Jakarta (ANTARA) - Pemengaruh Tyna Dwi Jayanti memberikan sejumlah tips mengatur keuangan pribadinya, mulai dari penggunaan uang untuk belanja hingga keperluan rumah tangga.
Saat ditemui dalam acara bincang-bincang di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, Tyna mengatakan saat ini dirinya kerap menggunakan aplikasi pembayaran digital setiap melakukan transaksi belanja maupun kebutuhan lainnya. Menurutnya, aplikasi pembayaran digital cukup efisien saat digunakan karena fitur di dalamnya dapat memonitor rekap keuangannya secara langsung.
“Aku lumayan suka belanja. (Aplikasi pembayaran digital) sangat menjaga cash flow aku, lebih terukur jadinya,” kata Tyna.
Baca juga: Berikut tips agar keuangan tetap sehat
Baginya, aplikasi pembayaran digital memiliki berbagai fitur yang memudahkannya untuk memenuhi kebutuhan pribadi maupun keluarga, sehingga cocok digunakan kapan pun dan di mana pun. Selain itu, Tyna juga menerapkan perilaku belanja pintar dengan memilih barang-barang sesuai kebutuhannya.
“Aku budget spesifik angka nggak ada, cuma aku belanja setiap kali (hanya untuk) kebutuhan acara,” kata Tyna.
Meskipun Tyna kerap membeli kebutuhannya, terutama produk fesyen di berbagai gerai luring, dirinya mengaku sempat berbelanja baju bekas layak pakai di Pasar Senen. Saat kuliah, Tyna sering membeli produk fesyen kebutuhannya dengan harga miring di sana.
“Pernah karena dulu zaman kuliah aku senang naik bus ke Pasar Baru, Pasar Senen nyari barang-barang,” katanya.
Baca juga: Tips kelola keuangan untuk pendidikan anak berbasis syariah
Oleh karena itu, pengalamannya tersebut membantu dirinya lebih selektif dalam memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarganya dengan harga yang lebih sesuai. Tyna juga sering memanfaatkan beragam promo untuk membeli barang-barang kebutuhannya.
“Gini-gini aku juga nyari diskonan, kan aku ibu-ibu,” kata perempuan kelahiran 29 Januari 1990 ini.
Tidak hanya membatasi dan membeli kebutuhan sesuai prioritas untuk dirinya, Tyna juga menerapkan hal yang sama untuk anak-anaknya. Jika barang-barang keinginan sang anak dirasa tidak terlalu dibutuhkan, Tyna akan meminta anaknya untuk memilih barang lain yang lebih penting.
“Aku bisa liat bagaimana dia appreciate barang yang aku beliin, aku lihat harganya (kalau harga dan modelnya kurang sesuai), cari yang lain,” katanya.
Baca juga: Ini cara kelola THR dengan prinsip sederhana
Baca juga: Tips jaga finansial stabil hadapi ancaman resesi 2023
Baca juga: Kiat hadapi 2023 tanpa khawatir soal keuangan
Saat ditemui dalam acara bincang-bincang di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, Tyna mengatakan saat ini dirinya kerap menggunakan aplikasi pembayaran digital setiap melakukan transaksi belanja maupun kebutuhan lainnya. Menurutnya, aplikasi pembayaran digital cukup efisien saat digunakan karena fitur di dalamnya dapat memonitor rekap keuangannya secara langsung.
“Aku lumayan suka belanja. (Aplikasi pembayaran digital) sangat menjaga cash flow aku, lebih terukur jadinya,” kata Tyna.
Baca juga: Berikut tips agar keuangan tetap sehat
Baginya, aplikasi pembayaran digital memiliki berbagai fitur yang memudahkannya untuk memenuhi kebutuhan pribadi maupun keluarga, sehingga cocok digunakan kapan pun dan di mana pun. Selain itu, Tyna juga menerapkan perilaku belanja pintar dengan memilih barang-barang sesuai kebutuhannya.
“Aku budget spesifik angka nggak ada, cuma aku belanja setiap kali (hanya untuk) kebutuhan acara,” kata Tyna.
Meskipun Tyna kerap membeli kebutuhannya, terutama produk fesyen di berbagai gerai luring, dirinya mengaku sempat berbelanja baju bekas layak pakai di Pasar Senen. Saat kuliah, Tyna sering membeli produk fesyen kebutuhannya dengan harga miring di sana.
“Pernah karena dulu zaman kuliah aku senang naik bus ke Pasar Baru, Pasar Senen nyari barang-barang,” katanya.
Baca juga: Tips kelola keuangan untuk pendidikan anak berbasis syariah
Oleh karena itu, pengalamannya tersebut membantu dirinya lebih selektif dalam memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarganya dengan harga yang lebih sesuai. Tyna juga sering memanfaatkan beragam promo untuk membeli barang-barang kebutuhannya.
“Gini-gini aku juga nyari diskonan, kan aku ibu-ibu,” kata perempuan kelahiran 29 Januari 1990 ini.
Tidak hanya membatasi dan membeli kebutuhan sesuai prioritas untuk dirinya, Tyna juga menerapkan hal yang sama untuk anak-anaknya. Jika barang-barang keinginan sang anak dirasa tidak terlalu dibutuhkan, Tyna akan meminta anaknya untuk memilih barang lain yang lebih penting.
“Aku bisa liat bagaimana dia appreciate barang yang aku beliin, aku lihat harganya (kalau harga dan modelnya kurang sesuai), cari yang lain,” katanya.
Baca juga: Ini cara kelola THR dengan prinsip sederhana
Baca juga: Tips jaga finansial stabil hadapi ancaman resesi 2023
Baca juga: Kiat hadapi 2023 tanpa khawatir soal keuangan