Palangka Raya (ANTARA) - Berawal dari sebuah hobi menggambar sejak duduk di Taman Kanak-Kanak, membuat Putu Kania Candra Savitri siswi SMKN-4 Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) meraih segudang prestasi di bidang seni lukis yang mampu membanggakan orang tua dan sekolah.
"Saya menyukai menggambar sejak masih umur 3 tahun, dan bersyukur hingga kini terus mendalami ilmu di bidang seni lukis," kata Kania di Palangka Raya, Jumat.
Perempuan kelahiran Kuala Kapuas, Kalteng, 04 Maret 2007 itu mengatakan bahwa yang paling berjasa dalam hidupnya dalam mengenal dunia seni lukis ini adalah sang ibu. Saat masih kecil ibu saya sudah mengetahui dan melihat bahwa saya memiliki bakat untuk bisa melukis, saat itulah saya mengikuti les seni lukis dari TK sampai SD.
"Hal inilah yang memotivasi saya untuk bisa lebih maju lagi dalam dunia seni lukis, sebab orang tua selalu memberi doa dan dukungan penuh untuk saya bisa sampai sekarang ini," kata anak dari pasangan Imade Katos dan Ni Nyoman Ayu Wilantari.
Saat ditanya, juara lomba apa saja yang pernah diraih? Kania mengatakan yaitu, Juara 3 Lomba Melukis Tingkat SLTP di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata UPT Taman Budaya Provinsi Kalteng, Juara 2 Lomba menggambar kategori SD dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia Tahun 2018 di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalteng, Lomba Vector yang dilaksanakan oleh KPID Kalteng Berkah, Vector Ketua Umum DAD Provinsi Kalteng H.Agustiar Sabran dengan tema "Bapak Pengawal Kearifan Lokal" dan meraih Juara 3 dalam kategori umum.
Selanjutnya, Juara 1, Lomba doodle art tingkat SMP/SMA dalam rangka pameran arsitektur parantaran 2023 Palangka Raya Tahun 2023, Juara 1 melukis dengan tema "Indonesia Maju" kategori 16 Tahun ke atas di gedung GBK (GANJAR BERSAMA KALTENG) Tahun 2023, Juara 1 lomba melukis usia bebas di Sanggar Seni Eko Yes Tahun 2023, Juara 2 melukis dalam rangka SMADA VICTORIAT 1.0 2023 dan banyak lagi.
Hasil seni lukis siswi SMKN-4 Palangka Raya, Kalimantan Tengah Putu Kania Candra Savitri. ANTARA/HO-Kania
Anak sulung dari tiga bersaudara ini juga mengungkapkan bahwa untuk kaum milenial saat ini hanya terpaku dengan satu objek atau zona nyaman. "Jangan takut untuk mencoba, tapi takutlah untuk tidak pernah mencoba hal yang postif," kata perempuan lulus SDN 5 Menteng Kota Palangka Raya itu.
Perempuan lulusan SMPN-1 Palangka Raya itu menambahkan, jangan sampai kita berpikir akan takut mencoba dalam hal sesuatu yang tidak pernah kita coba, namun beranikan diri kita untuk mencoba hal-hal baru selagi itu positif.
Kania yg juga pernah Juara I lomba baca puisi yang diselenggarakan RRI Palangka Raya itu, berkeinginan untuk menjadi seorang dosen. Yang mana tujuannya adalah untuk memberikan pengajaran tentang seni lukis bagi banyak orang.
"Keiniginan saya untuk menjadi seorang dosen, yang mana ilmu saya dapat saya berikan kepada semua orang untuk bersama-sama belajar tentang ilmu kesenian melukis," kata perempuan yang murah senyum itu.
Hasil seni lukis siswi SMKN-4 Palangka Raya, Kalimantan Tengah Putu Kania Candra Savitri. ANTARA/HO-Kania.
Selama menjadi pelukis, Kania mengakui bahwa dirinya terkadang muncul rasa bosan dengan objek itu-itu saja, ia ingin ada hal-hal yang menantang untuk bisa lebih berkreasi lagi dalam dunia lukis
"Jujur rasa bosan ada, tapi selebihnya nggak. Namun untuk menghindari rasa bosan, saya mencari hal-hal baru seperti searching karya seniman di Pinterest atau di YouTube dan motivasi terbesarnya saya adalah mamah," ucapnya.
Lewat dukungan orang tua dan motivasi yang besar, Kania menyapaikan dengan isak tangisnya yang mendalam teringat bahwa sempat mengalami kegagalan dan tidak bisa dalam membuat sebuah karya seni lukis yang diinginkannya apalagi kalah saat ikut lomba, namun karena lewat dukungan kasih dan kesabaran yang besar dari orang tuanya, sehingga menjadikan Kania bangkit dari kegagalannya.
"Saya berjuang bukan untuk sendiri, melainkan untuk membuat mamah dan papah bahagia. Hasil yang saya dapatkan selama ini adalah suatu kebanggan saya dan keluarga," ucap Kania sambil tak henti-hentinya berlinang air mata.
"Saya menyukai menggambar sejak masih umur 3 tahun, dan bersyukur hingga kini terus mendalami ilmu di bidang seni lukis," kata Kania di Palangka Raya, Jumat.
Perempuan kelahiran Kuala Kapuas, Kalteng, 04 Maret 2007 itu mengatakan bahwa yang paling berjasa dalam hidupnya dalam mengenal dunia seni lukis ini adalah sang ibu. Saat masih kecil ibu saya sudah mengetahui dan melihat bahwa saya memiliki bakat untuk bisa melukis, saat itulah saya mengikuti les seni lukis dari TK sampai SD.
"Hal inilah yang memotivasi saya untuk bisa lebih maju lagi dalam dunia seni lukis, sebab orang tua selalu memberi doa dan dukungan penuh untuk saya bisa sampai sekarang ini," kata anak dari pasangan Imade Katos dan Ni Nyoman Ayu Wilantari.
Saat ditanya, juara lomba apa saja yang pernah diraih? Kania mengatakan yaitu, Juara 3 Lomba Melukis Tingkat SLTP di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata UPT Taman Budaya Provinsi Kalteng, Juara 2 Lomba menggambar kategori SD dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia Tahun 2018 di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalteng, Lomba Vector yang dilaksanakan oleh KPID Kalteng Berkah, Vector Ketua Umum DAD Provinsi Kalteng H.Agustiar Sabran dengan tema "Bapak Pengawal Kearifan Lokal" dan meraih Juara 3 dalam kategori umum.
Selanjutnya, Juara 1, Lomba doodle art tingkat SMP/SMA dalam rangka pameran arsitektur parantaran 2023 Palangka Raya Tahun 2023, Juara 1 melukis dengan tema "Indonesia Maju" kategori 16 Tahun ke atas di gedung GBK (GANJAR BERSAMA KALTENG) Tahun 2023, Juara 1 lomba melukis usia bebas di Sanggar Seni Eko Yes Tahun 2023, Juara 2 melukis dalam rangka SMADA VICTORIAT 1.0 2023 dan banyak lagi.
Anak sulung dari tiga bersaudara ini juga mengungkapkan bahwa untuk kaum milenial saat ini hanya terpaku dengan satu objek atau zona nyaman. "Jangan takut untuk mencoba, tapi takutlah untuk tidak pernah mencoba hal yang postif," kata perempuan lulus SDN 5 Menteng Kota Palangka Raya itu.
Perempuan lulusan SMPN-1 Palangka Raya itu menambahkan, jangan sampai kita berpikir akan takut mencoba dalam hal sesuatu yang tidak pernah kita coba, namun beranikan diri kita untuk mencoba hal-hal baru selagi itu positif.
Kania yg juga pernah Juara I lomba baca puisi yang diselenggarakan RRI Palangka Raya itu, berkeinginan untuk menjadi seorang dosen. Yang mana tujuannya adalah untuk memberikan pengajaran tentang seni lukis bagi banyak orang.
"Keiniginan saya untuk menjadi seorang dosen, yang mana ilmu saya dapat saya berikan kepada semua orang untuk bersama-sama belajar tentang ilmu kesenian melukis," kata perempuan yang murah senyum itu.
Selama menjadi pelukis, Kania mengakui bahwa dirinya terkadang muncul rasa bosan dengan objek itu-itu saja, ia ingin ada hal-hal yang menantang untuk bisa lebih berkreasi lagi dalam dunia lukis
"Jujur rasa bosan ada, tapi selebihnya nggak. Namun untuk menghindari rasa bosan, saya mencari hal-hal baru seperti searching karya seniman di Pinterest atau di YouTube dan motivasi terbesarnya saya adalah mamah," ucapnya.
Lewat dukungan orang tua dan motivasi yang besar, Kania menyapaikan dengan isak tangisnya yang mendalam teringat bahwa sempat mengalami kegagalan dan tidak bisa dalam membuat sebuah karya seni lukis yang diinginkannya apalagi kalah saat ikut lomba, namun karena lewat dukungan kasih dan kesabaran yang besar dari orang tuanya, sehingga menjadikan Kania bangkit dari kegagalannya.
"Saya berjuang bukan untuk sendiri, melainkan untuk membuat mamah dan papah bahagia. Hasil yang saya dapatkan selama ini adalah suatu kebanggan saya dan keluarga," ucap Kania sambil tak henti-hentinya berlinang air mata.