Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Dadang Siswanto meminta manajemen RSUD dr Murjani Sampit segera memperbaiki sistem antrean pendaftaran pasien karena masih banyak dikeluhkan.
"Kami minta kepada manajemen untuk segera mengidentifikasi dan mengurai masalah sampai kepada hal yang paling mendasar," tegas Dadang di Sampit, Rabu.
Ketua Fraksi PAN ini mengaku menerima cukup banyak keluhan warga terkait pelayanan di RSUD dr Murjani, salah satunya terkait antrean pendaftaran pasien yang dinilai perlu dibenahi secepatnya.
Salah satu isi pengaduan warga juga ditulis Dadang di akun media sosial pribadinya. Dengan cepat unggahan itu mendapat komentar dari puluhan netizen, sebagian mengeluhkan hal serupa.
Pengaduan warga, kata Dadang, pemberlakuan pendaftaran secara online dan manual yang dirasakan ada perlakuan berbeda. Pasien yang mendaftar secara manual seakan tidak diprioritaskan dalam pelayanan oleh pihak rumah sakit.
Baca juga: BPBD Kotim siapkan langkah mitigasi bencana saat musim hujan
Seperti salah satu pengaduan diterima Dadang, ada warga yang mengaku sudah datang ke RSUD dr Murjani sejak pukul 05.00 WIB agar dapat antrean lebih awal karena dia mendaftar secara manual.
Setelah pelayanan buka, pendaftaran manual tetap diterima pihak rumah sakit. Warga harus menunggu cukup lama karena dokter spesialis yang memberikan pelayanan harus menyelesaikan pemeriksaan pasien-pasien rawat inap.
Menjelang siang, dokter pun mulai memberikan pelayanan kepada pasien yang mendaftar di poliklinik. Namun warga kecewa karena mereka yang mendaftar manual harus menunggu lama, sementara pasien yang mendaftar online bisa langsung dilayani atau menunggu tidak terlalu lama.
"Apakah harus menunggu yang daftar online tadi habis dulu, baru yang mendaftar manual bisa mendapatkan pelayanan? Bagaimana dengan orang-orang yang yang gaptek, apakah harus dikalahkan dengan yang mahir tekhnologi? Ini perlu solusi," harap Dadang Siswanto.
Dadang menyarankan, jika pendaftaran memang harus secara online menggunakan aplikasi, maka harus diterapkan secara menyeluruh. Pihak rumah sakit juga harus menyiagakan jika ada warga yang belum memahami pendaftaran online pelayanan di RSUD dr Murjani Sampit.
Baca juga: Petani di Sampit waswas orang utan berkeliaran masuk kebun
Baca juga: Pemkab Kotim minta Bawaslu perhitungkan rencana penertiban APS
Baca juga: Harga bumbu dapur di Kotim naik jelang Nataru
"Kami minta kepada manajemen untuk segera mengidentifikasi dan mengurai masalah sampai kepada hal yang paling mendasar," tegas Dadang di Sampit, Rabu.
Ketua Fraksi PAN ini mengaku menerima cukup banyak keluhan warga terkait pelayanan di RSUD dr Murjani, salah satunya terkait antrean pendaftaran pasien yang dinilai perlu dibenahi secepatnya.
Salah satu isi pengaduan warga juga ditulis Dadang di akun media sosial pribadinya. Dengan cepat unggahan itu mendapat komentar dari puluhan netizen, sebagian mengeluhkan hal serupa.
Pengaduan warga, kata Dadang, pemberlakuan pendaftaran secara online dan manual yang dirasakan ada perlakuan berbeda. Pasien yang mendaftar secara manual seakan tidak diprioritaskan dalam pelayanan oleh pihak rumah sakit.
Baca juga: BPBD Kotim siapkan langkah mitigasi bencana saat musim hujan
Seperti salah satu pengaduan diterima Dadang, ada warga yang mengaku sudah datang ke RSUD dr Murjani sejak pukul 05.00 WIB agar dapat antrean lebih awal karena dia mendaftar secara manual.
Setelah pelayanan buka, pendaftaran manual tetap diterima pihak rumah sakit. Warga harus menunggu cukup lama karena dokter spesialis yang memberikan pelayanan harus menyelesaikan pemeriksaan pasien-pasien rawat inap.
Menjelang siang, dokter pun mulai memberikan pelayanan kepada pasien yang mendaftar di poliklinik. Namun warga kecewa karena mereka yang mendaftar manual harus menunggu lama, sementara pasien yang mendaftar online bisa langsung dilayani atau menunggu tidak terlalu lama.
"Apakah harus menunggu yang daftar online tadi habis dulu, baru yang mendaftar manual bisa mendapatkan pelayanan? Bagaimana dengan orang-orang yang yang gaptek, apakah harus dikalahkan dengan yang mahir tekhnologi? Ini perlu solusi," harap Dadang Siswanto.
Dadang menyarankan, jika pendaftaran memang harus secara online menggunakan aplikasi, maka harus diterapkan secara menyeluruh. Pihak rumah sakit juga harus menyiagakan jika ada warga yang belum memahami pendaftaran online pelayanan di RSUD dr Murjani Sampit.
Baca juga: Petani di Sampit waswas orang utan berkeliaran masuk kebun
Baca juga: Pemkab Kotim minta Bawaslu perhitungkan rencana penertiban APS
Baca juga: Harga bumbu dapur di Kotim naik jelang Nataru