Palangka Raya (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyerukan penggiatan upaya pelestarian alam pada acara puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional 2023 di Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Rabu.
Dia menyampaikan bahwa peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2023 mengusung tema Hapungkal Himba Kalingu, yang berarti jiwa yang damai dalam harmoni rimba belantara, untuk mengingatkan pentingnya menjaga alam dan hidup selaras dengan alam.
"Dalam hal ini, para leluhur dengan kesederhanaan dan kearifannya telah memberikan keteladanan bagaimana hidup harmoni dengan alam," tuturnya.
Baca juga: Wagub Kalteng sebut 1,34 juta hektare konservasi telah miliki fungsi pokok
Perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan, ia mengemukakan, semakin memperjelas hubungan timbal balik alam dengan manusia dan konsekuensi dari tindakan-tindakan manusia yang tidak memperhatikan kelestarian alam.
"Fenomena-fenomena alam yang dewasa ini terjadi mempertegas bahwa betapa pentingnya alam dengan fungsi utamanya, yaitu sebagai sistem penopang kehidupan bagi makhluk hidup," katanya.
Siti mengatakan bahwa sekarang semua sudah merasakan dampak pemanasan global dan perubahan iklim, seperti perubahan siklus musim hujan dan musim kemarau yang dapat mempengaruhi ketersediaan air dan produksi pangan.
Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga alam dan hidup dalam harmoni dengan alam, termasuk mendukung upaya mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mengekang pemanasan global.
Acara puncak peringatan HKAN 2023 meliputi penyerahan Anugerah Konservasi Alam dan penanaman anggrek di Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling.
Baca juga: Pemprov Kalteng usulkan optimalisasi hutan untuk kesejahteraan rakyat
Baca juga: Tiba di Kalteng, berikut rangkaian kegiatan Menteri LHK
Baca juga: Pemprov Kalteng dorong pemerintah kabupaten sediakan gerai khusus penyediaan beras murah
Dia menyampaikan bahwa peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2023 mengusung tema Hapungkal Himba Kalingu, yang berarti jiwa yang damai dalam harmoni rimba belantara, untuk mengingatkan pentingnya menjaga alam dan hidup selaras dengan alam.
"Dalam hal ini, para leluhur dengan kesederhanaan dan kearifannya telah memberikan keteladanan bagaimana hidup harmoni dengan alam," tuturnya.
Baca juga: Wagub Kalteng sebut 1,34 juta hektare konservasi telah miliki fungsi pokok
Perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan, ia mengemukakan, semakin memperjelas hubungan timbal balik alam dengan manusia dan konsekuensi dari tindakan-tindakan manusia yang tidak memperhatikan kelestarian alam.
"Fenomena-fenomena alam yang dewasa ini terjadi mempertegas bahwa betapa pentingnya alam dengan fungsi utamanya, yaitu sebagai sistem penopang kehidupan bagi makhluk hidup," katanya.
Siti mengatakan bahwa sekarang semua sudah merasakan dampak pemanasan global dan perubahan iklim, seperti perubahan siklus musim hujan dan musim kemarau yang dapat mempengaruhi ketersediaan air dan produksi pangan.
Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga alam dan hidup dalam harmoni dengan alam, termasuk mendukung upaya mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mengekang pemanasan global.
Acara puncak peringatan HKAN 2023 meliputi penyerahan Anugerah Konservasi Alam dan penanaman anggrek di Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling.
Baca juga: Pemprov Kalteng usulkan optimalisasi hutan untuk kesejahteraan rakyat
Baca juga: Tiba di Kalteng, berikut rangkaian kegiatan Menteri LHK
Baca juga: Pemprov Kalteng dorong pemerintah kabupaten sediakan gerai khusus penyediaan beras murah