Kami berharap pengalaman yang disampaikan Pak Bupati dapat melecut semangat dan menginspirasi para mahasiswa dalam berkuliah. Pendidikan sangat penting sebagai modal bagi mereka menapaki masa depan," ujar Ramadansyah.
Pria yang juga menjabat Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) ini juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah, khususnya bupati yang telah banyak membantu hingga Umsa berdiri.
"Mahasiswa kami juga ada 70 orang yang mendapat beasiswa Gerbang Mentaya dari pemerintah daerah. Ini tentu sangat membantu bagi mahasiswa kami," tambahnya.
Ramadansyah menambahkan, dukungan pemerintah daerah diakui sangat besar terhadap Umsa. Untuk itu Umsa juga siap bersinergi dalam upaya peningkatan sumber daya manusia masyarakat di daerah ini.
Baca juga: Umsa targetkan 300 mahasiswa baru
Baca juga: Umsa ditargetkan menerima mahasiswa baru mulai 2023
Baca juga: Pramuka diharapkan bantu wujudkan generasi emas di Kotim