Sampit (ANTARA) -
Bupati Kotawaringin Timur, Halikinnor mengungkapkan rasa bangganya atas keberhasilan kafilah kabupaten setempat yang meraih juara umum 2 pada Musabaqah Tilawatil Quran dan Hadist (MTQH) XXXI tingkat Provinsi Kalimantan Tengah 2023 dengan membagikan bonus bagi yang berprestasi.
 
“Waktu berangkat memang saya tidak menjanjikan bonus, tapi karena ternyata juara umum 2, ya harus kita kasih bonus, jadi tolong nanti Sekda hitung itu,” kata Halikin dalam acara penyambutan kafilah MTQH Kotim yang baru tiba di Kota Sampit, Sabtu.
 
Orang nomor satu di Kotim itu berpesan kepada Sekda Fajrurrahman selaku ketua tim anggaran sekaligus Ketua LPTQ Kotim menyiapkan bonus bagi kafilah yang berhasil meraih juara dalam ajang tersebut, antara lain juara 1 Rp15 juta, juara 2 Rp10 juta, dan juara 3 Rp7,5 juta. Namun, nilai ini masih akan diperhitungkan lebih lanjut oleh tim anggaran.
 
Ia menyampaikan, bonus ini sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan pemerintah daerah kepada qori-qoriah dan hafid-hafidzah terbaik Kotim.
 
Terlebih, pada ajang MTQH Kalteng kali ini Kotim meraih nilai yang sama dengan Kotawaringin Barat yang menjadi juara umum 1 dengan 61 poin.
 
Namun, karena Kotawaringin Barat merupakan tuan rumah, sehingga mendapat nilai tambah tersendiri dan Pemkab Kotim pun setuju dengan hal tersebut.

Baca juga: MUI Kotim serukan umat Islam gunakan hak pilih
 
Kendati tak mendapat juara umum 1, menurut Halikinnor prestasi yang dicapai kafilah Kotim sudah cukup baik, hanya tinggal selangkah lagi bagi Kotim agar bisa menjadi juara umum 1.
 
“Walau pun kejuaraan bukan tujuan kita, tapi ini menjadi barometer yang menunjukan pembinaan dan bimbingan kita selama ini sudah cukup baik, mudah-mudahan ke depan bisa lebih baik lagi,” ucapnya.
 
Selain itu, ia juga mengapresiasi salah seorang hafiz muda Kotim yang baru berusia 16 tahun, namun sudah fasih menghapal 30 juz ayat suci Al Quran, yakni Ahmad Mursyadi yang berhasil meraih juara 1 dalam cabang hafalan Al Quran golongan 30 juz.
 
“Anak ini betul-betul hebat, karena dalam lomba itu bukan sekedar menghafal 30 juz secara berurutan, tapi dites membacakan ayat secara acak, lompat-lompat. Kalau tidak betul-betul hafal di luar kepala pasti bingung,” ujarnya. 
 
Menurutnya, hal ini pencapaian yang luar biasa, karena bahkan orang dewasa sekalipun belum tentu bisa. Perlu ketelitian, ketekunan, dan sepenuh hati dalam menghafal ayat-ayat Al Quran.
 
Apalagi dalam perlombaan tersebut dewan juri akan menguji secara acak, sehingga mudah membingungkan peserta. Untuk itu, Halikinnor memberikan beasiswa kepada hafiz tersebut untuk bersekolah di mana pun secara gratis.

Baca juga: Fraksi Golkar: APBD Kotim harus mampu dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat

Baca juga: Supermarket bahan bangunan terbesar sambut menggeliatnya bisnis properti di Kotim

Baca juga: Bupati Kotim ajak warga gotong royong antisipasi banjir

Pewarta : Devita Maulina
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024